Rumah Produksi dituntut oleh para pemain

Tanggal 30 agustus lalu, perwakilan dari Core Contens Media menggelar jumpa pers untuk membeberkan langkah terakhir mereka menuntut SBS selaku rumah produksi dan penayang
Coffee House . Tindakan ini terpaksa mereka ambil karena setelah berakting diserial yang disutradarai oleh Pyo Min Soo itu, Eun Jung, personil T-ARA belum mendapatkan honor yang eharusnya menjadi haknya.. Katanya, SBS memang terkenal sebagai rumah produksi yang paling sering tidak membayarkan honor para pemain.Hingga akhir penayangan pada tanggal 27 juli lalu semua sudah menerima honor kecuali artis yang bernaung dibawah Core Contens Media. SBS diberi waktu 2 bulan untuk menyelesaikan pembayaran namun hingga lebih dari satu bulan SBS belum juga membayarkan honor tersebut.


Rating rendah dikisaran 8% disebut-sebut sebagai salah satu alasan macetnya pemberian honor artis. Tapi ternyata ini mungkin hanya sebagai alasan saja karena terbukti salah satu rumah produksi lainnya yakni MBC yang memproduksi serial yang kini meraih rating tertinggi saat ini yakni Baker King, Kim tak Goo ternyata seluruh pemain serialnya belum menerima honor mereka secara penuh. Bahkan serial The Lawyers of The Great Republik Korea (Lawyers of Korea) yang sudah selesai ditayangkan 2 tahun lalu ternyata hingga kinipun MBC belum
melunasi sisa honor pemainnya.




Akibat tindakan rumah produksi dan stasiun penayang yang dirasa tidak adil ini akhirnya membuat para aktor dan aktris yang tergabung dalam The Korean Broadcast, Movie, Performance, dan Artist Labour Union ( HanYeJo) atau Serikat Pekerja Artis Korea mendeklarasikan bahwa mereka akan menolak syuting serial, film, atau apapun pada 1 September jika produser belum melakukan kewajibannya yaitu membayar honor mereka.


HanYeJo juga membeberkan daftar serial yang belum dibayarkan oleh rumah produksi-rumah produksi tersebut antara lain adalah :
- The Return Of Iljimae (dibintangi oleh Jung Il Woo) milik MBC. Serial ini usai ditayangkan tahun lalu dan masih berhutang sebesar 556 juta Won (Rp.5,56 miliar).
- Coffe House MBC dengan total hutang 550 juta Won (Rp.5,5 miliar).
- Tamra The Island (Tempted Again) MBC sejumlah 530 juta Won (Rp.5,3 miliar).
- The Nation Call KBS total hutang 490 juta Won (Rp.4,9 miliar).
- The Lawyers of The Great Republic Korea MBC dengan hutang sebesar 400 juta Won (Rp.4M)

MBC menduduki posisi pertama dengan total hutang produksi sebesar 2.160.205.182 Won
( Rp. 21 Miliar)
SBS dengan nilai total 1.154.420.051 Won (Rp.11 miliar)
KBS dengan total 1.054.171.512 Won (Rp.10 miliar)

dari data yabng dirilis HanJeYo serial MBC yakni, Pasta,Making A Lover, Tamra The Island,The Return of Iljimae, The Lawyers of The Great Republik Korea, dan The Man Called God adalah serial dengan nilai hutang produksi teringgi.
Serial KBS yang masuk golongan ini adalah Worlds Within,The nation Call,dan the Queen Return. Sementara serial SBS adalah On Air, Swallow The Sun, Coffe House, dan Greean Coach.

Jadi total perkiraan hutang-hutang ini mencapai sekitar 4.400.000.000 Won (Rp.44 miliar) hingga akhir Agustus lalu.

Setelah menuai kontroversi karena hal tersebut pada tanggal 1 September lalu, 3 menit sebelum HanJe Yo mengadakan jumpa Pers akhirnya pihak KBS sudah membuat kesepakatan terkait hutang pembayaran mereka. KBS akan membuat sertifikat pembayaran gaji bersamaan dengan alat penyelesaian sehingga tidak ada lagi kru atau pemain yang tidak dibayar.
Sehari setelah KBS bersepakat dengan HanJeYo, SBS juga mencapai kesepakatan dan berjanji tidak akan ada penundaan pembayaran gaji dimasa mendatang, kesepakatan tidak mempengaruhi produksi beberapa serial yang sedang ditayangkan SBS seperti My Girlfriend is a Nine Tailed Fox, Giant, I Am Legend.

Namun hingga postingan ini dibuat hanya tinggal pihak MBC yang belum mengumumkan sikapnya atas kasus ini.




Source: Asian Plus

Comments