Buam-dong dan Chilgung



Seoul adalah kota metropolis yang bising dan penuh dengan gemerlap lampu.Tapi ada satu tempat yang sangat tenang dan damai lingkungannya menyenangkan, sehingga kita pasti akan bertanya-tanya apakah betul tempat ini betul-betul berada di keramaian kota Seoul? Tempat itu adalah Buam-dong.











Buam-dong benar-benar sangat tenang , mirip sebuah pedesaan tapi tempat ini betul-betul merupakan bagian administratif kota Seoul. nama Buam-dong berasal dari batu besar setinggi 2 meter, yang terletak disini. Sebuah legenda mengatakan bahwa bila kita menggosok batu itu berlawanan arah sebanyak usia kita dan menempel kesamping, maka permohonanmu akan terkabul. Huruf “bu” dalam “Buam”berarti  "tongkat" dan  “am” berarti sebuah batu besar. Tempat ini jauh dari fasilitas yang  lengkap dan menyenangkan. Tidak ada Supermarket, tidak ada theater dan tempat parkir stasiun bawah tanahnya pas-pasan. Fasilitas transpiortasi juga kurang.
Tapi disini kita bisa menemukan dan menikmati kopi kualitas tinggi yang diseduh oleh barista terampil lalu dinikmati disore hari yang tenang sambil menikmati latar belakang pegunungan dan langit biru yang jernih. Itulah yang menjadi daya tarik tempat ini dan menjadi kebanggan orang-orang disini.


Lingkungannya sangat nyaman , tenang dan romantis. Buam-dong di kelilingi oleh Gunung  Bukhan dan Inwang. Tempat ini dulunya adalah tempat liburan keluarga kerajaan dan para bangsawan di era Joseon. Disini mereka membangun rumah untuk bersantai. Selama 600 tahun  penampilan Buam-dong tidak banyak berubah.

Untuk sampai di Buam-dong, kita memakai kereta bawah tanah dan bus. Turun di Stasiun subway nomor 3 Istana Gyeongbok kemudian pergi ke stasiun bus sekitar 150 meter dari pintu keluar stasiun subway nomor 3.
Lalu naik bus jurusan Jahamun Hill dan kamu akan melihat sebuah gerbang benteng tua bernama Changeuimun. Diluar pintu gerbang terletak  taman rahasia  Buam-dong.

Musim Semi disini sangat cantik.  Changeuimun adalah nama lain dari Jahamun yang berarti suasana berwarna ungu. Ungu adalah warna yang dipakai oleh Raja. Sehingga pintu gerbangnya menyiratkan bahwa daerah itu memiliki semangat Raja. Daerah ini seakan sebuah surga di musim semi.  Bahkan Pangeran Anpyeong, putra ketiga Raja Sojeong mengatakan bahwa ia bermimpi surga dan ternyata tempa itu adalah Buam-dong.


Lewat melalui Changeuinem kita  akan melihat sebuah  tanjakan kecil disebelah kanan. Itu adalah titik awal tur berjalan kaki dari Buam-dong. Dalam beberapa langkah kita akan melihat sebuah warung kopi kecil. Disini kita bisa mendapatkan secangkir kopi yang diseduh oleh seorang barista.
Lalu berjalan beberapa langkah, kita akan sampai disebuah rumah cantik seperti rumah teh tradisional.

Rumah ini terlihat seperti rumah biasa tapi rumah ini sebenarnya adalah sebuah restoran yang terkenal dengan pangsitnya. Disini ditawarkan berbagai macam hidangan pangsit yang sangat enak yang tidak boleh kita lewatkan begitu saja.
Mereka membuat pangsitnya menggunakan bahan-bahan segar dan tidak menggunakan bumbu instan.



Kalau kita meneruskan lagi perjalanan kita setelah restoran pangsit, mungkin kita sudah terengah-engah tapi disepanjang jalan banyak pohon-pohon berbaris miring memancarkan senyawa organik yang disebut phytoncide yang berguna untuk meningkatkan energi anda. Disini mobil jarang lewat dan jalannya tidak terlalu lebar sehingga kita akan mudah berpapasan dengan orang dan saling menyapa.
Setelah 5 menit kita jalan , kita akan sampai di sebuah gedung tua merah bata yang berdiri di tengah-tengah tiga jalan . Gedung ini adalah pabrik pembuatan ddeok berusia 40 tahun, namanya adalah Dongyang Mill.


Bangunannya berbentuk segitiga. Disini, Di Dongyang Mill, Nyonya Cha Ok sun telah membuat ddeok selama lebih dari 4 dekade. Ia membuat ddeoknya tidak dari bubuk mugwort tapi dari daun mugwort sehingga kue ddeoknya benar-benar besar. Satu paket ddeok hargannya 2000 Won. Dan kita harus cepat membelinya karena biasanya siang sudah habis dan mereka buka toko sejak jam 4 pagi untuk para pendaki gunung.

Seterusnya, kalau kita belok kiri dari pabrik, berdiri sebuah museum  bernama Whanki Museum. Museum ini untuk mengenang artis Kim Whan -ki . Ia adalah generasi pertama pelukis abstrak Korea. Kim terkenal di New York dan Paris. Whanki Museum dibuka pada tahu 1992. Museum ini didirikan untuk mempelajari dan merayakan kaya seni Kim Whan-ki. Dan untuk menghormati keinginan Kim Whan-ki dan istrinya, museum ini juga membina pelukis muda berbakat dan menampilkan karya-karya kontemporer Korea.

Sekitar 700 meter dari Whanki Museum, berdiri sebuah kedai kopi yang terkenal disebuah drama televisi.
Kedai kopi ini sebenarnya adalah rumah pribadi, tapi lalu diubah menjadi sebuah kedai kopi dalam sebuah acara drama Televisi. Pemiliknya adalah Direktur Museum Mokin , jadi ada banyak boneka kayu koleksi museum yang terpajang disini. Dari kedai kopi ini kita dapat melihat keindahan gunung Bukak dan Benteng Seoul.


Sekitar 500 meter kebawah terlihat lembah Baeksasil. Tempat ini juga menjadi daerah favorit untuk berlibur bagi para orang kaya Seoul, padahal daerah ini dulunya adalah kebun penduduk Buam-dong.
Lembah Baeksasil disebut juga Baekseokdong-cheon. Disini banyak katak, kodok , salamander. Tapi kita dilarang menangkapnya , kalau ketahuan bisa didenda sampai 20 juta Won !.Kemurnian daerah ini memang sangat dijaga.



Nah sekarang kita kembali ke Changeuimun, tempat awal mula perjalan kita. Tapi kita tidak naik bus karena 10 menit dari sini berdiri Cheong Wa Dae, tempat tinggal Presiden Korea. Dan diantara bangunan-bangunan , ada sebuah istana kecil bernama Chilgung.
Chilgung berarti tujuh  istana.yang sebenarnya ada tujuh benda  peringatan. Chilgung lebih tepatnya bisa dikatakan sebagai sebuah kuil memorial bagi kerajaan Joseon. Kuil terbesar dari Joseon adalah Jongmyo yang telah terdaftar sebagai warisan budaya UNESCO pada tahun 1997. Chilgung adalah kuil kerajaaan yang kurang dikenal dan lebih kecil, dimana benda  mereka tidak dapat dimuat kedalam Jongmyo seperti misalanya benda selir. mereka dulu tersebar dimana-mana tetapi sekarang mereka berada di satu tempat yakni Chilgung sehingga mereka dapat diingat bersama pada setiap hari senin terakhir bulan Oktober.
Chilgung tidak terbuka untuk umum, hanya untuk yang mengikuti  tur Cheong Wa Dae saja. Itu sebabnya Chilgung ini tidak begitu dikenal sebagai tujuan wisata.


Source Lee Dong mi KBS
Translate indo by yuli tr