Bangunan Stasiun Seoul tua |
Stasiun Seoul terasa istimewa bagi masyarkat Korea. Saat sarana transportasi tidak begitu berkembang kecuali kereta api, orang-orang yang melakukan hilir mudik antara Seoul dan daerah-daerah lainnya harus melewati stasiun Seoul. Orang yang datang ke Seoul untuk mencari pekerjaan, para siswa yang datang untuk belajar, anak-anak yang mengunjungi nenek yang tinggal di Seoul menyambut liburan musim panas... Demikianlah, alasan-alasan dimana mereka datang ke Seoul berbeda bagi tiap orang. Oleh karena itu, pertemuan, perpisahan, harapan dan rasa debar-debar selalu kita dapat alami di Stasiun Seoul Kuno. Nah, sejak absen selama 7 tahun setelah ditutup, Stasiun Seoul Kuno dibuka kembali sebagai stasiun budaya yang menyajikan berbagai bentuk seni budaya. Hari ini, mari kita melangkah ke tempat yang penuh kenangan warga masyarakat Korea, Stasiun Seoul Kuno.
Pada tanggal 5 Juli 1900, Hangang Railway Bridge, jembatan pertama yang membentang diatas Sungai Han, dibuka. Kereta Api Gyeongin mulai berjalan membentang jarak dari Seodaemun Seoul ke port of Jaemulpo di Incheon. Hari yang menandai awal sejarah tua Seoul Station.
Stasiun ini awalnya terletak di sekitar Jembatan Yeomcheon, dan awalnya bernama Namdaemun Stasiun. Pada tahun 1925, stasiun itu dibangun kembali sebagai bagian dari kebangkitan yang diprakarsai oleh Kereta Api Manchuria Selatan Corporation, dan bangunan itu namanya Gyeongseong Stasiun. Ukuran bangunan baru, serta bentuk kubah atapnya yang unik, merupakan topik hangat pada saat itu. Batu bata merah yang digunakan dalam konstruksi, serta granit yang digunakan untuk membuat lantai kedua gedung pusat yang menambah keunikan penampilanbangunan juga menjadi topik pembicaraanorang banyak.
Meskipun penampilannya yang cukup unik,Seoul Station tidak hanya menjadi saksi kehidupan sehari-hari. Stasiun ini juga menjadi tempat di mana Raja dan Putri Yeongchin Deokhye terpaksa berangkat ke Jepang akibat tekanan oleh imperialis Jepang, tempat yang menjadi kenangand kesedihan rakyat Korea. Hal ini juga mengatakan bahwa Seoul Station memiliki arti penting dalam sejarah politik kontemporer Korea.
Tanggal 9 Agustus tahun ini, Stasiun ini diberikan nama baru: "Budaya Stasiun Seoul 284.".
Diadakan acara sebelum upacara pembukaan yang meminta masyarakat untuk menyerahkan nama-nama usulan/saran. Dari saran yang tak terhitung akhirnya terpilih nama Budaya Stasiun Seoul 284. 284 adalah jumlah situs sejarah Stasiun Seoul tua itu. Nama yang memiliki arti ganda, karena tempat ini juga untuk digunakan sebagai kawasan multikultural.
Dua puluh seniman menampilkan kreasi mereka di seluruh gedung, mengubahnya menjadi sebuah galeri seni .
Ruang tengah |
Pilar setinggi 7 meter karya Kim Hong suk |
Gateway ke Seoul stasiun lama |
Stand tiket tua |
IniSajaMo via KBS