Selama beberapa waktu terakhir,
popularitas Jang Geun Suk semakin melejit di Jepang. Dengan paras tampan
dan akting menawan, dia kerap disebut-sebut sebagai ikon baru Hallyu
wave. Mau tidak mau, sebutan ini membuat Geun Suk menjadi target utama
gerakan anti Hallyu di Jepang.
Tak Kesulitan Masuk Jepang
Begitu tiba di bandara Haneda pada 17 Agustus lalu, Jang Geun Suk
disambut teriakan histeris sekitar 800 fans Jepang. Saat melihat
kerumunan media di bandara, dia langsung melambaikan tangan. “Lama tidak
bertemu,” ucapnya. Tak lama kemudian, Geun Suk membuka kaca mata dan
memberikan ciuman jarak jauh pada para eel (sebutan untuk fans Geun
Suk). Tak berbeda dengan kedatangannya di bandara Haneda sekitar Juni
lalu, Geun Suk kembali disambut sekitar 800 fans. Di sisi lain, beberapa
petugas bandara mengonfirmasikan hanya ada sekitar 600 fans di sana.
Meski begitu, suasana bandara masih tetap ricuh. Secara tidak langsung,
sambutan para fans Jepang pada Geun Suk kembali membuktikan posisinya
sebagai salah satu bintang Hallyu ternama.
Akhir Juli lalu, suami Aoi Miyazaki, Takaoka Sosuke mengkritik Fuji TV
melalui Twitter. Menurutnya, stasiun TV tersebut lebih mengutamakan
Hallyu. Tak disangka, tulisan ini memicu reaksi anti-Hallyu di Jepang.
Sehari sebelum kedatangan Geun Suk, beberapa artis Korea seperti BEAST
dan F.Cuz dilarang masuk Jepang karena informasi mereka tidak lengkap.
Padahal, agensi mereka mengaku sudah melengkapi semua dokumen dan
memenuhi prosedur. Tentu saja, tindakan ini membuat BEAST dan F.Cuz
kecewa.Dengan kejadian ini, para fans khawatir Geun Suk akan mengalami
kejadian serupa. Beruntung, dia bisa tiba dengan lancar karena visanya
tidak bermasalah. Meski begitu, Geun Suk disebut-sebut sebagai target
utama gerakan anti-Hallyu di Jepang.
Bayar Fans?
Selama mempromosikan buku foto pada 27 Juni lalu, Geun Suk dikabarkan
sengaja membayar ‘fans’ untuk membuatnya terkesan populer di Jepang.
Bahkan, iklan ‘rekrutmen’ para fans sempat beredar di internet. Dengan
mengambil target para siswi SMP hingga wanita berusia 49 tahun, iklan
ini menawarkan bayaran sebesar 2.000 Yen (Rp 200.000) ditambah makanan
dan hadiah. Kabarnya, iklan tersebut dibuat oleh agensi Geun Suk di
Jepang. Selain Geun Suk, beberapa artis Korea lain juga pernah
dikabarkan menerapkan trik serupa. Dengan begitu, bantahan dari pihak
agensi Jepang tidak akan terlalu berpengaruh. Selain mewawancarai Geun
Suk pada 17 Agustus lalu, beberapa media Jepang juga berusaha
menyelidiki rumor ini. Dari sekitar 50 fans, mereka mengaku pernah
mendengar kabar mengenai ‘rekrutmen’ tersebut. Meski begitu, mereka
menegaskan tidak ada fans yang ambil bagian dalam iklan tersebut. Tentu
saja, rumor ini langsung dibantah agensi Geun Suk di Jepang.
Dengan tegas, mereka membantah pernah mengedarkan iklan ‘perekrutan
fans’. Sebaliknya, pihak agensi merasa rumor ini sengaja dimunculkan
untuk menjatuhkan imej Geun Suk. Menurut laporan salah satu reporter
surat kabar, ada gerakan yang ingin memblokir Hallyu wave di industri
hiburan Jepang. Sebagai ikon baru Hallyu wave, Geun Suk tentu menjadi
target utama gerakan ini. Selain itu, ada beberapa artis Korea yang
ingin mendapatkan kompensasi lebih. Padahal, hal itu tidak ada dalam
kontrak mereka. Tentu saja, tindakan ini membuat beberapa perwakilan
industri hiburan memblokir kesempatan tampil mereka di Jepang.
asiangrup@IniSajaMo
Comments
Post a Comment
Terima Kasih sudah memberikan komentar dihalaman IniSajaMo