Pandangan terhadap pemilihan sela walikota Seoul

Pemilihan sela untuk memperebutkan jabatan walikota Seoul yang akan diselenggarakan pada tgl. 26 Oktober merupakan suatu ajang penting dalam kancah politik Korea. Dalam memperebutkan jabatan ini, terdapat 4 kandidat yang akan bersaing sengit. Mereka diwakili anggota partai berkuasa, Partai Nasional Raya –GNP; pihak independen konservatif; pihak partai oposisi utama, Partai demokrat –DP dan pihak independen liberal. Pemilihan sela mendatang dianggap sebagai ungkapan ketidakpercayaan publik terhadap hiruk-pikuk politik. Sebagai konsekwensinya, hasil pemilihan sela tersebut memiliki potensi mengacaukan suasana politik Korea yang pada akhirnya dapat menyebabkan kedua partai berkuasa dan partai-partai oposisi memandang kembali siasat politik mereka dan segera menyadari penyimpangannya.

Diselenggarakannya pemilihan sela untuk jabatan walikota Seoul adalah disebabkan lensernya mantan walikota Oh Se-hoon yang gagal dalam referendum mengenai makan siang gratis bagi siswa sekolah SD hingga SMA di Seoul. Pada saat itu, Oh berjanji melenserkan diri jika referendum tersebut yang digelar pada akhir Agustus, gagal. Tetapi, akhirnya perhitungan referendum itu menunjukkan hasil yang tidak melampaui target. Hal ini harus membuktikan jati diri Oh untuk menepati janjinya guna mengundurkan diri dari jabatan walikota Seoul.

Para kandidat akan mendaftarkan keikutsertaannya dalam pemilihan sela pada tgl. 7 Oktober setelah itu mereka akan secara resmi dapat mulai melancarkan kampanyenya masing-masing. Kandidat dari GNP diwakili oleh anggota parlemen, Na Kyung-won dan DP diwakili oleh anggota parlemen, Park Young-sun. Sementara itu, dua calon lainnya diwakili dari kekuatan independen yaitu aktivis Park Won-soon dan Lee Seok-yeon. Suasana tegang semakin memuncak didalam 2 kubu –partai berkuasa dan partai oposisi yang masing-masing berupaya menampilkan calon mereka.

Hasil survei menunjukkan bahwa Park Won-soon mengungguli wakil GNP Na Kyung-won. Namun, hal ini dapat berubah segera, karena Na sendiri yang sedang mendapat pengakuan dari banyak kalangan telah mengumumkan pencalonannya secara resmi yang akan dapat mengungguli Park Won-soon dalam pemilihan sela nantinya. Di kubu partai oposisi, aktivis sipil Park Won-soon harus menghadapi saingan berat dari wakil DP yaitu Park Young-sun.

Pada pemilihan sela untuk memperebutkan jabatan walikota Seoul, nampaknya para kandidat yang mewakili kekuatan sipil semakin kokoh. Mereka berkesempatan mendapat dukungan dari publik yang sudah mulai menaruh rasa tidak percaya terhadap yang berkuasa. Namun, hasil dari pertarungan politik yang seru ini akan ditentukan oleh warga masyarakat Seoul sendiri. Ada anggapan bahwa organisasi partai memainkan peran kunci dalam pemilihan, yang dapat mendorong kandidat independen untuk ikut dalam suatu partai. Namun pada persepsi lain, banyak kalangan beranggapan bahwa warga masyarakat menginginkan perubahan begitu besar, sehingga kandidat dari partai-partai sangat sulit menjadi pemenang untuk jabatan walikota Seoul nantinya. Apapun hasil untuk jabatan walikota Seoul ini, pemilihan sela mendatang dapat dipastikan sebagai ajang politik yang sangat penting yang dapat menyayikan beberapa persoalan penting terhadap kancah politik Korea.


kbs news

Comments