Pelukis Korea Yang Mendatangkan Surga Pada Kertas, Ahn Gyeon

Lukisan 'Mongyudowondo'
Menjelang bulan September tahun 2009, kawasan di sekitar Museum Nasional Korea dipadati oleh banyak orang yang rela menunggu selama 4 jam untuk menyaksikan sebuah lukisan yang dibuka pada acara pameran perayaan genap 100 tahun Museum Korea.

Walaupun lukisan itu dipamerkan di Korea sejak absen selama 13 tahun setelah berlangsungnya 'Acara Pameran Harta Nasional Awal Kerajaan Joseon' tahun 1996, namun lukisan itu dikirim lagi ke Jepang setelah berakhirnya acara pameran selama 9 hari. Oleh karena itu, warga masyarakat Korea rela menunggu untuk menyaksikan lukisan tersebut. Ya, lukisan itu tiada lain adalah karya seni lukis kerajaan Joseon, 'Mongyudowondo' dari pelukis ternama Joseon, Ahn Gyeon.

Kehidupan Ahn Gyeon
Ahn Gyeon adalah salah satu pelukis dari tiga pelukis ternama di kerajaan Joseon dan dia melakukan keigatannya mulai masa pimpinan raja Sejong hingga raja Sejo. Gaya melukisnya yang cemerlang dalam lukisan pemandangan dan lukisan potret berpengaruh sampai pertengahan Joseon. Namun demikian, kecuali 'Mongyudowondo', karir hidupnya hampir tidak diketahui. Dia hanya diketahui berdasarkan nama penanya 'Hyeondongja' dan memperoleh jabatan tinggi sebagai pelukis dari Dohwawon yang bertanggung jawab membuat lukisan untuk kerajaan. 

Bertemu Dengan Kaisar Wanita Agung Anpyeong
Salah satu orang yang mengevaluasi tinggi bakat Ahn Gyeon adalah putri ketiga dari raja Sejong, yaitu Kaisar Agung Anpyeong. Sebenarnya, pelukis tergolong sebagai kalangan sosial menengah 'Jungin', namun para pelukis berhubungan akrab dengan 'Yangban' lewat kegiatan melukis. Khususnya, Kaisar Agung Anpyeong yang namanya terkenal di kerajaan Ming, Cina adalah penggemar seni budaya yang mengumpulkan karya terunggul dari pelukis ternama, dan dia mencintai pelukis Ahn Gyeon dan karyanya.

Berkat dukungan penuh dari Kaisar Agung Anpyeong, Ahn Gyeon dapat belajar seni lukis dan mengembangkan gaya lukis tersendiri seperti halnya karyanya 'Mongyudowondo'. 'Mongyudowondo' berarti 'Surga Penuh Buah Persik Yang Dinikmati Di Dalam Impian', dan menggambarkan kisah impian dari Kaisar Agung Anpyeong. 

Surga Yang Penuh Buah Persik Yang Dinikmati Di Dalam Impian
Pada malam hari tanggal 20 April 1447, Kaisar Agung Anpyeong meminta kepada Ahn Gyeon agar melukiskan 'surga' berdasarkan pada kisah impiannya. Dunia fantasi yang penuh bunga buah persik tanpa kekhawatiran dianggap sebagai dunia damai yang diidam-idamkan di dunia Oriental sejak abad ke-4. Ahn Gyeon yang mendapat permintaan dari Kaisar Agung Anpyeong menyempurnakan karya yang agung dalam 3 hari saja.

'Mongyudowondo' memiliki ciri khas, karena kisah di dalam lukisan berantai-rantai mulai bagian akhir di sebelah kiri hingga bagian atas di sebelah kanan. Selain itu, di sebelah kiri, tergambar dunia nyata dan di sebelah kanan, tergambar dunia surga, sehingga terasa lebih mengharukan. Namun, sangat disayangkan, 'Mongyudowondo' hilang sejak Kaisar Agung Suyang, yaitu putri kedua raja Seojong melakukan kudeta untuk merampok tahta raja pada tahun 1453. Setelah itu, 'Mongyudowondo' ditemukan di Jepang pada tahun 1893 dan ditetapkan sebagai harta nasional Jepang. Nah, jika warisan budaya Korea yang disimpan di luar negeri akan kembali ke Korea, nampaknya, kehidupan Ahn Gyeon juga dapat dibuka secara nyata. 


 Kbs@IniSajaMo






Comments