Jeongga (정가)




Biasanya, lagu klasik disebut Gagok dalam bahasa Korea. Istilah itu sebenarnya menyatakan sebuah puisi tradisional Korea bernama 'Sijo' yang dinyanyikan dan diiringi musik permainan orkes.

Orang-orang pada masa lalu membedakan Minyo dengan Sijo. Minyo sebagai lagu rakyat biasanya dinikmati oleh kaum rakyat jelata dan disebut 'Sori' yang bermakna harfiah 'suara'. Sedangkan lagu klasik dan Sijo baru disebut 'Norae' yang bermakna, 'lagu'. Lagu itu umumnya dikenal sebagai 'Jeongga' yang bermakna, 'musik yang benar'. Jeongga lebih lambat daripada Minyo dan dinyanyikan dengan menahan perasaan penyanyi.

Gagok telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Berwujud Penting No. 30 dan diterdaftark oleh UNESCO sebagai Peninggalan Manusia Tak Berwujud pada tahun lalu. Sijo adalah lagu yang populer dan masih dinikmati oleh banyak orang hingga sekarang.

Selain Gagok dan Sijo, dalam bentuk Jeongga ada juga bentuk musik yang disebut 'Gasa' yang menyanyikan sebuah cerita yang lebih panjang daripada Sijo. Seperti waktu Sijo dinyanyikan, Gasa dinyanyikan dengan diiringi permainan instrumen Daegeum dan Danso. Sebanyak 12 lagu dari Gasa telah dilestarikan dan disebut 'Sibi-gasa' yang berarti 'Dua belas Gasa'.


Comments