Muyongak(무용악)



Sejak zaman dahulu di Korea, lagu, tari dan permainan instrumen senantiasa disertai pada upacara-upacara penting. Kenyataan ini disebut sebagai 'Gamuakilche'. Terutama tari, lagu dan musik yang dimainkan di dalam kuil Buddha tersebar kepada rakyat jelata dan sangat mempengaruhi perkembangan seni rakyat. 'Seungmu' atau tari biksu Buddha adalah salah satunya.

Tari istana disebut juga sebagai 'Jengjae' dan artinya, 'dipersembahkan kepada sang raja'. Karena perilaku dikendalikan di istana, gerak-gerik tarian tidak sedinamis tarian-tarian lain. Akan tetapi, tarian itu menciptakan suasana yang megah dan anggun dengan kostum cantik dan beberapa alat pelengkapnya.

Di daerah pantai di Provinsi Jeolla Selatan, kaum perempuan sedesa berkumpul di halaman luas dan menari bersama-sama pada setiap hari raya. Itulah 'Ganggangsullae'. Pada malam hari saat bulan penuh menerangi seperti waktu Hari Bulan Purnama Pertama atau Hari Chuseok, sekelompok perempuan menari dengan berdiri berdampingan dalam sebuah lingkaran bulat seperti bulan purnama. Ketika mereka menyanyi dan menari bergandengan tangan sesuai dengan irama, mereka bersenang-senang dalam gerakan menarik itu. Ganggangsullae yang merupakan lagu sekaligus tarian dan permainan itu dilakukan untuk mendoakan kesuburan hasil panen pada tahun itu.

Dengan demikian sejumlah iringan instrumen yang dimainkan untuk tarian tradisional Korea disebut sebagai 'Muyongak'.

kbs@IniSajaMo

Comments