Seorang Sopran Pertama Korea, Yun Shim-deok

 


Seorang Sopran Membuka Ufuk Baru Di Bisnis Musik Joseon


Tahun 1926 adalah tahun pertama ketika seni populer di Korea dimulai. Opera klasik gaya Korea 'Chunhyangjeon' dirilis dengan 18 buah album, dan film 'Arirang' dari sutradara Na Un-gyu menyemarakkan semangat nasionalisme Korea. Khususnya, sebuah lagu 'Praise Of Death' dari seorang sopran Yun Shim-deok sangat laris, walaupun harganya sangat mahal, dan membuka ufuk baru di bisnis album Korea.

Orang Joseon Pertama Di Sekolah Musik Tokyo

Yun Shim-deok lahir di Pyeongyang pada tahun 1897. Walaupun keadaan rumahnya tidak begitu kaya, berkat orang-tuanya yang menganut agama Kristen, Yun Shim-deok dan saudaranya mendapat pendidikan dari dunia Barat. Khususnya, Yun Shim-deok yang menunjukkan bakat di bidang musik menjadi orang Joseon pertama yang mendapat beasiswa dari pemerintahan gubernur jenderal. Demikianlah, dia menjadi orang Joseon pertama yang masuk ke Sekolah Musik Tokyo, Jepang.


Pertemuan Dengan Kim U-jin

Di Tokyo, Yun Shim-deok bergaul aktif dengan para mahasiswa lain. Dia sangat aktif, sehingga tidak ragu-ragu berbicara dengan laki-laki. Dengan demikian, gosip cinta yang terkait dengannya sering tersebar. Namun, saat Yun Shim-deok mengambil bagian dalam pementasan yang digelar di Joseon untuk mengumpulkan dana pengelolaan badan buruh Joseon yang tinggal di Jepang bersama 30 orang remaja Korea, dia bertemu dengan Kim U-jin.

Pada waktu itu, Kim U-jin belajar di fakultas bahasa Inggris di Universitas Waseda, dan telah beristeri. Namun, setelah pertemuan itu, kedua orang itu saling jatuh cinta.


Walaupun Mengibarkan Namanya Sebagai Penyanyi Klasik, Kenyataannya Miskin

Yun Shim-deok yang pulang ke Joseon pada tahun 1923 menikmati masa keemasannya sebagai penyanyi klasik. Dia melakukan debutnya sebagai seorang sopran pertama di Korea dengan menyajikan pertunjukan vokal solo. Walaupun dia sering tampil di acara musik sebagai vokalis solo, pengahasilan yang dia dapatkan tidak begitu banyak. Apalagi dia tidak diangkat sebagai guru di sekolah umum. Akibatnya, keadaan ekonominya sangat buruk walaupun dia mengibarkan namanya sebagai seorang sopran terunggul di Joseon. Akhirnya, Yun Shim-deok berubah sebagai penyanyi populer dan juga tampil di atas panggung sebagai aktris.

Sementara, Kim U-jin yang pulang ke Korea melakukan kegiatannya di bidang sastra dan teater, namun tekadnya tidak diterima oleh keluarganya. Oleh karena itu, dia kembali menuju Jepang pada tahun 1926 setelah keluar dari rumah.

Pujian Kematian atau Praise Of Death

Menjelang waktu itu, Yun Shim-deok kembali ke Jepang karena diminta untuk membuat album dari perusahaan rekaman di Osaka, Jepang pada bulan Juli tahun 1926. Pada tanggal 1 Agustus ketika rekamannya telah selesai, Yun Shim-deok minta kepada kepala perusahaan rekaman agar merekam lagi satu nomor lagu. Lagu berjudul 'Praise Of Death' berirama musik dari Barat 'Waves of the Danube', dan lilik lagu itu dibuat oleh Yun Shim-deok.

Sebelumnya, Yun Shim-deok mengirim telegram kepada Kim U-jin agar datang ke Osaka. Kim U-jin yang mendapat telegram di Tokyo berangkat dengan buru-buru ke Osaka untuk bertemu dengan Yun Shim-deok. Mereka berdua itu naik kapal laut menuju kota Pusan di Shimonoseki, dan pada tanggal 4 Agustus, mereka terjun ke laut dalam usia 29 tahun. Peristiwa bunuh diri dari sepasang kekasih itu memberikan dampak besar kepada seluruh masyarakat Joseon. Namun, album Yun Shim-deok sangat laris sampai-sampai terjual sebanyak 100.000 kopi. Nampaknya, lagu 'Praise Of Death' menjadi wasiat terakhir dari Yun Shim-deok yang mengalami keprihatinan dari segi seni dan cinta.



Source :kbsworld/TR

Comments