Copernicus Di Joseon, Hong Dae-yong

 Copernicus Di Joseon, <strong>Hong Dae-yong</strong>


Pelopor Di Bidang Astronomi Modern

Pada abad ke-18 ketika banyak sarjana memusatkan pikirannya untuk mengikuti ujian nasional, ada seorang sarjana yang mengobservasi langit dengan teleskope. Dia tiada lain adalah ahli ilmu pengetahuan Hong Dae-yong yang memahami angkasa luar berdasakan pada ilmu astronomi. 'Honcheonui' yang menunjukkan gerakan perbintangan lewat komponen jam yang teliti dianggap sebagai karya unggul. Nah, hari ini, mari kita cermati kehidupan Hong Dae-yong yang dijuluki sebagai 'Copernicus di Joseon.' 




 Membuka Mata Pada Ilmu Pengetahuan

Hong Dae-yong yang lahir di provinsi Chungcheong pada tahun 1731 berstatus tinggi, karena keluarganya klan Hong menguasai jabatan utama di bidang politik dari generasi ke generasi. Oleh karena itu, Hong Dae-yong dapat berkarir di bidang politik tanpa halangan apapun, namun dia memilih untuk menimba ilmu pengetahuan. Dia tidak hanya memperoleh pengetahuan di bidang matematika, astronomi, dll, tetapi juga menaruh perhatian pada ilmu Cina, agama Buddha, dsb. Khususnya, Hong Dae-yong bergaul dengan sarjana Pembelajaran Praktis seperti Park Ji-won, Park Je-ga, dll, serta mulai menaruh perhatian pada ilmu astronomi setelah bertemu dengan sarjana Pembelajaran Praktis di kawasan Naju, Na Gyeong-jeok pada tahun 1759. 



 Menciptakan Honcheonui

Pada waktu itu, usia Na Gyeong-jeok telah berusia lebih 70 tahun, namun Hong Dae-yong terpikat hatinya pada penelitiannya dari jam alarm yang dibuat oleh Na Gyeong-jeok. Setelah itu, Hong Dae-yong membuat jam alarm dan peralatan astronomi Honcheonui bersama Na Gyeong-jeok.

Berbeda dengan Honcheonui yang sudah ada yang digerakkan dengan menggunakan air, Honcheonui dari Hong Dae-yong digerakkan lewat gabungan antara jam dan roda gigi, sehingga bermanfaat untuk mengobservasi gerakan perbintangan dan posisi secara lebih teliti. Selain itu, Hong Dae-yong mendirikan pusat observasi perbintangan swasta dengan menghabiskan uang pribadinya. Alasan mengapa Hong Dae-yong memusatkan energinya untuk mengamati perbintangan disebabkan karena dia berpikir bahwa observasi dan eksperimen adalah unsur penting dalam bidang ilmu pengetahuan.



Perjalanan Yang Memberikan Semangat

Semangat Hong Dae-yong untuk menimba ilmu pengetahuan lebih cemerlang saat dia mengunjungi Cina. Pada tahun 1765, dia berpeluang untuk tinggal di Beijing, Cina selama 3 bulan sebagai sekretaris privat dari pamannya yang merupakan utusan Joseon. Di sana, dia bergaul dengan ilmuwan Cina dan menerima budaya yang berkembang dari Cina. Selain itu, dia menikmati ilmu pengetahuan yang lebih maju di dunia Barat lewat misionaris.

Demikianlah, kunjungan ke Beijing berpengaruh besar untuk menumbuhkan pikirannya, sehingga dia menuliskan sejumlah buku tentang perjalanan dan ilmu pengetahuan. Khususnya, sebuah novel sains yang bergaya dialog atau debat mengenai ilmu pengetahuan sangat mengagumkan, karena isinya menuntut perputaran bumi untuk pertama kali di dunia Oriental.  



 Sains Yang Menjadi Bintang

Demikianlah, Hong Dae-yong menggabungkan ilmu pengetahuan tradisional di dunia Oriental dan hasil baru dari dunia Barat. Pada tahun 1774, Hong Dae-yong memegang jabatan di dalam pemerintah pada usia 43 tahun dan memberikan pendidikan kepada putra mahkota yang kemudian menjadi raja Jeongjo. Setelah itu, dia menjabat sebagai gubernur di beberapa kawasan, dan meninggal dunia pada tahun 1783 pada usia 53 tahun.

Nama Hong Dae-yong yang meneliti ilmu pengetahuan sepanjang hidupnya dimanfaatkan sebagai nama tersendiri dari asteroid yang ditemukan oleh sains Korea pada tahun 2005. Dengan demikian, asteroid yang dijuluki sebagai 'Hong Dae-yong' masih benderang antara Mars dan Jupiter. Nampaknya, namanya tetap diperingati oleh masyarakat Korea. 




KBSWorld
Shared By TR@IniSajaMo












 







































Comments