Penulis Buku Resep Masakan Pertama Di Korea, Jang Gye-hyang


 Penulis Buku Resep Masakan Pertama Di Korea, <strong>Jang Gye-hyang</strong>




'Umsikdimibang' Muncul Di Dunia

Seorang sarjana sastra Korea, Kim Sa-yeop kebetulan menemukan sebuah buku kuno di dalam kamar buku dari rumah generasi berikutnya sarjana ilmu neo-konfusianisme di era Joseon, Yi Hwi-il.

Buku itu tidak begitu tebal dengan hanya 30 halaman, namun kertas di dalamnya berkualitas tinggi dan pada halaman pertama, terdapat judul 'Umsikdimibang' yang berarti 'cara mengenal rasa masakan.' Doktor Kim Sa-yeop tersebut langsung meneliti buku itu dan menampilkan tesis sebagai hasilnya. Demikianlah, buku resep pertama Korea dalam bahasa Korea yang mengandung resep masakan dari rumah kalangan Yangban di provinsi Gyeongsang pada tahun 1600, dan cara menyimpan makanan fermentasi dibuka kepada masyarakat. 



Gadis Yang Berbakat Di Dalam Syair, Tulisan dan Lukisan

Buku resep 'Umsikdimibang' bermakna besar, karena ditulis dalam bahasa Korea untuk pertama kali dan juga ditulis oleh wanita untuk pertama kali di Asia Timur. Buku resep tersebut ditulis oleh wanita bijaksana di Joseon, Jang Gye-hyang pada tahun 1670 saat dia berusia lebih 70 tahun.

Jang Gye-hyang lahir di Andong pada tahun 1598. Sejak masih kecil, dia belajar dibawah ajaran ayahnya yang membesarkan ratusan muridnya di pertengahan era Joseon, Jang Heung-hyo. Jang Gye-hyang mampu membuat syair dalam usia 13 tahun, dan gaya 'Choseoche' yang dia tuliskan dinilai tinggi oleh kaligraf ternama pada waktu itu, Jeong Yun-mok. Demikianlah, Jang Gye-hyang sangat pintar dan cerdas sejak masih kecil, dan saat dia berusia 19 tahun, dia menikah dengan Lee Si-myeong.  



 Ibu Yang Bijaksana

Sebenarnya, Lee Si-myeong telah memiliki dua anak, namun ayah Jang Gye-hyang yang menyayangi muridnya, Lee Si-myeong menikahkan putrinya dengannya.

Walaupun hanya berusia 19 tahun, Jang Gye-hyang membesarkan 7 putra dan 3 putri, termasuk anak-anak mantan isteri dari suaminya, maka 7 putranya menjadi ilmuwan yang mengibarkan namanya di dalam sejarah Korea.

Selain penampilan ibu yang bijaksana, Jang Gye-hyang rela membantu orang-orang yang mengalami kesulitan. Walaupun keadaannya tidak begitu kaya, dia membuat bubur demi 300 pengemis, dan menyampaikan bahan makanan kepada orang-orang yang merasa lapar. Oleh karena itu, Jang Gye-hyang dipuji-puji sebagai 'ibu yang mulia.' 




Buku Resep Pertama Dalam Bahasa Korea 'Umsikdimibang'

Sebagai putri dari sarjana Jang Heung-hyo yang melanjutkan ilmu dari sarjana Togye, Jang Gye-hyang berpengaruh besar kepada para putra dari segi ilmu, dan juga membuat buku khusus demi para putrinya untuk memperkenalkan resep masakan tradisional. Dia menuliskan buku resep 'Umsikdimibang' yang mengandung 146 jenis masakan Korea dalam bahasa Korea.

Sebenarnya, penerbitan buku tidak begitu mudah dilaksanakan bagi wanita Joseon, apalagi buku resep jarang ada pada tahun 1670. Memang, sebelumnya telah ada sejumlah buku resep, namun buku-buku resep itu dibuat dalam bahasa Cina dan perkenalan makanan juga terasa sederhana. Namun, 'Umsikdimibang' dapat dikatakan sebagai buku resep detil, jelas, dan praktis, sampai-sampai kita dapat memasak makanan di dalam buku walaupun 330 tahun telah berlalu.

Selain itu, tata bahasa atau ejaannya sangat tepat, sehingga bernilai tinggi dari segi sejarah bahasa Korea. Walaupun Jang Gye-hyang meninggal dunia pada tahun 1680 dalam usia 83 tahun, kegiatan untuk memperkenalkan ajarannya masih berlanjut hingga saat ini.

Penulis Lee Mun-yeol membuat buku novel berjudul 'Pilihan' yang menceritakan kisah kehidupan Jang Gye-hyang, dan ada kelompok yang berupaya untuk menampilkan kembali masakan yang diperkenalkan di dalam buku 'Umsikdimibang' sejak tahun 2006. Selain itu, ada upaya untuk mendaftarkan 'Umsikdimibang' sebagai Warisan Dunia UNESCO. Nampaknya, akan tibalah saatnya bagi seluruh masyarakat dunia untuk mengenal kehidupan Jang Gye-hyang dalam waktu dekat. 
 






Source :kbs world
Shared By IniSajaMo






 

Comments