Menteri wanita pertama Korea, Leem Young-shin

 Menteri wanita pertama Korea, <strong>Leem Young-shin</strong>



Wanita pertama setelah pendirian Korea

Menyambut ‘hari wanita dunia’ yang jatuh pada tanggal 8 Maret, sejumlah perintis yang telah mengupayakan untuk meningkatkan status wanita di Korea, seperti wartawan wanita pertama Lee Gak-gyeong, pengacara wanita pertama, Lee Tae-young, pegolf Park Se-ri yang memenangkan piala LPGA untuk pertama kali, astronaut wanita pertama Lee So-yeon, dll. mendapat sorotan.

Ditengah masyarakat Korea yang dipengaruhi Konfusianisme yang mementingkan laki-laki, prestasi mereka yang mencat rekor ‘pertama’ menjadi dinamika bagi banyak wanita untuk menunjukkan kemampuannya di dunia. Khususnya, munculnya anggota parlemen wanita pertama Korea, Leem Young-shin menjadi sinyal pertama untuk membuka era politisi wanita. 






Parlemen wanita pertama Korea

Di dalam parlemen yang membuka sejarah pemerintah konstitusional Korea pada tanggal 31 Mei 1948, tidak terdapat penampilan wanita diantara 198 anggota parlemen yang terpilih lewat pemilu pertama Korea. Namun, pada tahun berikutnya, baru muncullah anggota parlemen wanita pertama Korea, Leem Young-shin yang terpilih lewat pemelihan sela di wilayah Andong, Gyeongsang Utara.
Leem Young-shin yang lahir pada tahun 1899 pandai dan cerdas sejak masih kecil. Saat dia bersekolah, dia berupaya untuk mewujudkan kemerdekaan Korea dengan mengambil bagian dalam Gerakan Perjuangan 1 Maret 1919, dan tugas dari badan rahasia pemerintah sementara Shanghai, Cina. Pada tahun 1925, dia pergi ke Amerika Serikat untuk melanjutkan studinya dan berkarir sebagai guru setelah pulang ke Korea pada tahun 1931. Selain itu, dia menjadi pemimpin partai pada tahun 1945.

Leem Young-shin yang terjun ke dunia politik Korea mendapat kepercayaan tinggi dari mantan Presiden Ree Seung-man, dan menjadi satu-satunya wanita yang diangkat sebagai menteri perdagangan pada tanggal 15 Agustus 1948. 



 Tembok pasti dipecahkan

Walaupun Leem Young-shin memperoleh gelar sebagai menteri wanita pertama dan anggota parlemen wanita pertama Korea, karir politiknya tidak begitu mudah.

Saat dia diangkat sebagai menteri perdagangan, para pejabat laki-laki dibawahnya menentang keras, karena mereka tidak ingin menerima perintah dari wanita. Selain itu, saat dia terpilih sebagai anggota parlemen, ada desas-desus berisi bahwa dia terpilih, karena menghabiskan banyak uang untuk memperoleh suara.

Namun demikian, Leem Young-shin tidak pernah kalah dan malah bertentangan dengan kalangan yang memiliki pandangan konservatif terhadap wanita. Akhirnya, upayanya diakui setelah dia kembali terpilih sebagai anggota parlemen kedua pada tahun 1950. Selain itu, pada tahun sama tersebut, dia memberikan kontribusi untuk meningkatkan status internasional Korea sebagai wakil Korea untuk sidang umum PBB.

Setelah itu, dia memusatkan karirnya di bidang pendidikan, namun meninggal dunia pada tahun 1977.



Pasca Leem Young-shin

Berkat presitasi Leem Young-shin, keikutsertaan wanita dalam kegiatan politik menjadi lebih aktif, sehingga muncullah anggota parlemen yang terpilih sebanyak 4 kali, Park Sun-cheon, dan mantan Menteri Park Hyun-suk, dll.

Setelah tahun 90-an, Mantan Menteri Kim Myung-ja paling lama menjabat sebagai Menteri Lingkungan Hidup dalam sejarah Korea, dan pada tahun 2006, muncullah Perdana Menteri wanita pertama, Han Myung-suk. Selain itu, Presiden Park Geun-hye dilantik sebagai presiden wanita pertama Korea pada tahun ini. Nah, keberadaan Leem Young-shin menjadi titik tolak untuk membuka era politisi wanita. 




Source :KBS world
Shared IniSajaMo




Comments