Jenderal hebat di kerajaan Joseon, Gwon Yul



 Jenderal hebat di kerajaan Joseon<strong>, Gwon Yul</strong>



Jenderal yang cemerlang pada Pertempuran Haengju, Gwon Yul

Pada tahun 1593, terjadilah pertempuran sengit dengan pasukan Jepang di Benteng Haengju. Itu adalah ‘Pertempuran Haengju’, yaitu salah satu pertempuran dari tiga pertempuran Perang Imjin bersama ‘Pertempuran Hansan’ dari Yi Sun-shin, dan ‘Pertempuran Jinju’ dari Kim Si-min. Pada waktu itu, 30 ribu serdadu pasukan Jepang melindungi Benteng Haeungju dan menyerang sebanyak 9 kali. Namun, pasukan Joseon yang hanya berjumlah 10 ribu orang dan ibu-ibu yang membawa batu-batu di dalam rok mereka berhasil menaklukkan pasukan Jepang. Selain itu, ada jenderal Gwon Yul yang memimpin pasukan Joseon selama Perang Imjin yang berlangsung selama 7 tahun dalam kemenangan ‘Pertempuran Haengju.



Lambat naik jabatan pemerintah
Gwon Yul dilahirkan di sebuha rumah kalangan bangsawan. Dia dinilai memiliki gengsi tinggi sebagai keturunan pejabat tinggi pemerintah. Kakeknya memegang jabatan tinggi di pulau Ganghwa, dan ayahnya Gwon Cheol adalah mantan Perdana Menteri Joseon. Namun demikian, Gwon Yul lambat naik jabatan. 10 tahun sebelum terjadi Perang Imjin, dia lulus ujian nasional pada tahun 1582 dalam usia 45 tahun. Setelah itu, dia memiliki jabatan yang tidak begitu penting, namun saat dia berusia 55 tahun, Perang Imjin pecah. 




Pada tahun 1591 sebelum Perang Imjin terjadi, Gwon Yul mundur sementara dari jabatannya, namun setelah pecahnya Perang Imjin, dia kembali diangkat sebagai pemimpin kota Gwangju. Gwon Yul yang memenangkan ‘Pertempuran Ichi’ yang berlangsung di wilayah Geumsan, Chungcheong Selatan pada saat ini, berperan penting untuk melindungi provinsi Jeolla bersama jenderal Yi Sun-shin dan diangkat sebagai gubernur provinsi Jeolla.

Setelah itu, dia memperoleh kemenangan di Pertempuran Benteng Dokseong di wilayah Suwon, dan menuju arah ibu kota dengan membawa pasukannya untuk merebut Pyongyang. Menurut rencananya, setelah merebut Pyongyang, dia akan bergabung dengan pasukan Ming yang membantu Joseon.

Gwon Yul yang mencari tempat berkemah demi militer setelah menyeberangi sungai Han memilih Benteng Haengju, karena wilayah itu sangat tepat untuk mempertahankan diri. Setelah mendengarkan kabar mengenai pasukan jenderal Gwon Yul yang telah berkemah di Benteng Haengju, pasukan Jepang juga mulai menyerbu ke sana.


Menang dalam Pertempuran Haengju

Pertempuran Haengju yang dijuluki sebagai salah satu dari tiga pertempuran Perang Imjin mulai pecah pada tanggal 12 Februari 1593. Jumlah pasukan Jepang mencapai 30 ribu orang, namun jumlah pasukan Joseon hanya sepertiga dari jumlah pasukan Jepang. Akibat pertempuran yang berlangsung selama beberapa hari, semangat dan jumlah senjata pasukan Joseon semakin berkurang. Namun pada waktu itu, Gwon Yul memberikan perintah agar membawa batu-batu di dalam rok panjang ibu-ibu. Dengan adanya tumpukan batu yang dibawa oleh ibu-ibu, pasukan Joseon memanfaatkan batu-batu itu untuk menghadapi pasukan Jepang, dengan melemparkan batu itu. Akhirnya, tiga jenderal Jepang dinyatakan tewas, dua jenderal mengalami cedera, dan puluhan ribu pasukan militer Jepang juga tewas atau cedera.

Setelah berakhirnya Perang Imjin, Jenderal Gwon Yul diangkat sebagai komandan kepala militer Joseon. Saat pecahnya Perang Jeongyu, dia kembali menyerang pasukan Jepang di kota Ulsan dan Suncheon. 




Mengakhiri kehidupan dengan memperoleh jasa tinggi demi negara

Pada tahun 1599, Gwon Yul mundur dari segala jabatannya dan tepatnya pada bulan Juli 1599, dia meninggal dunia dalam usia 62 tahun. Untuk memperingati kematiannya, upacara keselamatan digelar di Haengju. Walaupun dia lambat naik jabatan pemerintah dalam usia yang agak tua, tidaklah berlebihan jika mengatakan bahwa dia adalah salah satu jenderal terbaik di Joseon yang menyelamatkan negara dalam krisis. 







Source:kbsworld

Comments