Hitam Putih Ratu K-Pop Lee Hyori

 

Lee HyoriRemaja di era ‘90-an tentu tak asing dengan mesin photobox yang saat itu populer dan banyak tersedia di mal. Dari mesin semacam itulah, ratu K-pop Lee Hyori memulai karirnya. Saat berfoto bersama temannya di dalam photobox, ia ditemukan pemandu bakat dan diajak ikut audisi.

Lee Hyori langsung mendapat tempat dalam girlband asuhan DSP Entertainment, Fin KL. Kedatangan Lee Hyori segera mengisi dua peran. Ia paling tua dan paling cantik, maka ia menjadi pemimpin sekaligus wajah Fin KL.

Sepanjang 1998 hingga 2002, Fin KL praktis menjadi girlband Korea papan atas bersaing dengan S.E.S besutan SM Entertainment. Persaingan kedua grup ini layaknya nomor putri dari kompetisi DSP Entertainment dan SM Entertainment, sedangkan bagian putra diwakili oleh Sechkies (DSP) dan H.O.T (SM).

Setelah 2002, Fin KL bubar secara tak resmi dan personel sibuk meniti karir masing-masing. Lee Hyori segera menjadi personel paling sukses dengan merilis album “Stylish” pada tahun 2003.  Tahun itu, ia merebut hampir semua penghargaan Daesang (Best of the Year).


Lee HyoriNamun perjalanan karier Lee Hyori tak semulus lekuk tubuhnya. Saat merilis album kedua “Dark Angel” tiga tahun kemudian, lagu andalan “Get Ya” dituduh menjiplak lagu “Do Something” milik Britney Spears. Dan bagai keledai, ia kembali terperosok ke lubang yang sama di tahun 2010 saat tujuh lagu di album “H-Logic” juga ditengarai hasil jiplakan lagu orang lain.

“Penulis lagunya kini di penjara,” terang Hyori dalam acara ragam “Healing Camp” yang ditayangkan stasiun SBS tahun lalu.

Bahnus, penulis lagu jiplakan itu divonis bersalah atas tuduhan pembajakan dan penipuan. Sementara perusahaan rekaman Hyori saat itu, Mnet Media, segera menyelesaikan urusan hak cipta dengan para pencipta lagu aslinya.

Skandal itu membuat Hyori depresi dan berhenti bernyanyi sementara. Ia juga vakum sebagai pemandu acara televisi selama hampir dua tahun. Ia lantas mengikuti terapi, dan selepas itu ia bertemu pria yang menjadi kekasihnya hingga kini. 

Menjalin asmara pun rupanya tak mudah bagi Hyori. Lee Sang Soon, sang kekasih, dikritik publik tak sepadan dengan Hyori lantaran wajahnya kurang rupawan. “Sewaktu ibu saya bertemu dengannya pertama kali, ia sampai menitikkan air mata karena itu,” curhat Lee Hyori kepada “Healing Camp”.

Tetapi bagi Hyori, mencintai seseorang apa adanya bukan sekadar gombal. Hyori menilai gitaris band rock Roller Coaster itu sebagai pria yang layak mendapat cintanya meski hidup sederhana.

“Ia menjalani hidup yang ia mau, punya uang atau tidak. Rumahnya kecil namun ditata dengan baik dan apik. Ia memiliki banyak buku, dan rumahnya dihiasi banyak bunga. Menurut saya, ia lebih memikirkan kebahagiaan dan hidup, dibandingkan uang,” jelas Hyori dengan mata berbinar.

Bersama kekasihnya sejak 2011 itu, Hyori aktif memperjuangkan hak-hak dan perlindungan hewan. Ia bergabung dengan KARA (Korea Animal Right Advocates) dan menolak mengenakan atau tampil pada iklan busana yang menggunakan bulu hewan. Ia juga tak memakan daging hewan alias menjadi vegetarian.

Akhir bulan Mei ini Lee Hyori kembali ke panggung musik Korea dengan album “Monochrome”, tiga tahun sejak skandal “H-Logic”. Single pertama “Miss Korea” memiliki nuansa jazz gelap tahun ‘40-an yang menyimpang dari resep lagu K-pop kebanyakan. Dalam lirik lagu yang ia tulis sendiri itu, Hyori mengajak setiap perempuan untuk menjadi diri sendiri tanpa dikuasai materi dan ambisi kecantikan.

Hitam putih karir dan hidup membuat Lee Hyori menjadi matang. Ia kini tak sekadar berkarya dan menjalani kehidupan sebagai idola, namun juga menyampaikan pesan. Dan barangkali, itulah mengapa Lee Hyori pantas menyandang gelar ratu K-pop.



http://id.omg.yahoo.com/blogs/blog-editor/hitam-putih-ratu-k-pop-lee-hyori-070048579.html

Comments