Lokasi Korea yang terdiri dari semenanjung serta 3200 buah pulau yang besar dan kecil, terletak di bagian timur laut dari benua Asia. Korea tereletak bersebelahan dengan wilayah laut, Rusia dan Cina dari arah ke utara, serta berhadapan dengan Jepang dari arah selatan.
Lokasi di garis Lintang Utara dan Bujur Barat
Korea berada di semenanjung sebelah Selatan Benua Asia Timur, yaitu pada garis Lintang Utara 33°-38° dan 124°-132° Bujur Barat.Teritorial
Undang-Undang Republik Korea menetapkan semenanjung Korea dan pulau-pulau miliknya sebagai teritorial Republik Korea.
Luas Wilayah
- Total Luas Semenanjung Korea : 222 ribu 300㎢
- Luas Teritorial Korea Selatan : 99 ribu 600㎢ (45% dari total luas Semenajung Korea)
Cirikhas Bentuk Geografis
- Negara Korea berbentuk semenanjung yang memanjang dari utara ke selatan, namun jarak dari timur ke barat lebih panjang apabila pulau-pulau yang kecil juga dimasukkan. Panjang semenanjung Korea lebih kurang 840km dari selatan ke utara dan 1.200km dari timur ke barat.
- Korea terdiri dari bukit-bukit dan gunung-gunung yang mengelilingi hampir 75% dari kawasannya.
- Bukit-bukit rendah menjadi ciri utama di daerah selatan dan barat, serta gunung-gunung yang lebih tinggi terdapat di daerah timur dan utara.
Gunung dan Sungai
- Gunung yang paling tinggi di seluruh semenanjung Korea, adalah Gunung Baekdu(2.744m), sedangkan Gunung Hanla(1.950m) paling tinggi di Korea Selatan.
- Sebagian besar sungai-sungai di Korea mengalir dari timur ke barat.
- Sungai yang paling panjang di seluruh semenanjung Korea, adalah Sungai Amnok(790,7km) dan sungai yang paling panjang di Korea Selatan adalah Sungai Nakdong(525,15km). Selain itu, sejumlah sungai memiliki panjang melebihi 400km, seperti Sungai Duman (431,1km) dan Sungai Daedong(450,3km) di Korea Utara, dan Sungai Han(514,4km) dan Sungai Geum(401,4km) di Korea Selatan.
Garis Perbatasan
- Sungai Amnok dan Duman memisahkan semenanjung Korea dari Cina dan Rusia di utara.
- 3 bagian semenanjung Korea berhadapan dengan laut, yakni dengan Jepang di Laut Timur, dengan Cina di Laut Barat dan dengan samudera Pasifik di Laut Selatan.
Iklim
Keistimewaan
Iklim di Korea bersifat iklim benua dan juga iklim samudra. Perubahan 4 jenis musim sangat jelas, hingga panas dan lembab di musim panas, sedangkan dingin dan kering di musim dingin.4 Jenis Musim
- Musim Panas
- Masa yang paling panas dalam setahun, mulai bulan Juni hingga Agustus. Pada bulan Agustus suhu rata-rata berkisar 25,4℃. Karena 3 bagian semenanjung Korea dikelilingi laut, hingga musim panas sangat sesuai dengan olahraga di laut. Musim berenang di pantai merupakan bulan Juli dan Agustus.
- Musim Dingin
- Masa yang paling dingin dalam setahun, mulai bulan Desember hingga bulan Pebruari. Suhu rata-rata berkisar -8℃ di daerah Utara, dan 0℃ di daerah Laut Selatan. Di musim dingin masyarakat Korea bisa menikmati olahraga di musim dingin dan pariwisata salju. Di kawasan pegunungan daerah timur, salju cukup banyak turun, hingga daerah permainan ski dan kawasan papan luncur salju dapat dinikmati mulai bulan Desember hingga bulan Pebruari.
- Musim Semi dan Musim Gugur
- Di musim semi mulai bulan Maret hingga Mei, dan musim gugur mulai bulan September hingga Nopember, tidak dingin dan juga tidak panas, hingga sesuai untuk berjalan-jalan. Di musim semi hujan relatif lebih banyak turun daripada di musim gugur, namun suhu udara cukup enak dan pemandangan disertai bunga dan pohon-pohon, indah sekali, jadi sesuai untuk berjalan-jalan. Di musim gugur udara sangat cerah, hingga paling sesuai untuk berjalan-jalan. Oleh karena itu, kebanyakan festival dan acara olahraga diselenggarakan di musim gugur.
Curah Hujan
- Curah hujan rata-rata per tahun 1260㎜. 50% hujan dari seluruh curah hujan, turun mulai bulan Juni hingga awal bulan September.
- Musim Hujan
- Mulai akhir bulan Juni hingga pertengahan bulan Juli merupakan musim hujan di Korea.
Bencana Iklim
- Cirikhas : Bencana di daratan seperti gempa bumi, jarang terjadi, sebagian besar bencana alam adalah seperti topan, hujan deras, salju lebat, musim dingin yang hangat, kerugian akibat cuaca dingin dan sebagainya.
- Topan - Diantara sekitar 28 topan yang terjadi setiap tahun di samudra Pasifik Utara, 2~3 topan yang melewati semenanjung Korea menimbulkan bencana.
- Hujan Deras - Biasanya hujan deras membawa bencana di musim panas. Kini kerugian akibat hujan deras cenderung semakin sering terjadi.
- Banjir - Meskipun pengendalian banjir lancar dilakukan berkat adanya pembangunan bendungan multiguna, namun terkadang terjadi kerugian banjir akibat hujan deras, musim hujan yang panjang dan sebagainya.
Warga Korea
Bangsa Tunggal
Republik Korea merupakan negara bangsa tunggal. Akhir-akhir ini jumlah orang asing yang tinggal di Korea semakin meningkat, maka memperlihatkan kecenderungan untuk menjadi negara multibangsa, namun Korea secara dasarnya bersifat kuat sebagai negara bangsa tunggal. Meskipun demikian, bangsa Korea tidak eksklusif, tetapi berusaha aktif menerima warga asing.Bangsa Korea
- Definisi
- Bangsa Korea menunjuk bangsa yang memakai bahasa Korea dan hidup di bagian timur Manchuria, yaitu semenanjung Korea. Bangsa Korea tergolong ras kulit kuning dan bahasa Korea tergolong dalam rumpun bahasa Altaik.
- Asal-muasal
- Salah satu suku Ye Maek diantara suku Tungusik di masa kuno di wilayah Asia, berkembang menjadi bangsa Korea. Suku Ye Maek maju ke bagian timur dari daratan di zaman Batu Baru, kemudian bermukim di kawasan berbukit semenanjung Korea dan bagian timur Sungai Amur. Menurut catatan Cina, bangsa Korea dicatat dengan 'Dongi'. Sebagai suku totem yang memuja beruang, bangsa Korea bekerja di bidang pertanian dan perburuan, namun makin lama makin mapan sebagai bangsa pertanian. Negara pertama adalah Kojosun yang didirikan oleh Dangun.
Penduduk (Dihitung tidak resmi di tahun 2003) 인구(2003년 현재 비공식 추산)
- Jumlah Seluruh Penduduk : 75 juta 450 ribu orang
- Jumlah Penduduk di Korea Selatan : 48 juta 50 ribu orang
- Jumlah Penduduk di Korea Utara : 22 juta 400 ribu orang
- Jumlah Penduduk di Luar Negeri : kurang-lebih 5 juta orang
Bahasa Korea
Bahasa nasional Republik Korea adalah bahasa Korea, yakni bahasa yang digunakan warga Korea di semenanjung Korea. Kini sekitar 70 juta orang di Korea Selatan dan Korea Utara, serta sekitar 3 juta 500 ribu orang warga Korea di luar negeri menggunakan bahasa Korea.
Rumpun Bahasa Korea
Dipercaya hingga sekarang Bahasa Korea termasuk rumpun Altaik.
Rumpun Bahasa Altaik
Bahasa Altaik meliputi bahasa Turki, Mongolia, Tungusik dan sebagainya mulai dari Siberia sampai Sungai Volga.Bahasa Korea dan Rumpun Bahasa Altaik
Alasan bahasa Korea dipercaya termasuk rumpun Altaik, adalah karena bahasa Korea mempunyai kecirikhasan susunan yang sama dengan bahasa lain yang tergolong rumpun Altaik.Bahasa Korea di Korea Selatan dan Korea Utara
Akibat semenanjung Korea terbagi cukup lama, heterogenitas bahasa antara Korea Selatan dan Korea Utara makin meningkat. Namun, perbedaan bahasa antar Korea, terdapat hanya dari makna kosakata, contoh penggunaan kosakata, istilah baru dan sebagainya, maka tidak ada masalah apa pun dalam komunikasi. Korea Selatan dan Korea Utara berusaha keras untuk mengatasi heterogenitas bahasa seperti itu, misalnya para pakar bahasa Korea Selatan dan Korea Utara bekerjasama meneliti bahasa.Bahasa Dialek
- Bahasa dialek Korea biasanya terdiri dari 6 jenis.
- Dialek daerah timur laut = di propinsi Hamgyeong Utara, propinsi Hamgyeong Selatan dan propinsi Yanggang di Korea Utara
- Dialek daerah barat laut = di propinsi Pyeongan Utara, propinsi Pyeongan Selatan, propinsi Jagang, dan daerah bagian utara propinsi Hwanghae di Korea Utara
- Dialek daerah tenggara = di propinsi Kyeongsang Utara, propinsi Kyeongsang Selatan, dan sekitarnya.
- Dialek daerah barat daya = di propinsi Cheola Utara, dan propinsi Cheola Selatan
- Dialek pulau Jeju = di pulau Jeju dan pulau-pulau sekitarnya
- Dialek bagian tengah = di propinsi Kyeonggi, propinsi Chungcheong Utara, Chungcheong Selatan, propinsi Kangwon, dan propinsi Hwanghae
Huruf Korea, Hangeul
Hangeul merupakan huruf tunggal khas KoreaPenciptaan Hangeul
Huruf Korea, Hangeul diciptakan oleh raja ke-4 di masa kerajaan Chosun, Raja Agung Sejong di tahun 1443 lalu, hingga diamanatkan di tahun 1446. Nama huruf Korea saat itu merupakan 'Hunminjeongeum' berarti 'tulisan untuk rakyat', yang akan menjadikan pembacaan dan penulisan bahasa Korea menjadi suatu urusan yang mudah bagi semua orang, tidak tertentu kelasnya. Huruf Korea terdiri dari 17 huruf konsonan dan 11 huruf vokal yang digabung untuk membentuk suku kata.
Bahasa Negara
Meskipun Hunminjeongeum diamanatkan, namun dokumen resmi tetap dicatat dalam huruf Cina. Setelah titah raja berisi huruf Korea harus dipakai sebagai pengganti huruf Cina, yang dikeluarkan di bulan Nopember tahun 1894, huruf Korea menjadi bahasa negara yang resmi setelah 450 tahun berlalu sejak Hunminjeongeum diciptakan.Huruf Korea Modern
Nama 'Hangeul' diciptakan oleh sarjana Ju Shi-kyeong, hingga dipakai sejak tahun 1913 lalu. Setelah itu, nama 'Hangeul' disebarluaskan setelah majalah rutin berjudul 'Hangeul' diterbitkan tahun 1927. 'Hangeul' bermakna 'bahasa untuk bangsa Korea', 'bahasa agung', dan 'bahasa terunggul di dunia', hingga sama dengan makna istilah Hunminjeongeum. Sesuai dengan yang ditetapkan oleh Institut Pengkajian Bahasa Korea tahun 1933, 4 huruf dari 28 huruf yang aslinya diciptakan, dihapuskan, hingga menjadi 24 huruf, yaitu 14 huruf konsonan dan 10 huruf vokal.Susunan
- Bunyi Awal :Konsonan dasar 14 huruf, namun konsonan ini bisa dipakai dengan ganda, jadi jumalah konsonan lebih banyak.
- Bunyi Tengah :Vokal dasar 10 huruf, namun pemakaian vokal ini bisa bertambah, jadi jumlah vokal lebih banyak.
- Bunyi Akhir : Bunyi akhir, diungkapkan dengan konsonan seperti bunyi awal.
Keistimewaan
Bahasa Korea dipakai dengan menggabungkan konsonan dan vokal, maka sangat masuk akal dan mudah dipelajari'Bahasa yang Paling Logis di Dunia'
Bahasa Korea diakui sebagai 'bahasa yang paling logis di dunia'. Konsonan dan vokal mudah dibedakan. Terutama, konsonan menunjuk lokasi bibir, mulut dan lidah, hingga sangat logis.Taegeukki
Bendera nasional Republik Korea adalah Taegeukki.Sejarah Singkat Taegeukki
- Asal-muasal
- Bendera nasional tidak digunakan dalam sejarah Korea. Meskipun tahun 1880 (tahun ke-17 kekuasaan raja Gojong), penetapan bendera diusulkan pertama kali, namun tidak ada hasil. Setelah itu, pada bulan Agustus tahun 1882, Park Young-hyo, pertama kali memanfaatkan sebuah bendera berbentuk Taegeukki sekarang ketika pergi ke Jepang dan itulah asal-muasal Taegeukki.
- Penentuan sebagai Bendera Nasional
- Meskipun Taegeukki digunakan sebagai bendera nasional Korea sejak tahun 1883, rancangan dan polanya tidak jelas.
Setelah pemerintah Republik Korea diresmikan di tahun 1948, rancangan dan ukurannya ditentukan, kemudian Taegeukki yang ada, dideklarasikan sebagai bendera nasional Korea yang resmi pada tanggal 15 Oktober tahun 1949.
Setelah itu, peraturan-peraturan tentang peraturan pembuatan bendera nasional, peraturan pengibaran bendera nasional dan sebagainya berlakukan, hingga sistem mengenai bendera nasional disempurnakan.
Rancangan dan Makna Taegeukki
Pada bendera nasional Korea terdapat bulatan berwarna biru dan merah serta balok dengan bentuk yang berbeda dan berwarna hitam di empat sisi dengan dasar putih.- Warna Dasar
- Warna dasar putih melambangkan kebersamaan nasional, kemurnian dan pasifisme bagi bangsa Korea. Sejak masa lampau, bangsa Korea mengenakan pakaian berwarna putih, jadi dijuluki sebagai 'Baekeuiminjok' berarti 'bangsa yang mengenakan pakaian berwarna putih'. Oleh karena itu, warna putih dalam Taegeukki, melambangkan bangsa Korea.
- Taegeukyangeui
- Setengah lingkaran berwarna biru dan berwarna merah, dengan bentuk seperti angin puyuh. Pola Taegeuk ini merupakan pola tradisional yang dimanfaatkan bangsa Korea sejak masa silam. Warna biru bersifat 'yin' prinsip negatif di alam, melambangkan harapan. Sementara itu, warna merah bersifat 'yang' prinsip positif di alam, melambangkan ningrat. Bentuk bulat memiliki arti saling mendukung, jadi saling berkembang dalam hubungan persaingan. Oleh karena itu, Taegeuk diartikan asal semua makhluk, sekaligus sumber jiwa manusia.
- 4 Gwe
- Di 4 sudut bendera nasional Korea, Taegeukki terdapat 4 Gwe yang memiliki bentuk saling berbeda, masing-masing Gun, Gon, Gam, dan Ri. Gun menunjuk langit, musim semi, timur dan keramahan. Gon melambangkan tanah, musim panas, barat, dan keadilan. Gam berarti bulan, musim dingin, utara dan kecerdasan. Ri memiliki makna langit, musim gugur, selatan, dan kesopanan. Sagwe, yakni 4 Gwe tersebut terus berkembang Gun → Ri → Gon → Gam → Gun secara bergiliran dengan abadi.
- Makna Taegeukki secara keseluruhan
- Dasar berwarna putih, pola Taegeeuk dan 4 Gwe melambangkan perdamaian, persatuan, penciptaan, cahaya dan kemakmuran.
Pembuatan Taegeukki
- Ukuran
- Prosentase panjang dan lebar 3:2
- Kuncup Galah
- Tiang berbentuk bunga nasional Korea, Mugunghwa dan berwarna emas.
- Tiang Bendera
- Tiang bendera dibuat dengan bahan yang keras seperti bambu dan besi, dan berwarna pohon bambu.
Lagu Kebangsaan
Lagu nasional Republik Korea dan Lagu KebangsaanSejarah Singkat Lagu Kebangsaan
- Asal-muasal
- Tidak ada lagu nasional yang resmi, namun sejak tahun 1910 di masa penjajahan Jepang, bangsa Korea menyanyikan lagu rakyat Skotlandia, berjudul Auld Lang Syne seperti lagu kebangsaan seiring dengan syair yang penggubahnya tidak terketahui.
- Penciptaan Lagu Kebangsaan
- Penggubah Ahn Ik-tae yang merasa sedih terhadap hal seperti itu, menggubah Lagu Kebangsaan pada tahun 1936. Namun, hingga tahun 1948 lagu rakyat Skotlandia, Auld Lang Syne, tetap dinyanyikan sebagai Lagu Kebangsaan Korea.
- Penetapan Lagu Kebangsaan
- Setelah pemerintah Korea dilahirkan, lagu yang digubah Ahn Ik-tae ditetapkan sebagai Lagu Kebangsaan Korea di tahun 1948.
Lagu Kebangsaan bersyair kasih sayang terhadap negara, tetap menjadi nama lagu kebangsaan Korea. Syair yang ada tetap dinyanyikan. Nama penggubah yang menggubah syair, belum diketahui, namun diramalkan Yoon Chi-ho, Ahn Chang-ho, Min Young-hwan dan sebagainya menggubahnya.
Isi Lagu Kebangsaan
- Irama
- Lagu Kebangsaan Korea merupakan kunci mayor A dan G serta bertempo 4/4 serta terdiri dari 16 sepatah. Syairnya 4 alinea dan susunan a-b-c-b dan bernuansa agung.
- Syair
- Syair berisi rasa sedih terhadap kehilangan negara, dan tekannya kuat untuk mengatasi kenyataan yang gelap di masa penjajahan Jepang. Selain itu, syair mengungkapkan pemandangan yang indah di Korea, dan berdoa untuk seluruh rakyat Korea agar dapat sama-sama berkembang secara abadi.
Mugunghwa
Bunga nasional Republik Korea adalah MugunghwaNama ilmiah bunga Mugunghwa merupakan Hibiscus Syriacus. Tempat asal meru pakan Minor Asia dan Mugunghwa terdapat di India, Cina, Korea dan sebagainya.- Bentuk
- Tinggi 2 hingga 3m dan hampir tidak ada bulu di seluruh tunggul pohon dan ada banyak cabang. Kulit pohon berwarna abu-abu, terdiri dari serabut yang keras, jadi tidak mudah dipatah. Panjang daun berkisar 4~10cm. Daun berbentuk telur dan berbagi 3 bagian.Bunga
- Bunga berkembang mulai bulan Juli hingga September. Diameter bunga 6~10cm dan cabang bunga tidak panjang. Kebanyakan bunga Mugunghwa berwarna merah muda dan bagian dalam daun bunga berpola berwarna merah tua. Bunga berkembang di waktu dini hari, sedangkan menyusut di waktu matahari terbenam. Pohon kecil mengembangkan biasanya 20 kuncup, sedangkan pohon besar mengembangkan sekitar 50 kuncup bunga. Jangka berbunga selama sekitar 100 hari. Dengan kata lain, 2000~5000 kuncup bunga berkembang dalam setahun. Seperti itulah, cirikhas Mugunghwa adalah bunga berkembang secara terus-menerus.
- Sejak masa silam Mugunghwa banyak terdapat di Korea, jadi bangsa Korea menyebutnya sendiri sebagai 'Negeri Mugunghwa'. Menurut sebuah buku geografi berjudul 'Sanhaekyung' di Cina yang diperkirakan diterbitkan di abad ke-2, 'Hunhwacho' berkembang di waktu pagi dan gugur di waktu malam di 'Gunjaguk'. Dari tulisan tersebut, 'Hunhwacho' menunjukkan Mugunghwa dan 'Gunjaguk' menunjukkan Korea. Catatan seperti itu sering ditemukan baik di buku Cina maupun di buku Korea.
- Bunga Nasional Korea
- Berbeda dengan bendera nasional dan lagu kebangsaan, Mugunghwa tidak ditetapkan sebagai bunga nasional menurut undang-undang. Namun, Mugunghwa sering dikutip sebagai bunga yang melambangkan jiwa bangsa Korea sejak masa silam. Setelah itu, syair bagian ulangan lagu kebangsaan Korea yang ditetapkan secara resmi tahun 1948, dimulai dengan kalimat 'pegunungan yang dipenuhi Mugunghwa', hingga Mugunghwa semakin mapan sebagai bunga nasional. Mugunghwa dimanfaatkan untuk melambangkan trias politika, yakni eksekutif, legislatif, dan yudikatif serta juga kuncup galah bendera nasional Korea juga berbentuk Mugunghwa.
- Makna Mugunghwa
- Mugunghwa yang tidak mewah, melambangkan hati warga Korea. Dibandingkan dengan bunga lain, Mugunghwa tidak sering terjangkit penyakit, jadi melambangkan daya hidup yang kuat. Karena Mugunghwa kembali berbunga setelah bunga gugur, Mugunghwa melambangkan jiwa yang tangguh. Daun mudanya digunakan sebagai sayur-sayuran, bahkan kelopak bunga dan buah-buahan dimanfaatkan sebagai bahan ramuan dan teh. Dengan demikian, sifat serbaguna dari Mugunghwa seperti itu, sama dengan konsep pendirian Korea, yakni 'Hongikingan' untuk memanfaatkan seluruh dunia.
Agama
Republik Korea menjamin kebebasan agama, sehingga bebagai jenis agama aktif berkembang di Korea.
Sejarah Korea dimulai dari mitologi pendiri Korea, Dangun, sampai masa 3 Kerajaan - masa Kerajaan Silla Bersatu - masa Kerajaan Koryo - masa Kerajaan Chosun - masa penjajahan Jepang - pembagian Korea Selatan dan Korea Utara serta masa Republik Korea.
Sejarah Singkat Agama Korea
- Agama primitif di masa purba yang diketahui dari mitologi kuno, menganggap langit sebagai Tuhan teragung, yakni sesuatu yang melebihi segala hal. Hwanin atau Hwanung yang muncul dalam mitologi Dangun yang merupakan mitologi pendirian Korea, berarti langit atau Tuhan. Setelah itu, agama bersifat jampi untuk mengejar keberuntungan, menguasai dunia agama Korea. Namun, setelah masa 3 Kerajaan, agama Budha, agama Konfuchu dan sebagainya diperkenalkan, sistem agama berdasarkan konsep agama untuk mengejar keberuntungan, mapan di Korea. Selama masa 3 Kerajaan, masa kerajaan Silla Bersatu dan masa kerajaan Koryo, yakni hingga abad ke-12 lalu, agama Budha berkembang sebagai agama untuk masyarakat awam sedangkan agama Konfuchu sebagai konsep politik, namun memasuki kerajaan Chosun, agama Konfuchu didorong berkembang, sedangkan agama Budha ditahankan. Di masa akhir kerajaan Chosun, agama Kristin dimasuki, serta agama Chondo yang didirikan oleh Choi Che-wu di Korea pada tahun 1859, agama Jengsan yang didirikan oleh Kang Il-sun di Korea pada tahun 1902 dan sebagainya, dilahirkan.
Di masa modern agama Budha dan agama Kristin mapan sebagai agama utama, sedangkan agama Daejonggyo, agama Dangun dan sebagainya sebagai agama minor, serta shamanisme juga berakar bagi masyarakat awam.
Jumlah Pemeluk Agama Korea
- Korea Selatan
- Jumlah pemeluk agama di Korea berkisar 24 juta 970 ribu orang di tahun 2005 (menurut hasil sensus Direktorat Jendral Statistik Nasional), yakni mencapai 53,1%. Jumlah warga Korea yang belum memiliki agama berkisar 46,5%.
- Korea Utara
- Pada dasarnya Korea Utara tidak menjamin kebebasan agama dan juga bisa dikatakan bahwa agama yang sesungguhnya tidak ada di Korea Utara. Jumlah pemeluk agama di Korea Utara hanya 20 ribu hingga 30 ribu orang. Namun, jumlah pemeluk agama yang tersembunyi juga diramalkan tidak sedikit.
- Jumlah Pemeluk Agama Korea
Penyebaran Agama | Jumlah | Persentase | ||||
---|---|---|---|---|---|---|
Tahun 1985 | Tahun 1995 | Tahun 2005 | Tahun 1985 | Tahun 1995 | Tahun 2005 | |
Non Pemeluk Agama | 23,216,356 | 21,953,315 | 21,865,160 | 57.4% | 49.3% | 46.5% |
0 | 2,571 | 205,508 | 0.0% | 0.0% | 0.4% | |
Total Penduduk | 40,419,652 | 44,553,710 | 47,041,434 | |||
Pemeluk Agama | 17,203,296 | 22,597,824 | 24,970,766 | 42.6% | 50.7% | 53.1% |
Agama Budha | 8,059,624 | 10,321,012 | 10,726,463 | 46.8% | 45.7% | 43.0% |
Agama Protestant | 6,489,282 | 8760,336 | 8,616,438 | 37.7% | 38.8% | 34.5% |
Agama Katolik | 1,865,397 | 2,950,730 | 5,146,147 | 10.8% | 13.1% | 20.6% |
Agama Konfuchu | 483,366 | 210,927 | 104,575 | 2.8% | 0.9% | 0.4% |
Aliran Won | 92,302 | 86,823 | 129,907 | 0.5% | 0.4% | 0.5% |
Aliran Cheondo | 26,818 | 28,184 | 45,835 | 0.2% | 0.1% | 0.2% |
Aliran Jeungsan | 0 | 62,056 | 34,550 | 0.0% | 0.3% | 0.1% |
Aliran Daegong | 11,030 | 7,603 | 3,766 | 0.1% | 0.0% | 0.0% |
Dan lain-lain | 175,477 | 170,153 | 163,085 | 1.0% | 0.8% | 0.7% |
Agama Utama
- Agama Budha
- Agama Budha diperkenalkan sekitar abad ke-4 di Semenanjung Korea. Berbeda dengan agama Budha Hinayana yang mengejar kebenaran pribadi dan kebebasan dari nafsu duniawi, agama Budha di Korea bersifat agama Budha Mahayana untuk menyelamatkan masyarakat awam. Meskipun agama Budha merupakan agama asing, namun agama Budha berkembang bersama dengan budaya tradisional dan agama Korea. Agama Budha ditetapkan sebagai agama negara di kerajaan Shilla, kerajaan Shilla Bersatu dan kerajaan Koryo. Di masa kini juga agama Budha adalah agama terbesar di Korea dengan dianut lebih dari 40% pemeluk agama di Korea.
- Agama Protestan
- Sejak penyebar Injil asal Amerika Serikat memasuki Korea, agama Protestan masuk ke Korea. Para penyebar Injil yang kebanyakan berasal dari Amerika Serikat, memperluas lingkaran pekerjaan misionari lewat medis, pendidikan, kegiatan sukarela, proyek sosial dan sebagainya di masa perkembangan Korea.
Setelah agama Protestan berperan penting untuk membangkitkan semangat kebangsaan dan kemerdekaan selama masa penjajahan Jepang mulai tahun 1910 hingga 1945 tahun, agama Protestan bisa berakar lebih mendalam di masyarakat Korea. Namun, gereja yang menantang pemerintahan imperialisme Jepang, ditutup di masa akhir penjajahan Jepang, hingga terjadi situasi bahwa hanya gereja yang bekerja sama dengan pemerintahan Jepang bisa tetap dibuka. Meskipun demikian, gereja di Korea bisa lebih berkembang setelah mengalami kesulitan dan kesengsaraan seperti Perang Korea. Jumlah pemeluk agama Protestan di Korea menduduki urutan ke-2, diikuti jumlah pemeluk agama Budha.
- Sejak penyebar Injil asal Amerika Serikat memasuki Korea, agama Protestan masuk ke Korea. Para penyebar Injil yang kebanyakan berasal dari Amerika Serikat, memperluas lingkaran pekerjaan misionari lewat medis, pendidikan, kegiatan sukarela, proyek sosial dan sebagainya di masa perkembangan Korea.
- Agama Katolik
- Agama Katolik masuk ke Korea sekitar 100 tahun lebih cepat daripada agama Protestan, yakni di abad ke-18. Agama Katolik masuk dari dunia Barat oleh sejenis partai di masa kerajaan Chosun, yakni Namin yang saat itu diasingkan dari kekuatan. Agama ini awalnya dipelajari atas nama 'ilmu dunia barat' atau 'Seohak'. Dengan demikian, agama Katolik di Korea, disebarluaskan 'dengan mandiri' pertama kali di dunia lewat penyelidikan oleh dirinya sendiri dan permintaan pengiriman penyebar Injil.
Namun, pada awal masuknya agama Katolik, agama ini mendapat tekanan, jadi terdapat banyak korban, karena kerajaan Chosun menekankan kebijakan isolasi nasional, hingga agama Katolik dianggap sebagai suatu tantangan terhadap kebijakan negara. Masa kini pemeluk agama Katolik menempati 20% diantara seluruh pemeluk agama di Korea, hingga merupakan agama terbesar ke-3.
- Agama Katolik masuk ke Korea sekitar 100 tahun lebih cepat daripada agama Protestan, yakni di abad ke-18. Agama Katolik masuk dari dunia Barat oleh sejenis partai di masa kerajaan Chosun, yakni Namin yang saat itu diasingkan dari kekuatan. Agama ini awalnya dipelajari atas nama 'ilmu dunia barat' atau 'Seohak'. Dengan demikian, agama Katolik di Korea, disebarluaskan 'dengan mandiri' pertama kali di dunia lewat penyelidikan oleh dirinya sendiri dan permintaan pengiriman penyebar Injil.
- Agama Islam
- Pemeluk agama Islam pertama kali di Korea dilahirkan setelah beberapa warga Korea yang pindah ke Mancuria secara terpaksa di masa kekuasaan Jepang, mengontak pemeluk agama Islam yang sudah mapan di Mancuria.
Namun, penyebaran agama Islam yang sesungguhnya dilakukan oleh pasukan Turki yang mengikuti Perang Korea sebagai tentara Perserikatan Bangsa-bangsa, PBB. Di tahun 1955 lalu Asosiasi Agama Islam Korea diresmikan dan imam pertama terpilih di Korea. Setelah mesjid pertama kali didirikan di daerah Hannam, Seoul di 1970-an, sejumlah mesjid didirikan di kota utama termasuk Busan, Daegu, Cheonju, Gwangju (di provinsi Kyeonggi), Anyang, dan Ansan.
Di akhir tahun 2007 lalu, jumlah pemeluk agama Islam di Korea ditaksir sekitar 140 ribu orang.
- Pemeluk agama Islam pertama kali di Korea dilahirkan setelah beberapa warga Korea yang pindah ke Mancuria secara terpaksa di masa kekuasaan Jepang, mengontak pemeluk agama Islam yang sudah mapan di Mancuria.
- Agama Tradisional dan Shamanisme
- Agama Konfucu di Korea bisa disebut bukan agama, melainkan sesuatu untuk dilihat dari sisi ilmu, filsafat etika dan sebagainya. Namun, bisa dikatakan bahwa seluruh warga Korea memiliki cara berpikir bersifat agama Konfucu.
Agama Cheondo, Agama Daejonggyo dan sebagainya, merupakan agama nasional yang memuja pendiri Korea, Dangun. Agama Budha aliran Won, dan Jeung San Do juga merupakan agama yang timbul di Korea.
Selain itu, Shamanisme juga berakar mendalam bagi warga Korea sebagai kepercayaan rakyat. Dengan demikian, warga Korea pergi ke peramal atau dukun untuk menghilangkan nasib buruk ketika menghadapi pilihan penting seperti membuka toko atau melamar sekolah atau untuk mendapat keberuntungan dan mencegah penyakit. Shamanisme seperti itu terdapat baik di kampung maupun di kota.
- Agama Konfucu di Korea bisa disebut bukan agama, melainkan sesuatu untuk dilihat dari sisi ilmu, filsafat etika dan sebagainya. Namun, bisa dikatakan bahwa seluruh warga Korea memiliki cara berpikir bersifat agama Konfucu.
Sejarah
Sejarah Korea dimulai dari mitologi pendiri Korea, Dangun, sampai masa 3 Kerajaan - masa Kerajaan Silla Bersatu - masa Kerajaan Koryo - masa Kerajaan Chosun - masa penjajahan Jepang - pembagian Korea Selatan dan Korea Utara serta masa Republik Korea.
Kini teritorial Korea sampai Semenanjung Korea dan pulau-pulau miliknya, namun panggung sejarah sampai wilayah timur laut Cina.
Mitologi Pendiri Korea, Dangun dan Masa Kerajaan Kojosun
- Rakyat Korea dan negara Korea dimulai dari mitologi pendiri Korea, Dangun.
- Mitologi Dangun
- Hwanung yang merupakan anak putra dari Tuhan Langit, Hwanin, turun ke bumi untuk baik memimpin dunia bersama Tuhan Angin, Tuhan Awam, dan Tuhan Hujan, kemudian membangun 'kota Tuhan' di gunung Taebaek (yang sekarang ditempati Gunung Myohang di Korea Utara).
Sementara itu, beruang dan harimau berdoa menjadi manusia kepada Hangwung, hingga mendapat jawaban bahwa mereka harus makan mugwort dan bawang putih dan tidak melihat sinar matahari selama 100 hari untuk menjadi manusia. Harimau gagal mengi kutinya, sedangkan beruang sanggup melakukannya, hingga sukses menjadi wanita, yakni Ungnyeo.
Ungnyeo berharap melahirkan anak, maka Hwangung menikah dengan Ungnyeo ini, hingga melahirkan anak laki-laki, bernama 'Dangun'. Dangun Wanggom membangun negara bernama 'Chosun' dan menentukan Pyeongyangsung sebagai ibu kota.
Dangun memimpin negara itu selama seribu 5 ratus tahun, dan hidup selama seribu 908 tahun, kemudian menjadi Tuhan Gunung. (menurut Catatan Samguk Yusa yang dituliskan mengenai berbagai fakta sejarah oleh biksu Iryon pada tahun 1281) - Pemahaman Mitologi Dangun
- Proses kelahiran Dangun dijelaskan sebagai proses nenek moyang bangsa Korea untuk menguasai bumi di Semenanjung Korea.
Adanya beberapa Tuhan tersebut mengungkapkan negara ini telah memiliki teknologi maju termasuk di bidang pertanian. Wungnyeo yang diinkarnasi dari beruang tersebut, merupakan sejenis mahluk bumi. Perkawinan Hwanung dan Wungnyeo menunjuk proses bahwa kekuatan yang baru datang dan kekuatan yang ada, yakni mahluk bumi, diharmoniskan, maka membentuk bangsa baru.
Dangun merupakan lambang pemimpin untuk bangsa baru ini. Oleh karena itu, bangsa Korea menyebutnya sendiri sebagai 'anak Dangun'. - Masa Gojosun (tahun 2333 S.M ? ~ abad ke-2 S.M)
- Dangun Wanggom diperkirakan membangun negara di tahun ke-50 sejak raja Yoje di Cina naik tahta, yakni sekitar tahun 2333 sebelum Masehi.
Masa Gojosun dianggap masa pra sejarah. Dengan demikian, mitologi dan sejarah untuk masa itu berdasarkan cacatan kuno di Cina dan bukti ilmu purbakala. Nama Dangun Wanggom menunjuk bahwa masa Gojosun merupakan pujaan terhadap Tuhan dicerminkan pada politik. Masa Gojosun terdiri dari Josun Kuna, Josun Kija, Josu Wiman dan sebagainya, yaitu kekuatan pimpinan dirubah dari Dangun menjadi Kija, Wiman dan sebagainya. Masa Gojosun semakin ditutup setelah Gojosun gagal dalam pertengkaran hegemoni dengan kerajaan Han di abad ke-2 sebelum Masehi.
Masa 3 Kerajaan (abad pertama S.M ~ tahun 668 T.M)
- Berbagai suku berkumpul di Semenanjung Korea dan Mancuria, hingga meresmikan 3 kerajaan di abad pertama sebelum Masehi.
3 kerajaan itu adalah Kerajaan Koguryo di bagian utara Semenanjung Korea dan wilayah Mancuria, kerajaan Baekje di bagian barat Semenanjung Korea, dan kerajaan Shilla di bagian timur Semenanjung Korea.
3 kerajaan tersebut berkembang setelah berbagai suku bergabung, namun mereka tetap mempunyai kesadaran bahwa mereka adalah pewaris Dangun. - Kerajaan Koguryo (37 tahun S.M ~ tahun 668 T.M)
- Kerajaan Koguryo didirikan oleh 'raja Jumong(Dongmyong Songwang) di bagian selatan Mancuria. Teritorial kerajaan Koguryo mencakup sebagian Mancuria dan bagian Utara Semenanjung Korea, hingga kerajaan Koguryo tidak bisa dihindari dari pertentangan dengan suku Han di Cina.
Kerajaan Koguryo mengusir segala kekuatan Cina dari Semenanjung Korea setelah mempecundangi tentara Nakrang dan Daebang di Cina yang mapan di Semenanjung Korea di saat kerajaan Gojosun runtuh. Setelah itu, kerajaan Koguryo juga berhasil memukul mundur kerajaan Su di Cina di tahun 598 lalu, hingga muncul sebagai negara kuat di wilayah Asia Timur Laut.
Oleh karena itu, kerajaan Koguryo membuat jaya nama dengan memiliki teritorial yang paling luas dan militer yang paling kuat diantara 3 kerajaan.
Meskipun demikian, kerajaan Koguryo yang kekuatan nasional menjadi lemah akibat pertengkaraan dengan kerajaan Su, akhirnya runtuh oleh pasukan sekutu antara kerajaan Shilla dan kerajaan Tang, Cina. Setelah runtuh, kerajaan Koguryo disatukan oleh kerajaan Shilla, namun sebagian para migran yang menerima berbagai suku setelah pindah ke utara, berhasil mendirikan kerajaan Balhae.
- Baekje (18 tahun S.M ~ tahun 660 T.M)
- Menurut legendanya, dua anak laki-laki dari raja Dongmyong Songwang di kerajaan Koguryo, yaitu Onjo dan Biryu membangun kerajaan Baekje setelah turun ke selatan. Dengan kata lain, kerajaan Baekje didirikan oleh kekuatan migran yang didorong dari kekuatan pimpinan kerajaan Koguryo.
Kerajaan Koguryo dari bagian utara, menghalangi kerajaan Baekje maju, dan melakukan pertukaran dengan berbagai kerajaan di Cina di bagian timur.
Sementara itu, kerajaan Baekje tidak bisa dihindari dari pertengkaran dengan kekuatan Cina di Semenanjung Korea, yaitu pasukan Daebang yang menguasai bagian selatan kerajaan Baekje, serta mengadakan pertempuran yang menyengsarakan dengan kerajaan Shilla di bagian timur yang semakin berkembang.
Meskipun bunga budaya yang mewah berkembang, namun kekuatan nasional menjadi lemah akibat pertengkaran kerajaan Koguryo, dan Shilla, hingga ditaklukkan oleh pasukan gabungan di tahun 660. Setelah runtuh, banyak migran pindah ke Jepang, hingga menyumbangkan jasa besar untuk membangun negara kuno di Jepang dan menciptakan budaya Jepang. - Shilla (57 tahun S.M ~ 935 T.M / termasuk masa kerajaan Shilla Bersatu)
- Dibandingkan kerajaan Koguryo dan Baekje yang aliran Buyeo, kerajaan Shilla berdasarkan cerita pendiri Shilla, Park Hyeokgeose yang lahir dari telur. Dengan kata lain, kerajaan Shilla diciptakan lewat keharmonisan antara para pribumi dan para pendatang yang memiliki peradaban maju.
Kerajaan Shilla termasuk kerajaan Shilla Bersatu, dijuluki 'kerajaan bersejarah selama seribu tahun' yang tetap ada selama 992 tahun. Kerajaan Shilla berlokasi di bagian tenggara semenanjung Korea, jadi sulit menerima peradaban maju. Oleh karena itu, kecepatan perkembangan kerajaan Shilla paling lambat diantara 3 kerajaan. Namun, berkat adanya perkembangan tanpa henti-hentinya, kerajaan Shilla meningkatkan kekuatan nasional di bidang militer dan budaya. Setelah bekerja sama dengan Tang, Cina, kerajaan Shilla meruntuhkan Baekje dan Koguryo secara berturut-turut, hingga berhasil menyatukan 3 kerajaan.
Masa Kerajaan Shilla Bersatu (tahun 668 ~ tahun 935)
- Masa kerajaan Shilla Bersatu menunjuk kerajaan Shilla setelah 3 kerajaan bersatu.
Kerajaan Shilla Bersatu yang menganut agama Budha, berhasil mengembangkan budaya yang bercahaya.
Setelah 3 kerajaan bersatu, kerajaan Shilla Bersatu mengusir kekuatan Tang, kemudian menguasai seluruh Semenanjung Korea kecuali sebagian wilayan utara. Di bagian utara, terdapat kerajaan Balhae yang didirikan oleh migran kerajaan Koguryo.
Oleh karena itu, kerajaan Shilla Bersatu meletakkan batu landasan untuk Korea menjadi negara bersatu.
Di akhir masa kerajaan Shilla Bersatu, lapisan pemimpin tenggelam dalam kemewaan dan hiburan, serta melalaikan keadaan negeri, hingga runtuh setelah kerajaan Goryo menyatukannya kembali.
Masa Kerajaan Goryo (tahun 918 ~ tahun 1392)
- Wang Kon, raja Taejo membangun kerajaan Goryo dengan menetapkan Song-ak(Kaesong sekarang) sebagai ibu kota. Setelah menyatukan kerajaan Shilla di tahun 935 dan meruntuhkan kerajaan Pasca Baekje di tahun 936, kerajaan Goryo berhasil menyatukannya kembali. Kerajaan Goryo memuja agama Budaha dan memperluas teritorial berdasarkan ‘kebijakan untuk maju ke utara'.
Namun, di masa akhir kerajaan Goryo, istana kerajaan dikuasai akibat penyerangan Monggol. Namun, kerajaan Goryo memulihkan kekuatan nasional dalam situasi kekacauan di masa pergantian kekuatan Won-Ming di Cina. Setelah itu, kerajaan Goryo menyerahkan tahta kepada jendral Lee Sung-gye setelah kekuatan kesatria semakin tinggi. Kerajaan Goryo berlanjut selama 474 tahun oleh 34 orang raja.
Masa Kerajaan Chosun (tahun 1392 ~ tahun 1910)
- Kerajaan Chosun diresmikan oleh kekuatan kesatria baru termasuk Lee Sung-gye bersama keturunan bangsawan baru berdasarkan Konfusianisme. Pergantian istana tersebut tidak dilakukan oleh kekuatan senjata, tetapi turun tahta, hingga disebut 'Reformasi Yeoksung'. Meskipun raja mempunyai kekuatan yang mutlak, namun dikendalikan oleh golongan bangsawan yang dilengkapi Konfusianisme, hingga bersifat istimewa.
Di masa kerajaan Chosun, budaya dan ilmu pengetahuan sangat berjaya, misalnya huruf Korea, Hangeul diciptakan, dan alat pengukur curah hujan, dikembangkan. Namun, kerajaan Chosun menjadi panutan dan penuh ketekunan pada ideologi yang terlalu fanatik, jadi masyarakat menjadi tidak aktif.
Setelah memasuki masa modern, kerajaan Chosun yang tidak bisa mengikuti perubahaan dunia di masa modern, dan menjadi korban dalam pertengakaran diantara negara-negara maju, hingga akhirnya tidak bisa dihindari dari penjajahan Jepang di tahun 1910 lalu.
Masa Penjajahan Jepang (tahun 1910 ~ tahun 1945)
- Setelah Jepang membangun Pemerintah Penjajahan Jepang di Korea, Jepang merampas masyarakat Korea serta melarang memakai bahasa Korea dan nama Korea dalam rangka mengasimilasikan masyarakat Korea dengan masyarakat Jepang.
Saat itu Pasukan Kemerdekaan yang bertempat di Cina dan Rusia, terus-menerus berjuang, bahkan Pemerintah Korea Sementara diresmikan di Cina, hingga memimpin gerakan kemerdekaan.
Gerakan Kemerdekaan 1 Maret yang dilaksanakan di seluruh Korea pada tahun 1919, terkenal sebagai gerakan tanpa senjata terhadap tentara dan polisi Jepang yang bersenjata.
Setelah pasukan Jepang pulang ke Jepang seusai Perang Dunia ke-2 di tahun 1945, masa penjajahan Jepang selesai.
Masa Modern
- Setelah Korea merdeka di tahun 1945, pasukan Amerika Serikat dan pasukan Uni Soviet, mendirikan pemerintahan militer di bagian selatan dan di bagian utara semenanjung Korea, hingga benih perpecahan Korea ditaburkan.
Dengan hasil pemilihan umum, di Korea Selatan, lahir pemerintahan baru berlandaskan sistem demokrasi dan kapitalisme di tahun 1947 lalu.
Sementara itu, di Korea Utara, atas dukungan Uni Soviet, lahir pemerintah berdasarkan komunisme.
Akibat penyerangan oleh Korea Utara, Korea mengalami perang mulai tahun 1950 hingga tahun 1953. Keikutsertaan pasukan PBB dan pasukan Cina, mencapai perjanjian gencatan senjata dan pembagian semenanjung Korea terus berlangsung hingga sekarang.
Setelah itu, Korea Selatan melewati masa kekacauan di tahun 1960-an, mencapai pertumbuhan ekonomi yang dijuluki 'Keajaiban Sungai Han' di tahun 1970-an dan memperoleh demokrasi lewat sistem pemilihan presiden secara langsung di akhir tahun 1980-an. Serasi dengan itu, terlepas dari masa perang dingin, Korea Selatan dan Korea Utara mengakui ideologinya masing-masing dan membuka ufuk baru masa perdamaian, rekonsiliasi dan hubungan kerjasama antar Korea.
Pariwisata
Di Korea ada banyak hal untuk dilihat, dimakan dan dinikmati. Selain lingkungan alam disertai gunung, laut dan ladang yang luas serasi dengan 4 jenis musim yang sifatnya jelas, peninggalan sejarah yang lama di Korea, yakni warisan budaya yang khas juga menarik tatapan mata turis asing.
Sementara itu, olahraga maritim, pendakian gunung, berbagai jenis olahraga di musim dingin, dan sebagainya, bisa dinikmati di Korea serta para turis dapat merasa senang mencicipi masakan tradisional Korea yang sekarang ini mendapat sorotan sebagai makanan well-being.
Jika para turis tidak mau menikmati keramaian di kota metropolitan seperti itu, enak juga kalau memiliki waktu meditasi untuk merenungkannya sendiri di kuil yang sepi di pegunungan.
Semoga bermanfaat ..
Sumber : Korean History, KBS World History
Sementara itu, olahraga maritim, pendakian gunung, berbagai jenis olahraga di musim dingin, dan sebagainya, bisa dinikmati di Korea serta para turis dapat merasa senang mencicipi masakan tradisional Korea yang sekarang ini mendapat sorotan sebagai makanan well-being.
Jika para turis tidak mau menikmati keramaian di kota metropolitan seperti itu, enak juga kalau memiliki waktu meditasi untuk merenungkannya sendiri di kuil yang sepi di pegunungan.
Peninggalan Sejarah dan Warisan Budaya
- Istana Kuno
- : Kebanyakan istana kuno terletak di ibu kota Seoul.
- Tempat Peninggalan Sejarah
- : Di seluruh pelosok Korea terdapat peninggalan sejarah yang ditetapkan sebagai Warisan Budaya Sedunia oleh UNESCO seperti warisan kerajaan Shilla di kota Kyeongju, Jongmyo, Istana Changkyeong di Seoul, Benteng Hwasung di kota Suwon, kota Buyeo dan sebagainya.
- Warisan Budaya
- : Keharuman seni-budaya kuno Korea dapat dinikmati dari kuil-kuil bersejarah, tempat suci yang memancarkan semangat sarjana di masa kuno, dan sebagainya di seluruh Korea.
Lingkungan Alam
- Laut
- : Selain Pulau Jeju yang indah terapung di laut luas menuju Samudra Pasifik, Laut Selatan yang terkenal sebagai garis pantai yang indah dan air laut yang jernih, Laut Timur yang berwarna biru dan jernih, Laut Barat yang subur dengan berbagai hasil lautan, mempersembahkan pemandangan alam yang indah dan khas masing-masing.
- Gunung
- : Daerah bergunung-gunung di daerah bagian Timur dan provinsi Gangwon, tidak begitu tinggi dan juga bernuansa indah. Ditambah lagi, 4 jenis musim mempersembahkan pemandangan alam yang sangat bervariasi di daerah pegunungan.
Pengalaman
- Kegiatan di Luar
- Hampir semua jenis olahraga hiburan bisa dinikmati di Korea, diantaranya olahraga maritim di musim panas, olahraga di musim dingin, dan pendakian gunung.
- Festival
- Lingkungan alam, masakan dan seni-budaya dapat dialami melalui sekian banyak festival mulai Festival Kupu-kupu, dan Festival Tanah Liat, sampai Pasar Bahan Ramusan.
- Pengalaman Budaya
- : Selain Temple Stay untuk menikmati meditasi di kuil, berbagai acara untuk menikmati sejarah, budaya tradisional, dan kehidupan rakyat jelata Korea, disediakan. Selain itu, kunjungan ke desa perbatasan antar Korea, Panmunjum, juga menarik.
Makanan dan Kehidupan di Waktu Malam
- Makanan
- Makanan Korea yang kini mendapat sorotan sebagai makanan well-being, sangat bervariasi. Dimana saja dan kapan saja para turis dapat mencicipi baik masakan Korea maupun masakan seluruh dunia.
- Kehidupan di Waktu Malam
- : Kota metropolitan tidak mau tidur sedangkan dipenuhi semangat. Karena warga Korea suka menikmati lagu dan dansa sejak masa silam, kehidupan di waktu malam cukup berkembang seperti karaoke dan klub. Kebanyakan jenis minuman alkohol yang dibuat umat manusia juga bisa dicicipi kapan saja di Korea.
Semoga bermanfaat ..
Sumber : Korean History, KBS World History