CITA RASA KOREA SELATAN


JAJANGMYEON
Bulan Mei biasanya dijuluki oleh masyarakat Korea sebagai bulan keluarga. Cukup banyak hari istimewa yang memperhatikan anggota keluarga. Oleh sebab itu pada bulan yang merupakan puncak musim semi ini masyarakat Korea sering makan di luar bersama dengan keluarganya. Salah satu menu makanan yang disukai oleh masyarakat Korea ketika makan di luar rumah adalah Jajangmyeon atau mie hitam. Jajangmyeon yang disukai oleh hampir semua orang Korea, baik anak-anak maupun orang dewasa ini mudah didapatkan dan harganya cukup murah. Jajangmyeon bukanlah makanan asli Korea. Makanan ini berasal dari Cina. Di Korea Jajangmyeon diperkenalkan oleh keturunan Cina yang mendarat di kota Incheon pada tahun 1905. Pertama-tama perantau Cina itu menjual Jajangmyeon ala Cina kepada orang Cina di kawasan kediaman keturunan Cina. Setelah konsumsi Jajangmyeon kaum Cina menurun, maka mereka mulai memasak Jajangmyeon sesuai dengan selera makan masyarakat Korea. Jajangmyeon ala Korea itu dimasak oleh restoran Cina, Gonghachun, di kota Incheon. Restoran yang membuka sejarah makanan baru itu sekarang tidak ada tapi di China town atau pemukiman keturunan Cina Incheon masih banyak restoran Cina yang menjual Jajangmyeon. Selain di daerah Incheon, Jajangmyeon atau mie hitam dapat juga dimakan di restoran Cina di sekitar perumahan masyarakat Korea. Masakan Jajangmyeon harganya sangat murah dan sangat disukai masyarakat jadi dianggap sebagai masakan rakyat Korea.

Bahan-bahan

600g mie basah
100g daging sapi
2 buah bawang bombai
1/2 buah zukini
2 buah kentang
1 sdm gula pasir
4 sdm air sagu
2 gelas air,
7 sdm minyak
6 sdm saus Jajangmyeon yang disebut Chunjang

Cara membuat

Potong daging
Potong dadu bawang bombai, kentang, dan zukini
Goreng saus Jajangmyeon dengan 6 sdm minyak
Panaskan wajan dengan 1 sdm minyak lalu goreng bawang bombai
Kemudian masukkan daging sapi, zukini, dan kentang
Setelah bahan-bahan itu matang masukkan saus yang sudah digoreng
Aduk-aduk supaya merata lalu tuangkan air sagu
Setelah dididihkan selama 5 menit lagi matikan api.
Rebuslah mie lalu bilas dengan air.
Taruh mie dalam mangkuk besar dan tuangkan saus di atasnya.
Sajikan bersama dengan asinan lobak kuning.


Untuk Jajangmyeon biasa daging babi dipakai jadi orang yang tidak makan daging babi tidak mau mencobanya. Tapi ada juga Jajangmyeon dari hasil laut yang disebut Samseon Jajangmyeon dan Jajangmyeon dari daging sapi. Jajangmyeon itu selalu disajikan bersama dengan asinan lobak kuning yang bernama Danmuji. Lobak yang berasa asin, asam, dan manis menambah rasa Jajangmyeon.



CHUNGMU GIMBAB

Belakangan ini kita sering menyaksikan orang-orang yang piknik di taman dan melakukan perjalanan ke daerah yang memiliki pemandangan alam yang khas. Terlihat juga siswa-siswa dari setiap tingkat sekolah yang sedang melakukan karya wisata di berbagai tempat istimewa dalam kota. Waktu masyarakat Korea melakukan semua kegiatan tersebut pasti ada satu persiapan. Mereka tidak lupa menyiapkan makanan bekal yang enak. Diantaranya Gimbab, yaitu nasi yang dibungkus dengan digulung dengan gim sejenis rumput laut. Gimbab merupakan makanan bekal utama pada saat yang menyenangkan di luar. Gimbab berasal dari budaya makan Korea yang membungkus nasi dengan berbagai bahan dan pada awalnya hanya nasi saja yang dibungkus dengan Gim. Gimbab sederhana itu berkembang seperti Gimbab sekarang dengan cara nasi dan berbagai bahan berwarna digulung dengan lembaran Gim besar lalu dipotong untuk mudah dimakan. Gimbab itu memiliki berbagai jenis sesuai dengan bahan yang dimasukkan selain nasi. Dalam acara kali ini kami ingin memperkenalkan salah satu jenis Gimbab, yaitu Chungmu Gimbab yang merupakan makanan khas di daerah Chungmu yang sekarang berubah nama sebagai Tongyoung di propinsi Kyungsang selatan. Gimbab ini lebih mirip dengan bentuk awal Gimbab dan biasanya dimakan dengan Kimchi lobak, cumi-cumi rebus dengan saus pedas, dan sup. Dulu di Chngmu, sebuah daerah pantai, istri memasak Gimbab yang memisahkan nasi gulung dan bahan isinya untuk suami yang pergi menangkap ikan. Karena nasi dan bahan lain yang digulung bersama Gim itu mudah basi kalau lama disimpan.

Bahan-bahan

satu mangkuk nasi putih
4 lembar Gim
1 ekor cumi-cumi
1/4 buah lobak
1/2 buah bawang bombai
1 gelas air putih
6 sdm cuka
5 sdm gula pasir
1 sdm garam
3 sdm bubuk cabe merah
2 sdm daun bawang potong halus
2 sdm bawang putih cincang halus
1 sdm minyak wijen
1 sdm biji wijen

Cara membuat

Cumi-cumi yang sudah dibersihkan direbus lalu dipotong
Campurkan cumi-cumi bersama 1 sdm bubuk cabe merah, a sdm daun bawang, 1 sdm bawang putih, 1 sdm minyak wijen, dan 1/2 sdm biji wijen
Lobak dibagi 4 kemudian dipotong dengan ukuran 0.5 cm
Direndam dalam cairan yang dibuat dari 1 gelas air putih, 6 sdm cuka, 5 sdm gula, dan 1 sdm garam lalu diamkan selama 6 jam
Disaring lalu diperas.
Dicampur dengan 2 sdm bubuk cabe merah, 1 sdm bawang bombai, dan 1 sdm daun bawang.
Panggang Gim sebentar lalu potong menjadi 4 lembar
1 sdm nasi dibungkus dengan 1 lembar Gim
Sajikan gulungan nasi dengan Gim bersama kimchi lobak dan cumi-cumi yang dimasak

Gim sejenis rumput laut itu terasa asing bagi orang yang belum pernah mencobanya. Tapi Gim memiliki banyak unsur yang bermanfaat untuk kesehatan manusia. Chungmu Gimbab yang dimakan bersama sayur lobak dan hasil laut cumi-cumi itu merupakan masakan yang lengkap gizinya.


SAENGSEONHEOISejak dulu di meja makan masyarakat Korea selalu ada masakan dari ikan dan hasil laut yang lain karena Korea memiliki 3 lautan yang kaya dengan hasil laut. Saengseonheoi atau ikan mentah merupakan salah satu makanan yang disukai oleh masyarakat Korea. Biasanya orang asing menganggap ikan mentah adalah makanan Jepang dan mengenalnya dengan istilah Sasimi. Namun masyarakat Korea juga sudah lama memakan ikan dan hasil laut yang mentah dengan saus Gochujang yang dibumbui. Pada umumnya Saengseonheoi atau ikan mentah ini ada 3 jenisnya sesuai dengan waktu makan setelah ikan ditangkap. Hwaleoheoi adalah ikan mentah yang masih hidup. Seoneoheoi adalah ikan mentah yang didiamkan beberapa waktu setelah ikan mati dan Sukseongheoi adalah ikan mentah yang disimpan dalam kulkas setelah baru ditangkap. Biasanya Sasimi Jepang adalah jenis Seoneoheoi dengan ikan mati. Sedangkan makanan Saengseonheoi Korea adalah Hwaleoheoi dengan ikan masih hidup dan kadang-kadang ada penyantap yang suka Sukseongheoi. Di Korea Saengseonheoi dimakan dengan cara membungkusnya dengan daun selada bersama dengan bawang putih dan cabe serta saus Gochujang. Karena ikan tidak dimasak maka penyantap dapat menikmati rasa asli ikan ketika mengunyahnya.

Bahan-bahan

1 ekor ikan yang memiliki daging yang berwarna putih
6 sdm Gochujang
1 sdm gula pasir
1 sdm cuka
1/2 sdm minyak wijen
1 sdt bawang putih cincang halus
1/2 sdt jahe cincang halus
1 sdt biji wijen
daun selada, cabe, dan bawang putih secukupnya.

Cara membuat

Untuk Saengseonheoi ikan harus diiris dengan tipis-tipis. Sebenarnya orang biasa tidak bisa mengirisnya seperti yang kita makan di restoran. Maka orang Korea biasanya membeli ikan lalu meminta diiris kepada pedagang ikan yang pandai mengirisnya.
Kemudian semua bahan untuk saus disatukan dalam mangkuk lalu diaduk-aduk.
Tatakan ikan di piring bersama dengan sayur-sayuran
Sajikan dengan saus.

Hal yang harus perhatikan waktu menyediakan dan memakan Saengseonheoi adalah apakah ikan itu segar atau tidak. Karena ikan tidak dimasak maka penyantap bisa terkena penyakit jika makan ikan yang tidak segar. Biasanya di restoran, tamu memilih ikan yang diinginkannya di kolam yang disediakan di restoran kemudian ikan itu disajikan dengan mentah bersama lauk-pauk yang lain. Setelah ikan mentah dihabiskan tanpa nasi, maka disajikan sup ikan dari sisa ikan setelah diiris, seperti tulang, bagian kepala, dan ekornya. Karena sup ikan itu pedas maka dimakan dengan nasi. Dengan 1 ekor ikan saja kita dapat menikmati berbagai rasa makanan yang istimewa.


CHUNCHEON DAKGALBI
Kota Chuncheon yang terletak di bagian utara dari Seoul merupakan salah satu tempat yang sering dikunjungi masyarakat Korea untuk berjalan-jalan. Daerah ini dapat dijangkau dengan perjalanan 2 jam dengan kereta api dari Seoul. Sebenarnya kita dapat juga mengendarai mobil ke sana, akan tetapi memakai kereta api akan lebih nikmat karena pemandangan di perjalanan itu sangat indah dengan sungai, bukit, dan sawah, dsb. Di Chuncheon yang memiliki danau besar itu ada banyak tempat wisata yang alami dan berbagai acara seni budaya sesuai dengan musim. Selain itu hal yang menarik perhatian pengunjung adalah makanan. Kalau mendengar nama kota Chuncheon orang secara otomatis akan mengingat dua jenis masakan yang bernama Chuncheon Dakgalbi dan Chunceon Makguksu. Dakgalbi adalah masakan daging ayam yang digoreng dengan saus pedas dan Makguksu adalah masakan mie. Dulu kami telah memperkenalkan masakan Chuncheon Makguksu dalam acara ini jadi sekarang, kami akan memperkenalkan Chuncheon Dakgalbi. Selain di kota Chuncheon ini, kita juga sering menyaksikan banyak rumah makan yang menjual Chuncheon Dakgalbi di seluruh Korea. Namun rasa Chuncheon Dakgalbi yang dicicipi di daerah asalnya lebih nikmat. Masakan Chuncheon Dakgalbi memiliki dua jenis, yaitu yang ada tulangnya dan tanpa tulang. Bahan utamanya adalah daging ayam tapi cukup banyak juga sayuran seperti kol, ubi, bawang bombai yang dimasak bersama. Chuncheon Dakgalbi biasanya dimasak di meja makan dan langsung dimakan sambil memasaknya. Setelah memakan daging dan sayurannya terlebih dahulu, biasanya sisa sausnya dimanfaatkan untuk menggoreng nasi tetap di wajan yang sama. Maka kadang-kadang terdapat kerak nasi goreng dan rasanya juga enak. Masakan yang disajikan dalam wajan yang penuh itu cukup membuat penyantap merasa kenyang dan puas.

Bahan-bahan

1 ekor ayam yang telah dipotong-potong
150g kol
1/2 buah bawang bombai
1 batang daun bawang
3 buah cabe merah dan hijau
1 buah ubi
3 sdm bubuk cabe merah
2 sdm Gochujang
2 sdm gula pasir
2 sdm arak untuk masak
4 sdm sari bawang bombai
1/2 sdm bawang putih cincang halus
1/2 sdm jahe cincang halus
1/2 sdm minyak wijen
sedikit lada dan minyak goreng

Cara membuat

Bersihkan daging ayam
Ayam dibumbui dengan saus lalu didiamkan selama 1 jam
Potong kol, bawang bombai, dan ubi dengan ukuran besar
Potong melintang daun bawang dan cabe
Goreng daging ayam di wajan yang panas
Setelah daging ayam setengah matang masukkan sayur
Masak daging ayam dan sayur dengan mengaduk-aduknya
Sajikan dalam keadaan panas

Kita dapat menikmati rasa daging ayam dan sayur yang menyatu dengan saus pedas. Seperti di restoran coba anda membuat nasi goreng dengan sisa sausnya. Pasti anda akan menyukai nasi goreng rasa baru itu.


IDONG GALBI=

Galbi sudah terkenal baik di dalam maupun di luar Korea sebagai salah satu masakan khas yang mewakili makanan Korea bersama dengan Bulgogi. Itulah Galbi atau Iga sapi. Tidak mungkin ada orang Korea yang tidak suka makan Galbi ini. Masakan Galbi banyak jenisnya sesuai dengan cara memasaknya. Misalnya, Ssutbulgalbi atau iga sapi bakar, Galbitang atau sup iga sapi, Galbijjim atau iga sapi dengan saus manis dan asin, dll. Tetapi jika kita mendengar orang makan Galbi yang terbayang Ssutbulgalbi atau iga sapi bakar. Meskipun Galbi begitu terkenal dan disukai orang tetapi Galbi bukanlah makanan yang sering disantap karena mahal harganya. Oleh sebab itu masakan Galbi, khususnya Ssutbulgalbi terasa lebih lezat. Di Korea kita sering menemukan rumah makan yang menjual masakan Ssutbulgalbi ini dengan nama Idong Galbi. Idong adalah nama sebuah daerah kecamatan yang terletak di kabupaten Pocheon, propinsi Kyunggi dan terkenal dengan Galbi bakar. Di pinggir jalan kecamatan Idong ini terjejer rumah makan Galbi yang terkenal. Saking terkenalnya rumah makan itu orang-orang kota termasuk Seoul sengaja mengunjunginya untuk memakan Idong Galbi. Masakan yang diberi nama daerah Idong ini dibuat dengan cara menusuk daging iga sapi dengan tusuk gigi. Daging yang telah dibereskan kemudian direndam dalam campuran berbagai jenis bumbu lalu dibakar di atas api arang. Karena buah-buahan seperti pear, apel, dan kiwi dipakai sebagi bumbu Galbi itu, jadi rasa Galbi itu menjadi manis dan gurih. Selain rasa Idong Galbi yang disajikan, di rumah makan di tempat asalnya makanan itu terkenal juga dengan besar porsinya dibandingkan dengan rumah makan yang ada di daerah lain. Biasanya masyarakat Korea memakan Ssutbulgalbi bersama dengan selada, cabe, ketimun dan bawang putih. Daging iga sapi dipotong ketika dibakar sehingga penyantap dapat membungkus potongan daging, sayur, dan saus taujo dengan daun selada. Di samping sayur-sayuran itu, selalu disajikan juga satu mangkuk Kimchi lobak berkuah yang disebut Dongchimi. Kuah Dongchimi yang membeku sedikit dapat menambah rasa Galbi

Bahan-bahan

1kg iga sapi
3 sdm kecap asin
1 1/2 sdm gula pasir
2 sdm minyak wijen
1/2 sdt lada
10g bawang putih cincang halus
50g daun bawang potong halus
1 buah bawang bombai
1/2 buah pear

Cara membuat

Rendamlah iga sapi dalam air selama 2~3 jam supaya darahnya keluar kemudian bersihkan dan saring
Buah pear dan bawang bombai dihaluskan
Campurkan semua bumbu dengan sari buah pear dan bawang bombai
Masukkan iga sapi ke dalam campuran bumbu lalu aduk supaya bumbu itu meresap pada daging
Diamkanlah lebih dari setengah hari
Bakar iga sapi di atas api arang. Kalau tidak ada arang boleh pakai wajan atau oven
Sajikan bersama sayur-sayuran seperti selada, ketimun, cabai, bawang putih

Apakah anda dapat membayangkan bentuk dan rasa masakan Galbi bakar ini? Kalau ada kesempatan cobalah anda merasakannya.



===========Sampai jumpa diresep berikutnya============

Comments