Guru Terbesar Yang Membuat Lima Firman Untuk Kehidupan Sekuler, Won Gwang


Kalau kita menonton Drama atau film Korea kita akan selalu menemukan kisah-kisah dimana sang anak sangat memuja dan mencintai orangtuanya, kalau ada anggota keluarga yang meninggal pasti mereka akan memperingatinya setiap tahun dan sang anak beserta cucu-cucu and cicit-cicit harus menghadiri penghormatan kematian tersebut. Dalam Drama dan film pun sering diperlihatkan bagaimana orang-orang Korea sangat sering mengucapkan kata MAAF. Yaa..sifat orang Korea memang kasar,kalau marah selalu berteriak-teriak,tapi bila berbuat salah mereka tidak segan untuk meminta maaf bahkan kepada yang lebih muda dan dalam kehidupan sehari-hari mereka sangat menghargai waktu sehingga yang tampak adalah mereka selalu terburu-buru dan kata-kata yang selalu keluar dalam dunia kerja adalah PALLI yang artinya cepat.
Karakter demikian memang sudah mengakar didiri mereka ,ini adalah budaya mereka yang ditanamkan oleh nenek moyang mereka. Korea adalah negara yang sangat mementingkan kesopansantunan.

Darimana semua ajaran ini? Adalah ajaran dari biksu Won Gwang yang mengungkapkan nilai-nilai yang harus dipatuhi oleh manusia .


Won Gwang Yang Berasal Dari Keluarga Raja
Di dalam buku sejarah Korea, 'Samgukyusa', usia kematian dari Won Gwang tidak jelas, dan di dalam buku sejarah lain 'Samguksagi', terdapat catatan dimana Won Gwang mempelajari ajaran Budha menjelang bulan Maret tahun 589. Namun demikian, seorang penulis Kim Dae-mun yang menuliskan buku tentang kisah tentara elit pahlawan Silla 'Hwarangsegi' menimbulkan sensasi besar karena dia menuliskan kisah kelahiran Won Gwang. Seorang isteri dari raja Bupheung, ratu Jiso memiliki putri Sukmyeong, dan putri Sukmyeong menikah dengan raja Jinheung. Namun, putri Sukmyeong jatuh cinta pada pemimpin pasukan elit Hwarang, Lee Hwarang, sehingga kedua orang itu kawin lari dan melahirkan anak. Anak itu tiada lain adalah Won Gwang.


Belajar Di Luar Negeri
Menurut catatan dari buku sejarah 'Samguksagi', Won Gwang pergi ke Cina untuk menutut ilmu pada tahun 589 dalam usia 34 tahun. Sejak masih kecil, dia mempelajari Konfusianisme dan Taoisme, namun dia berpikir harus belajar lagi, sehingga pergi ke Cina. Saat dia masih di Cina, dia kebetulan mendengar kotbah di kuil Jangem, dan pada waktu itu, dia baru menyadari makna kehidupan lewat ajaran Budha. Setelah belajar di Cina, dia kembali ke Shilla tahun 600.
Won Gwang berusaha untuk mempopulerkan ajaran Budha di Shilla, sehingga menyampaikan ajaran Budha yang baru lewat istilah atau bahasa yang mudah dipahami masyarakat. Selain itu, dia mengajarkan murid-muridnya, dan mendirikan kuil-kuil.

Ajaran Yang Agung, Lima Firman Untuk Kehidupan Sekuler
Lima Firman Untuk Kehidupan Sekuler dari Won Gwang adalah 'Melakukan Kebaktian Terhadap Raja', 'Menghormati Orang-tua', 'Mempercayai Sahabat', 'Tidak Mundur Dalam Medan Perang', dan 'Tidak Membunuh Mahluk Hidup'. Dengan demikian, Lima Firman Untuk Kehidupan Sekuler tersebut bukan hanya ajaran Budha, tetapi juga petunjuk yang dipatuhi oleh manusia. Lima Firman Untuk Kehidupan Sekuler menggabungkan ajaran Konfusianisme dan Budha, dan bermakna penting karena dibuat oleh guru negara terbesar.

Demikianlah, ajaran dari Won Gwang menyampaikan arah yang benar dalam menjalani kehidupan di abad ke-21. Nah sekarang kamu tahukhan, kenapa setiap kisah drama dan film Korea mereka sangat mempercayai sahabat dan setiap cerita kisah Saeguk mereka digambarkan pantang menyerah...









Source:Kbs

Comments