Traditional Korean Cookie Delights




" Dagwa " adalah kata Korea untuk penyegaran , mencakup banyak kue tradisional Korea, permen dan kue.

Permen ini sagat berbeda dari kerupuk udang, biskuit coklat dan keripik kentang pedas yang biasa kita temukan di supermarket Korea. Yakgwa dan Dasik mungkin adalah yang paling dikenal karena rasanya yang unik, menggambarkan gaya hidup tradisional Korea yang membedakan stratifikasi sosial.

Yakgwa adalah kue yang sebagian besar dinikmati oleh kelas atas dan sangat dihargai karena terbuat dari bahan terbaik. Tepung yang digunakan sangat berharga karena  berasal dari tepung yang membutuhkan  empat musim agar dapat tumbuh. Menurut ensiklopedi di era Chosun, tepung dianggap sebagai sumber nutrisi pada saat itu.
Selain itu, adonan tepung dicampur dengan madu, yang juga dianggap sangat baik karena sifat madu sebagai obat penyembuh.
Yakgwa sendiri secara harfiah berarti " buah obat". Kue ini kemudian digoreng dalam minyak.

Dasik adalah permen tradisional Korea, terdiri dari berbagai biji-bijian seperti wijen, kacang, kacang hijau yang dicampur dengan tepung dan madu. adonan lalu ditekan-tekan untuk membentuk berbagai pola. Setiap bagian memiliki warna dan pola yang berbeda, seperti bunga, simetri tradisional, macam-macam karakter dan bentuk binatang. Permen ini disajikan dalam acara-acara adat tradisional seperti upacara pernikahan, perjamuan untuk tamu kehormatan, dan acara penghormatan untuk keluarga kerajaan.

Hingga saat ini Yakgwa dan Dasik tetap dipelihara sebagai warisan Korea yang indah. Yakgwa dan Dasik disajikan sebagai makanan penutup di toko makanan atau restauran-restauran korea. Biasanya disajikan bersama minuman panas atau dingin seperti teh hijau, teh gingseng, teh citroen, atau minuman buah.
Juga bersama Sikhye ( Kue beras ) dan Sujeonggwa ( Kayu manis dan buah kesemek kering)


Sumber : ISM Database