Biksu Yang Menyampaikan Budaya Goguryeo Ke Jepang, Damjing



Damjing dan Kertas
Pada tahun 105 masehi, catatan budaya umat manusia mencapai puncaknya, karena kertas diciptakan di Cina untuk pertama kali. Setelah itu, umat manusia dapat mengembangkan peradaban mereka dengan membuat buku dan teknologi penciptaan kertas diperkenalkan ke masyarakat dunia.

Memang, teknologi pembuatan kertas disampaikan ke Semenanjung Korea yang dekat dengan Cina. Walaupun tidak ada catatan mengenai proses kedatangannya, namun diperkirakan menjelang abad ke-2 atau 3 yang merupakan awal Tiga Kerajaan, bangsa Korea belajar teknologi pembuatan kertas sambil mengimpor buku-buku berbahasa Cina.

Selain itu, sebuah catatan berisi 'sejenis kertas yang diproduksi di Shilla bernilai tinggi di Jepang dan Cina' membuat kita memahami betapa tingginya teknologi pembuatan kertas di era Tiga Kerajaan. Berbeda dengan cara pembuatan kertas di Cina, pembuatan kertas di era Tiga Kerajaan terasa khas dan unik, serta 'Damjing' berperan penting dalam memperkenalkan kertas Korea.
 
Asal Muasal Pengaruh Budaya Korea Yang Memperkenalkan Kertas Korea Ke Jepang
Kehidupan awal dari Damjing yang merupakan biksu dan pelukis di Goguryeo tidak begitu diketahui. Damjing yang lahir pada tahun 579 pergi ke Jepang untuk menjalani kehidupan biarawan pada tahun 610. Di sana, dia mengajarkan ajaran Buddha dan menyampaikan berbagai jenis budaya meliputi cara pembuatan kertas dan tinta khas Korea. Menurut catatan sejarah Jepang, Damjing mahir dalam membaca 5 buku ajaran Buddha dan melukis serta memperkenalkan cara pembuatan kertas dan tinta khas Korea. Seperti halnya masyarakat Jepang tenggelam dalam pesona drama dan lagu pop Korea pada abad ke-21 ini, masyarakat Jepang pada 14 abad lalu juga tenggelam dalam pesona budaya Goguryeo. Oleh karena itu, Damjing dihormati sebagai seorang tokoh yang memperkenalkan cara pembuatan kertas dan tinta khas Korea ke Jepang hingga sekarang. Khususnya, karya Damjing yang memiliki bakat di bidang melukis sangat mengagumkan masyarakat pada saat ini.

Menghiasi Kuil Horyu-ji Dengan Lukisan
Lukisan dinding dari kapel utama di kuil terkenal di Jepang, yaitu Kuil Horyu-ji, terkenal sebagai karya Damjing. Sangat disayangkan, lukisan dinding Damjing yang asli tersimpan di gudang akibat kebakaran pada tahun 1949, sehingga saat ini, lukisan dinding di Kuil Horyu-ji adalah lukisan imitasi yang dilukis oleh para pelukis Jepang. Namun demikian, karya Damjing itu terpilih sebagai salah satu karya seni budaya di Asia Timur bersama dengan Gua Seokgul di kota Gyeongju, Korea dan Buddha Batu Ungang di Cina.

Lukisan dinding Damjing dilukis saat Damjing tinggal di kuil Horyu-ji setelah tinggal sementara di rumah putra mahkota saat budaya Buddha pertama di Jepang, yaitu budaya Asuka berkembang. Kuil Horyu-ji juga dibangun saat ayah putra mahkota jatuh sakit pada tahun 587 dan untuk itu, putra mahkota Jepang tersebut mengundang para arsitek ulung dari kerajaan Baekje. Sementara, sebuah karya lukisan dengan usia 13 abad dari Damjing ditemukan pada tahun 1989, sehingga kita dapat menyaksikan betapa unggulnya bakat Damjing. Demikianlah, Damjing adalah seorang tokoh Korea yang meniupkan angin budaya pada abad ke-7 di Jepang sebagai perintis budaya.





IniSajaMo
 

Comments