Pahlawan Perang Korea 25 Juni, Mayor Shim Il

 

 
Terpilih Sebagai 'Pahlawan Perang Korea 25 Juni Untuk Bulan Ini'

Perang Korea yang meletus pada tanggal 25 Juni 1950 terasa paling tragis dalam sejarah Korea, dan sekian banyak prajurit baik pasukan Korea maupun pasukan PBB berjatuhan korban. Namun, pada hari tersebut, jika tidak ada 'peperangan Chuncheon' yang bermanfaat untuk melambatkan serangan Korea Utara dan juga meluangkan waktu bagi pasukan UN untuk menyerang, barangkali jumlah korban Perang Korea menjadi lebih banyak lagi.

Oleh karena itu, Badan Urusan Veteran Korea mengumumkan 'Pahlawan Perang Korea untuk bulan ini' pada setiap bulan sejak tahun 2011 untuk memperingati genap 60 tahun meletusnya Perang Korea, serta tokoh pertama adalah mayor Shim Il.

Mengganggu Kemajuan Pasukan Korea Utara

Shim Il yang lahir pada tahun 1923 masuk ke Akademi Militer Korea pada bulan Mei tahun 1949. Saat Perang Korea meletus, Shim Il bertugas untuk menguasai wilayah Chuncheon sebagai perwira dari unit meriam anti tank dan berhadapan dengan pasukan Korea Utara. Pasukan Korea Utara melakukan serangan sengit untuk merebut kawasan bagian selatan dari Jembatan Mojin di Chuncheon dan pasukan Korea Selatan juga berupaya untuk mempertahankan wilayah tersebut. Namun, akibat kekurangan dari segi peralatan, jumlah prajurit, dan jumlah amunisi, pasukan Korea Selatan gagal untuk membendung serangan Korea Utara.

Pada waktu itu, perwira Shim Il yang meletakkan dua senjata anti tank berukuran 57 mm di wilayah Gomnaruteo yang merupakan bagian penting untuk menuju Chuncheon sepanjang sungai Han Utara memberikan perintah untuk menyerang saat 10 unit tank Korea Utara terlihat di wiayah tersebut.

Walaupun meriam dari pasukan Korea Selatan mengenai sasarannya, pasukan Korea Utara tetap menuju arah selatan. Perwira Shim terpaksa mundur di wilayah Oksanpo dan menunggu kesempatan untuk menyerang tank Korea Utara, namun gagal untuk mengenai sasarannya. Demikianlah Korea Selatan menghadapi jalan buntu dan perwira Shim memutuskan untuk menyelamatkan tanah airnya lewat taktik baru.


Menghancurkan Tank Korea Utara Lewat Tenaga Manusia

Perwira Shim berpikir bahwa harus menyerang tank Korea Utara lewat tenaga manusia, sehingga memilih 5 prajurit yang terlatih dengan baik agar mereka bersembunyi di jalan yang akan dilewati tank Korea Utara dengan membawa granat dan bom molotov.

Saat tank Korea mendekati, kelima prajurit terpilih itu naik ke atas tank untuk melemparkan granat dan bom molotov ke dalam tank, sehingga berhasil menghancurkan 3 unit tank Korea Utara. Setelah 3 unit tank Korea Utara meledak secara mendadak, pasukan Korea Utara menuju arah Korea Utara.

Strategi Shim Il tersebut mengganggu strategi Korea Utara untuk merebut Chuncheon pada tanggal 25 Juni 1950, sehingga berperan penting agar pasukan Korea Selatan mempertahankan Chuncheon dan sungai Han selama 2 hari. Selain itu, hal tersebut membuat seluruh prajurit Korea Selatan menghilangkan rasa khawatir terhadap tank Korea Utara, maka menjadi dinamika untuk menyerang tank Korea Utara dengan berani.


Kisah Pahlawan Menjadi Sejarah

Setelah itu, perwira Shim Il dinilai berjasa besar di medan pertempuran Eumseong, Chungcheong Utara dan pertempuran Yeongcheon di Gyeongsang Utara. Namun, dia tewas akibat tembakan di medan pertempuran Yeongwol, Gangwon pada tanggal 26 Januari 1951.

Pemerintah Korea menganureahkan Bintang Jasa Taegeuk kepada Shim Il dan menaikkan pangkatnya setingkat lebih tinggi. Selain itu, tahun lalu, sebuah acara diadakan guna memperingati semangat dari Mayor Shim Il dan 5 prajurit yang mewakili pahlawan Perang Korea. Demikianlah, kisah pahlawan 62 tahun lalu telah menjadi sejarah yang diperingati oleh generasi berikutnya.



Source : kbsworld/TR