Diplomat Yang Paling Unggul Di Korea, Seo Hee


Tokoh Pertama Yang Menghidupkan Diplomasi Korea
Dari segi geografis, Semenanjung Korea dikelilingi oleh negara kuat. Dengan demikian, pemilihan diplomat yang handal menjadi kunci untuk mengubah nasib negara. Di dalam urusan diplomatik, Korea yang harus menjaga 'praktek' dan 'jati diri', memiliki diplomat yang luar biasa , yaitu Seo Hee.

Belajar Situasi Internasional
Seo Hee putra dari Seo Phil, lahir pada tahun 942, dimasa dinasti Goryeo. Pada usia 18 tahun, Seo Hee mulai menduduki jabatan. Tahun 982, dia dikirim sebagai utusan ke negara Song, Cina yang sudah lama tidak menjalin hubungan diplomatik. Disana, dia menyampaikan alasan mengapa dinasti Goryeo tidak dapat mengirimkan utusan ke Song. Setelah mendengar penjelasan Seo Hee, raja dinasti Song kembali menjalin hubungan diplomatik dengan Goryeo dan melantik Seo Hee sebagai pejabat khusus. Demikianlah, Seo Hee menunjukkan kemampuan diplomatiknya sejak masih muda, dan membuka ufuk baru di bidang diplomatik tahun 993.

Seo Hee Hadir Dalam Pertemuan Dengan Bangsa Khitan
Tahun 993, 800 ribu pasukan Khitan menyerang Goryeo. Sebelumnya, pada tahun 938, bangsa Khitan mengubah nama negaranya menjadi Liao, dan menuntut Goryeo agar menyerah. Dalam situasi yang terasa tegang dan ketat, Seo Hee mengatakan bahwa dia akan mengadakan pertemuan dengan bangsa khitan.



Kemampuan Diplomasi Seo Hee Dalam Membaca Maksud Khitan
Seo Hee yang masuk ke daerah musuh sendirian, duduk berhadapan dengan ketua pasukan khitan. Ketua pasukan khitan mengatakan 'Goryeo didirikan di tanah Shilla, dan tanah Goguryo sebenarnya milik bangsa khitan, namun Goryeo merampas tanah milik kami dan behubungan dengan negara Song, Cina. Jika Goryeo menyerahkan tanah yang mereka rampas, dan membuka hubungan diplomatik dengan Khitan, maka tidak ada masalah apapun.'

Setelah mendengar ungkapan ketua pasukan khitan, Seo Hee membaca maksudnya. Pada awalnya pihak Khitan menuntut Goryeo menyerah tanpa syarat apapun, namun mereka agak mudur dengan meminta menjalin hubungan diplomatik.

Sebenarnya, bangsa Khitan berniat untuk menguasai Cina, sehingga berusaha keras untuk menyerang negara Song, namun Goryeo yang ingin melakukan ekspansi ke arah utara menjadi halangan. Negara Song, Cina memiliki hubungan dengan Goryeo, maka jika Khitan menyarang Song, ada kemungkinan besar mereka akan diserang oleh Goryeo. Untuk mencegah hal tersebut, bangsa Khitan lebih dulu menyerang Goryeo. Seo Hee yang memahami situasi seperti itu mulai melancarkan strategi diplomatik.

Seo Hee mengatakan 'Goryeo ingin memiliki hubungan diplomatik dengan Liao, atau bangsa khitan, namun bangsa Jurchen yang menguasai sungai Yalu menghalanginya'. Kemudian mereka bernegosiasi untuk mengusir bangsa Jurchen. Dengan syarat Khitan menjalin hubungan diplomatik dengan Goryeo. Saat itu Liao juga setuju agar Goryeo mengembangkan wilayah di bagian timur sungai Yalu. Tahun berikutnya, Seo Hee langsung memimpin pasukan dan menaklukkan bangsa Jurchen, dan mendirikan 6 buah propinsi di sekitar sungai Yalu, sehingga negara Goryeo diperluas sampai sungai Yalu.
.
Belajar Diplomasi Dari Seo Hee
Walaupun mengalami kesulitan menghadapi invasi dari 800 ribu pasukan militer Khitan, Seo Hee tetap dapat menjaga Goryeo bahkan memperluas wilayah kekuasaan Goryeo. Namun, tahun 996, Seo Hee jatuh sakit, dan 2 tahun kemudian, dia meninggal dunia dalam usia 57 tahun.

Comments