Pembuka Ufuk Baru Di Dunia Film Korea, Na Un-gyu


kalau kamu senang nonton film Korea harus tahu yang satu ini ..

Landasan Dasar Untuk Perkembangan Film Korea
Saat ini, pesta film selama 9 hari dari Festival Film Internasional Pusan Ke-15 sedang dilaksanakan dengan meriah. Selain film pembukaan dari sutradara Zhang Yimou berjudul 'Under the Hawthorn Tree‘, 307 film dari 67 negara di dunia ditampilkan. Keberhasilan Festival Film Internasional Pusan yang menunjukkan prestasinya sebagai festival film internasional dapat meningkatkan sekali lagi gengsi film Korea.

Selain Festival Film Internasional Pusan, ada banyak festival film internasional yang diadakan tiap tahun di Korea, dan film-film Korea mendapat banyak sorotan di dunia. Akar film Korea yang semakin mendunia itu tiada lain adalah seorang sturadara Korea, Na Un-gyu.


Menginjakkan Kaki Pertama Di Dunia Film
Na Un-gyu yang lahir pada tanggal 17 Oktober 1902 tamat SLTA Shinheung dan pergi ke Cina untuk terus belajar. Namun, sekolah itu ditutup akibat penindasan Jepang, sehingga dia terpaksa mengembara selama 1 tahun di Siberia, Rusia. Setelah itu, dia masuk ke pasukan kemerdekaan yang dipimpin oleh pejuang Hong Beom-do untuk melancarkan tantangan anti-Jepang. Namun, akibat tertangkap oleh Jepang, dia ditahan dalam penjara selama 1 tahun 6 bulan. Katanya, nama pena 'Chunsa' yang telah terkenal ditetapkan oleh pejuang Lee Chun-sik dalam penjara.



Setelah bebas dari penjara tahun 1923, kehidupannya berubah secara darastis. Setelah dia menonton pementasan modern dari 'Yerimhoe', dia terpikat hati pada kegiatan akting. Walaupun berhasil masuk ke kelompok pementasan, namun penampilan Na Un-gyu yang terasa kasar tidak cocok untuk berperan sebagai pemeran utama. Untuk mengatasi kekurangannya, dia berusaha keras, dan akhirnya kemampuan aktingnya dapat dievaluasi setelah tampil di sebuah film 'Unyeongjeon(운영전)' tahun 1925. Demikianlah, dia semakin memperkokoh posisinya sebagai aktor kenamaan di Joseon lewat beberapa film, namun impiannya menjadi lebih besar lagi.


Pahlawan Untuk Film 'Arirang'
Tahun 1926, dia memutuskan untuk membuat film secara langsung, dan menuliskan skenario berdasarkan pada gerakan kemerdekaan. Di dalam film 'Arirang', dia berperan sebagai sutradara, dan aktor secara langsung, sehingga menorehkan tinta emas dalam dunia film Korea.



Film 'Arirang' yang mengungkapkan kenyataan di desa pertanian tahun 1920-an dianggap sebagai film realistis pertama Korea yang menunjukkan protes sinematis melawan penindasan Jepang. Film yang menunjukkan keadan bangsa Korea yang tragis di bawah masa penjajahan Jepang dibuka untuk pertama kali tanggal 1 Oktober 1926 di gedung bioskop 'Danseongsa', dan terus diputarkan sepanjang tahun di seluruh daerah di Korea. Berkat keberhasilan film itu, Na Un-gyu mendirikan perusahaan film secara mandiri, dan menampilkan film seni pertama 'Si Bisu, Samyongi' tahun 1929.


Kehidupan Yang Terasa Seperti Film Berakhir
Setelah beredarnya film 'Arirang', Na Un-gyu pergi ke Jepang untuk memantau dunia film Jepang, namun film-film yang dibuatnya setelah dia pulang ke Korea gagal naik daun. Namun, kasih sayang terhadap filmnya membuat Na Un-gyu berhasil menciptakan film 'Arirang edisi ketiga' sebagai film besuara, dan kemudian film berjudul 'Omongnyeo(오몽녀)' mencetak hit besar. Namun, akibat penyakit TBC, Na Un-gyu meninggal dunia tanggal 9 Agustus 1937 dalam usia 36 tahun.

Pemerintah Korea menganugerahkan bintang jasa tahun 1993 untuk memperingati jasanya, dan para seniman film juga mengadakan Festival Film Chunsa tiap musim gugur. Lewat 29 buah karyanya, Na Un-gyu menjadikan keluh-kesah dari bangsa Korea sebagai film, dan juga membuka ufuk baru di dunia film Korea! Berkat keberadaannya, film Korea mampu mengharukan masyarakat dunia pada saat ini.


Source:

http://world.kbs.co.kr/indonesian/program/program_koreanstory_detail.htm?No=21037

Comments