Perdana Menteri Terunggul Di Goguryeo, Eulpaso


Pengangkatan Yang Lebih Awal 'Samgochoryeo'
Menjelang abad ke-3 yang mana 3 kerajaan yaitu kerajaan Wei, Shu, dan Wu bertempur untuk menyatukan Cina, pemimpin kerajaan Shu, Liu Bei mengalami kesulitan akibat serangan pasukan Cao Cao dari kerajaan Wei. Di bawah Liu Bei, memang ada jenderal yang gagah berani seperti Guan Yu dan Zhang Fei, namun tidak ada penasehat atau ahli strategi militer yang bijaksana. Di tengah-tengah seperti itu, Liu Bei mendengar tentang Zhuge Liang dan dia berkunjung ke rumah gubuk Zhuge Liang untuk ketiga kalinya guna mengangkatnya menjadi ahli strategi negeri Shu. Terharu dengan keikhlasan dan ketulusan hati Liu Bei, Zhuge Liang menjadi perdana menteri dan mengembangkan negara. Untuk mengungkapkan keuletan yang tekun dilaksanaakn, biasanya sebuah ungkapan 'Samgochoryeo' yang diambil dari kisah Liu Bei yang mengunjungi Zhuge Liang untuk ketiga kalinya. Kisah 'Samgochoryeo' itu sering diungkapkan sehubungan dengan perdana menteri Goguryeo, Eul Paso. 16 tahun sebelumnya yang mana Liu Bei bertemu dengan Zhuge Liang, raja Gogukcheon di kerajaan Goguryeo mengangkat seorang petani 'Eul Paso' sebagai perdana menteri.

Eul Paso Muncul Di Dunia
Walaupun belum pasti, diperkirakan Eul Paso lahir menjelang abad ke-2 dalam keluarga bangsawan sebagai keturunan dari pejabat pemerintah tinggi Eul So. Namun demikian, Eul Paso tidak ingin terlibat dalam urusan politik, melainkan memilih menjalani hidupnya sebagai petani.

Walaupun sejumlah raja dari kerajaan Goguryeo memperkokoh posisi negara, namun pada masa pimpinan raja ke-9 Gugukcheon, muncul berbagai masalah karena sejumlah kalangan yang terkait dengan isteri raja ikut campur tangan di dalam urusan politik secara berlebihan, sampai-sampai melakukan kudeta pada tahun 191. Memang, kudeta itu ditindas oleh raja Gogukcheon dengan mudah, namun setelah itu, raja Gogukcheon membuat 4 suku utama merekomendasikan kalangan politik untuk mengontrol kekuatan keluarga raja.

Pada waktu itu, seseorang bernama 'An Yu' direkomendasikan, namun dia malah merekomendasikan kembali seseorang bernama 'Eul Paso'. Dengan demikian, raja Gogukcheon memutuskan mengangkatnya sebagai menteri, namun Eul Paso tidak menerima anjuran itu. Alasannya adalah karena jika dia menerima jabatan, banyak bangsawan yang tidak setuju. Namun demikian, raja Gogukcheon yang telah memahami ketulusan hati Eul Paso malah mengangkatnya sebagai perdana menteri.

Nasehat Eul Paso Mengubah Dunia
Seperti dugaan awalnya, pengangkatan Eul Paso mendapat banyak tantangan dari kalangan bangsawan. Namun, hati raja Gogukcheon tidak berubah dan Eul Paso juga mengembangkan dan menegakkan Goguryeo untuk membalas kepercayaan dari raja. Khususnya, 'Undang-undang Jindae' dievaluasi secara teliti sebagai kebijakan kesejahteraan pertama di dunia. Dengan berlakunya 'Undang-undang Jindae' yang meminjam biji-bijian kepada rakyat mulai bulan Maret hingga Juli dan menerima kembali pada masa panen yaitu bulan Oktober, kehidupan kalangan petani menjadi lebih stabil dan negara Goguryeo menjadi lebih makmur lagi.

Undang-undang itu menjadi akar untuk undang-undang yang menyelamatkan rakyat. Demikianlah, Eul Paso menyediahkan landasan kokoh untuk Goguryeo sampai dia meninggal dunia pada tahun 203. Nah, kekuatan Goguryeo yang sebenarnya mungkin didasarkan pada perekrutan insan yang berkemampuan tinggi.




Source : Korean History

Comments