Bapak Pertanian Modern Korea, Doktor U Jang-chun


Meminta Kepada U Jang-chun Untuk Menyediakan Landasan Pertanian Korea 
Tahun 1945 ketika Korea memperoleh kemerdekaan, jumlah penduduk yang bergerak di bidang pertanian mencapai 80 %. Namun, di bawah penjajahan Jepang selama 36 tahun, Korea mengimpor benih-benih sayur-sayuran dari Jepang, sehingga setelah kemerdekaan, Korea tidak dapat mengimpor benih lobak, sawi putih, dll. akibat terputusnya hubungan dengan Jepang. Oleh karena itu, pemerintah Korea meminta kepada doktor U Jang-chun yang belajar di Jepang untuk mengembangkan tanaman. Kalau begitu, siapa U Jang-chun?

Ilmuwan Perkembangbiakan Jenis Sedunia
U Jang-chun lahir di Jepang tanggal 9 April 1898 antara ayahnya U Beom-seon yang melakukan suaka politik ke Jepang akibat keterlibatan dalam Insiden Eulmi dan ibunya yang berasal dari Jepang. Setelah ayahnya meninggal dunia saat dia masih berusia 5 tahun, dia mengalami kemiskinan yang cukup parah, namun berkat pengorbanan diri ibunya, U Jang-chun dapat masuk ke fakultas pertanian di Universitas Tokyo, Jepang dengan mendapatkan beasiswa.

Walaupun U Jang-chun menghadapi hambatan karena ayahnya berasal dari Joseon, namun dia belajar sekeras-kerasnya dan setelah tamat pada tahun 1919, dia mulai bekerja di Departemen Pertanian Jepang. Dia memusatkan pikirannya untuk mengembangkan tanaman dan hasilnya mengenai 'penelitian genetik melalui persilangan jenis' cukup mengagumkan dalam bidang biologi dunia.

Pada waktu itu, telah ada tuntutan mengenai penciptaan jenis baru lewat persalingan jenis, namun tidak ada bukti apapun dari segi sains. Namun, U Jang-chun berhasil membuktikan tuntutan tersebut secara langsung. Setelah itu, dia berhasil membuat bunga petunia yang tergolong sebagai bunga tunggal menjadikan bunga ganda dan akhirnya menerima gelar doktor pertanian dari Universitas Tokyo pada tahun 1936. Demikianlah, U Jang-chun mengibarkan namanya sebagai ilmuwan dalam mengembangkan penelitian genetik sedunia.


Doktor U Jang-chun Yang Memilih Tanah Airnya
Pada tahun 1950, doktor U Jang-chun kembali ke Korea dengan mendapat permintaan dari pemerintah Korea untuk mengembangkan pertanian Korea. Walaupun dia mampu menjalani kehidupan di negara-negara lain dengan nyaman, namun dia memilih Korea untuk melakukan penelitian yang sesuai dengan keadaan Korea. Berkat upayanya, Korea memperoleh teknologi pengembangan jenis yang cukup maju dan juga dapat mencari jalan keluar atas kekurangan bahan makanan pasca Perang Korea dengan memanfaatkan budidaya kentang. Selain itu, benih dari sawi putih, lobak, dll juga dikembangkan dengan baru dan pada tahun 1953, dia berhasil mengadaptasikan cara menanamkan 'semangka tanpa biji' di Korea.

Landasan Untuk Kemerdekaan Pertanian
Berkat upaya keras doktor U Jang-chun, Korea berubah menjadi sebagai negara pengekspor benih dan industri budidaya tanaman juga mengalami kemajuan pesat. Demikianlah, U Jang-chun berperan penting untuk mengembangkan sektor pertanian Korea sampai dia meninggal dunia pada tanggal 10 Agustus 1959 dan tetap mendapat kehormatan hingga sekarang sampai-sampai dijuluki sebagai 'Bapak Pertanian Modern Korea'.



Source KBS World/Korean History/IniSajaMo

Comments