Dewi Tarian, Choi Seung-hee



Bintang Hanryu Pertama Pada Abad Ke-20
Tanggal 7 Februari 1938, Harian Donga memberitakan penari Korea, Choi Seung-hee mengadakan kontrak dengan perusahaan dansa terkenal di AS, New York Metropolitan Music Company sebagai penari tetap. Selanjutnya, Harian itu menambahkan bahwa penari Choi yang menjadi penari Asia pertama di perusahaan tersebut akan mementaskan tarian yang bernuansa tradisional Korea.

Pada awal abad ke-20 ketika wanita yang menari dianggap sebagai wanita penghibur atau dukun, Choi Seung-hee berhasil hijrah ke luar negeri di bawah masa penjajahan Jepang dan mengadakan pementasan di luar negeri untuk pertama kali dalam sejarah tarian Korea. Masyarakat dunia yang menyaksikan tariannya sangat terkagum, sampai-sampai memujinya sebagai 'mutiara di dunia Oriental' atau 'Isadora Duncan di Korea'. Nah, dengan tarian apa, Choi Seung-hee dapat memikat hati masyarakat dunia, sampai-sampai dijuluki sebagai penari terhebat pada 100 tahun lalu?

Aku Menari
Choi Seung-hee yang lahir di Seoul pada tahun 1911 merupakan gadis yang pandai sejak masih kecil. Saat dia berusia 16 tahun, terjadilah sebuah peristiwa yang mampu mengubah arah hidupnya.

Setelah dia menyaksikan pementasan penari Jepang, Baku Ishii, dia memutuskan untuk menjadi penari dan langsung pergi ke Jepang untuk belajar tarian modern di bawah Baku Ishii. Choi Seung-hee yang berbakat tinggi tumbuh sebagai penari terunggul di kelompok tarian Ishii dan semakin terkenal.

Dengan mendirikan institut dansa di Seoul pada tahun 1929, dia melakukan kegiatan aktif sebagai penari. Pada waktu itu, tidak ada konsep 'fusi', namun demikian, Choi Seung-hee menggabungkan tarian tradisional dan modern. Percobaan seperti itu menjadi landasan kokoh agar tarian Korea lebih maju sebagai tarian tersendiri Korea.

Mengharukan Dunia Lewat Gerakan Dansa Bernuansa Korea
Saat dia mengadakan pementasan di Jepang pada tahun 1934 untuk tarian yang memodernisasi tradisi Korea, dia mendapat banyak pujian, dan 3 tahun kemudian, dia berhasil mengadakan pementasan di AS selama 6 bulan. Penampilan cantik dari Choi Seung-hee dan gerakan badannya yang indah cukup mengharukan masyarakat AS. Para seniman dari Eropa seperti Piccaso, Matisse, dll. menjadi penggemarnya dan gaya busana penari Choi menimbulkan sensasi besar. Demikianlah, Choi Seung-hee mengadakan pementasan sebanyak 150 kali di dunia dan mendapat pengakuan, namun setelah itu, namanya sekian lama tidak boleh dipanggil di Korea.


Mengungkapkan Kembali 'Dewa Tarian' Choi Seung-hee
Karena dia memiliki gengsi di dunia, dia dipaksa oleh pemerintah kolonial Jepang untuk mengadakan pementasan demi pasukan Jepang. Oleh sebab itu, dia dituduh sebagai penghianat setelah kemerdekaan, sehingga dia terpaksa pergi ke Korea Utara bersama suaminya yang bergerak sebagai aktivis sosialisme. Namun diketahui, dia dieksekusi di sana pada tahun 1967. Memang, evaluasi terhadap kehidupan Choi Seung-hee yang menjalani nasib malang di dalam situasi negara yang tragis sangat berbeda, namun kita tidak boleh menyangkal bahwa dialah pemeran utama yang telah membuka ufuk baru di bidang tarian modern Korea. Nampaknya, tibalah saatnya untuk kita mengevaluasi kembali Choi Seung-hee yang melebarkan sayap secara lebih tinggi dan bebas di dunia.


Korean History KBS World/IniSajaMo

Comments