Ilmuwan Genius Di Kerajaan Shilla, Choi Chi-won


Ilmuwan Yang Berjuang Untuk Mengadapi Era
Ilmuwan atau cendekiawan yang memberikan arah petunjuk terpaksa berjuang untuk menghadapi era baru, sehingga mereka tidak harmonis dengan era yang telah ada. Walaupun semangat baru dari ilmuwan tertentu tidak membuahkan hasil gemilang pada waktu itu, percobaan itu pasti menjadi pupuk yang baik di masa depan. Percontohan seperti itu terdapat di dalam penampilan ilmuwan genius dari kerajaan Shilla, Choi Chi-won.

Orang Genius Yang Mengagumkan Cina
Choi Chi-won yang lahir pada tahun 857 dianggap sebagai sosok genius sejak masih kecil. Namun, kerajaan Shilla memiliki sistem kelas sosial yang ketat dinamakan 'Sistem Golpum', sehingga orang-orang yang berkelas rendah tidak dapat naik jabatan pemerintah walaupun memiliki kemampuan tinggi. Oleh karena itu, ayahnya mengutuskan putranya ke Tang, Cina saat Choi Chi-won berusia 12 tahun karena keluarga Choi tergolong sebagai 'ketua kelas ranking enam', yaitu Yukdupum. Di sana, Choi Chi-won belajar keras, sampai-sampai lulus ujian negara Tang yang diarahkan kepada orang asing dengan urutan teratas.

Walaupun masih berusia 18 tahun, dia telah naik jabatan tinggi dan cukup terkenal di Tang, Cina. Selama tinggal di Cina sekitar 17 tahun, Choi Chi-won cukup mengibarkan namanya, sehingga sejumlah karya buku yang dia tuliskan termuat di dalam buku sejarah atau buku sastra Tang, Cina. Demikianlah, Choi Chi-won mengibarkan namanya di Cina, namun pada tahun 884, dia memutuskan untuk pulang ke Shilla.

Impian Yang Tidak Cemerlang
Kepada Choi Chi-won yang kembali ke Shilla dengan membawa surat Kaisar Xizong dari Tang Cina, raja Heongang dari Shilla mengangkatnya sebagai pembaca di Akademi Konfusianisme Silla, Hallim atau pembuat dokumen yang dikirim ke Tang, Cina. Namun, setelah raja Heongang wafat, dia disingkirkan ke pedesaan.

Namun, Choi Chi-won yang berniat tinggi untuk reformasi Shilla terus berupaya untuk mereformasi Shilla dengan menganjurkan 10 kebijakan darurat, namun anjuran reformasinya tidak diterima oleh kalangan bangsawan Shilla.

Akhirnya, Choi Chi-won yang menghadapi batasan kelas sosial mengundurkan diri dari jabatannya dan hanya menjalani hidupnya sambil berkarya dengan tulisan.


Filsuf Yang Terlalu Maju
Tanggal kematian Choi tidak diketahui dengan pasti, namun pandangan dan filsufnya yang tidak dapat diakui di Shilla berhasil mekar pada kerajaan Goryeo. Filsuf Choi Chi-won yang ingin mengatasi masalah sosial yang terkait dengan sistem kelas sosial dengan memanfaatkan konfusianisme diserahkan kepada Choi Seung-ro, sehingga berfungsi besar untuk membentuk sistem tata negara dan ketertiban sosial Goryeo.

Walaupun pandangan dan nama Choi Chi-won yang juga dikenal dengan nama penanya "Goun" yang berarti "Awan Kesepian" tidak begitu cemerlang pada waktu itu, namun seribu tahun kemudian, dia tetap memberikan inspirasi kepada generasi berikutnya.



Source Korean History@KBS World/IniSajaMo

Comments