Penjulan obat-obatan biasa di toko swalayan

Pihak istana Cheongwadae akan meneruskan kembali izin penjualan obat-obatan rumah tangga seperti obat flu dan pencernaan di toko-toko swalayan. Hal tersebut diperdebatkan karena menimbulkan berbagai masalah yang belum sepenuhnya diselesaikan. Pihak Cheongwadae memproseskan sidang reformasi undang-undang farmasi agar sebagian obat-obatan rumah tangga tersebut dapat dijual di toko swalayan selain di apotek.

Obat-obatan biasa
Berbeda dengan obat-obatan spesial, tuntutan obat-obatan biasa sangat tinggi sehingga dapat dibeli tanpa resep dokter. Pada saat ini hanya sebagian obat-obatan seperti minuman kecil saja yang diperjual-belikan di toko swalayan, dan obat-obatan biasa tidak dapat diperolehkan ketika apotek sudah tutup. Oleh karena itu, banyak orang mengalami kesulitan ketika memerlukan obat di luar waktu bukanya apotek. Bahkan kadang-kadang, masyarakat harus datang ke ruang gawat darurat karena kebanyakan apotek tidak buka pada hari libur.

Penjualan obat-obatan biasa di berbagai tempat, selain di apotekIsu ini menjadi bahan perdebatan karena adanya kesulitan pembelian dalam sehari-hari sebagaimana dijelaskan. Namun, permasalahan sehubungan dengan obat-obatan, nampkanya menghalangi pelaksanaan reformasi undang-undang. Karena dalam hal ini, terdapat masalah penyalahgunaan obat-obatan dan juga kepentingan kalangan apoteker. Karena adanya konfrontasi seperti itu, reformasi tersebut tidak dapat diteruskan selama ini dan hanya dilakukan klasifikasi jenis obat-obatan untuk meringankan kesulitan masyarakat. Namun, kali ini muncul konfrontasi yang ditimbulkan oleh para orgnisasi dokter. Hal ini karena adanya kekhawatiran bahwa jika sebagian obat-obatan spesial diklasifikasikan menjadi obat-obatan biasa, yaitu obat-obatan yang dapat digunakan tanpa resep dokter, masalah lain seperti salah pengobatan pun akan timbul. Oleh karena itu, permasalahan penjualan obat-obatan biasa selain di apotek makin menjadi ruwet.

Obat-obatan rumah tangga
Reformasi mengenai pengesahan penjulan obat-obatan selain di apotek meliputi obat-obatan rumah tangga seperti obat pencernaan, penurun demam, obat flu dan sebagainya dimaksudkan bagi masyarakat agar dapat membelinya pada hari libur dan tengah malam pun. Namun demikian, kalangan apoteker mempermasalahkan hal tersebut sehingga nampaknya tidak mudah menyelesaikan permasalahan ini. Bahkan partai berkuasa -GNP tidak dapat mengatasi adanya perbedaan pandangan antara kalangan apoteker dan masyarakat, karena pemilihan umum pada tahun 2012 sudah mendekat.

Pemerintah Korea Selatan merencanakan akan terus menjalankan penjualan obat-obatan selain di apotek tersebut sehingga diperkirakan bahwa berbagai pihak menyangkut pemerintah, masyarakat, apoteker, dokter dan partai politik akan berupaya menetapkan kepentingan masing-masing.



Source KBS News / IniSajaMo@tr

Comments