Pendiri Shilla Yang Bersejarah Seribu, Park Hyeokgeose


Membuka Misteri Pendirian Shilla
Di dalam sejarah Korea, khususnya sejarah yang terkait dengan pendirian kerajaan Shilla terasa sangat misterius, karena catatan sejarah dan hasil survei dari segi arkeologi tidak tepat. Namun, kotak Pandora yang mengandung rahasia pendirian Shilla baru dibuka di kota Gyeongju, Gyeongsang Utara pada musim semi tahun 2004.

Di sebuah daerah dinamakan 'Najeong' yang terkenal sebagai tempat lahirnya Park Hyeokgeose, ditemukan barang-barang peninggalan dari awal kerajaan Shilla dan situs bekas bangunan luas. Penemuan tersebut tepat dengan catatan buku sejarah 'Samguksagi' yang berisi bangunan situs suci berdirinya kerajaan Shilla. Oleh karena itu, mitos pendirian Shilla mendapat sorotan baru.

Mitos Park Hyeokgeose
Jika mencermati buku sejarah kuno Korea 'Samgukyusa' terdapat mitos pendirian negara sebagai berikut.

"Kepala suku dari 6 kelompok desa berkumpul untuk memilih raja. Saat mereka memandang ke arah sumur 'Najeong' di daerah Yangsan, mereka menyaksikan seekor kuda putih yang diselimuti oleh cahaya terang dengan posisi bersujud. Jika mereka menuju ke daerah itu, di sana terdapat sebuah telur yang berwarna merah jingga dan kuda itu naik ke langit. Setelah memecahkan telur itu, di sana, ada seorang bayi lelaki."

Demikianlah, pendiri kerajaan Shilla lahir dari telur pada tahun 69 SM. Saat 6 orang kepala desa memandikan bayi itu, tubuhnya bersinar terang, burung dan hewan menari-nari, serta matahari dan bulan juga terang. Oleh karena itu, orang-orang menamainya sebagai 'Hyeokgeose' yang berarti 'memimpin dunia dengan cahaya' dan menetapkan nama keluarga sebagai 'Park' yang berarti 'labu', karena dia lahir dari sebuah telur yang menyerupai labu. Saat Park Hyeokgeose berusia 13 tahun, para kepala desa mengangkat dia sebagai raja dan menetapkan nama negara sebagai 'Seorabeol'. Menjelang tahun 53 SM, Heyokgeose menikah dengan seorang gadis bernama Aryeong yang lahir dari tulang rusuk naga.

Negara Yang Makmur
Raja Park Hyeokgeose yang bijaksana memimpin negara selama 61 tahun. Bersama isterinya, dia berupaya untuk meningkatkan jumlah hasil pertanian dan memperkokoh landasan negara dengan membangun istana di kota Geumseong. Oleh karena itu, para rakyat hidup dengan makmur dan aman. Demikianlah, Park Hyeokgeose memimpin dunia dengan sejahtera dan bijaksana, namun diangkat ke langit pada tahun 3 masehi.

Kemakmuran Terus Berlangsung Setelah Kematiannya
Dalam 7 hari setelah Park Hyeokgeose diangkat ke langit, tubuhnya terhambur ke tanah dan isterinya juga meninggal dunia. Walaupun rakyat ingin menguburkannya, namun ular besar tidak membolehkan. Oleh karena itu, lima potong tubuhnya dikuburkan secara terpisah dan kemudian hari pemakaman itu dijuluki sebagai 'Oreung' yang berarti '5 buah makam'.

Namun, potongan tubuh yang terhambur memiliki makna penting, yaitu terhamburnya tubuh berarti kemakmuran hasil pertanian dan lima potong tubuhnya berarti 5 jenis biji-bijian. Oleh sebab itu, kematian Hyeokgeose dianggap sebagai simbol kemakmuran, dan tidaklah berlebihan bila menyatakan bahwa cikal bakal landasan negara dimana Seorabeol mengibarkan namanya sebagai 'Shilla Bersatu' yang menyatukan tiga kerajaan pada kemudian hari dibangun oleh Park Hyeokgeose.


IniSajaMo @KBS

Comments