Pria Korea Pilih Guru sebagai Teman Hidup

 Jika Anda berpikir bahwa dokter dan pengacara adalah pekerjaan yang paling dicari oleh para calon pengantin pria, Anda keliru. Setidaknya itulah yang terjadi di Korea. Para calon pengantin pria di Negeri Ginseng ini lebih memilih guru sebagai calon pendamping hidup mereka. Pekerja ini merupakan simbol dari pekerjaan yang stabil dengan tingkat stres yang lebih rendah ketimbang dokter atau pengacara.

Menurut sebuah survei yang dilakukan terhadap 617 orang pekerja oleh Job Korea, sebuah pusat penyedia informasi pekerjaan, hampir semua pria bujangan memilih guru sebagai istri mereka dengan persentase 26,3 persen. Sementara wanita lebih suka jika pasangan mereka adalah pegawai negeri, dengan jumlah 22,3 persen.

Sejak lama, profesi guru wanita menduduki posisi ideal sebagai calon istri di Korea. Menurut survei yang dilakukan tahun 2002, profesi guru dipilih oleh 14,7 persen pria belum menikah. Namun wanita, dalam survei yang sama, memilih pria yang bekerja terkait dengan perangkat lunak sebagai suami potensial–hal ini menggambarkan booming teknologi informasi ketika itu. Pegawai negeri, saat itu, menduduki posisi ketiga.

“Pegawai negeri dan guru sama-sama populer karena orang mencari pasangan dengan kestabilan ekonomi di tengah krisis ekonomi ini,” ungkap Kim Hwa-soo, CEO Job Korea.

“Kami mendapatkan hasil survei yang sama ketika kami melakukan survei mandiri,” ungkap perwakilan dari Duo, perusahaan pencari tenaga kerja terkemuka di Korea. Dia mengatakan bahwa pria, yang sebagian besar mempertimbangkan penampilan fisik wanita dan hanya sedikit peduli dengan pekerjaan wanita, juga mulai menekankan pentingnya pekerjaan yang stabil akhir-akhir ini.

“Sebagai pekerjaan yang paling dipertimbangkan, guru adalah profesi yang digambarkan rapi dan lembut.” Para pria juga menyukai guru karena mereka pulang kerja lebih awal dan mempunyai masa liburan yang panjang. Para pria itu berpikir bahwa para guru bisa menjaga rumah tangga dan keluarga lebih baik ketimbang jika wanita berprofesi lain. “Juga karena mereka mempunyai uang pensiun yang bagus,” sambung pewakilan Duo ini.

Meski demikian, hal tersebut bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan. Menurut dia, para pria tidak selalu memilih calon pasangan berdasarkan profesi semata. “Jika Anda akan memilih dari beberapa kandidat, banyak faktor lain yang harus dipertimbangkan. Pekerjaan Anda tidak berarti segalanya.”

Pekerjaan lain yang populer sebagai calon istri adalah pegawai negeri, yang dipilih oleh 21,5 persen pria, diikuti dengan profesi perawat, manajer keuangan, dan farmakologis. Sedangkan 10,6 persen wanita menyukai manajer keuangan, diikuti dengan dokter sebanyak delapan persen, baru kemudian guru dan arsitek.

THE KOREA TIMES

Comments