Skip to main content
Bapak Lagu Anak-anak Korea, Yun Seok-jung
Kalau di indonesia ,kita mengenal kalau bapak lagu anak-anak adalah pak Kasur, nah kalau di korea? Ini Riwayatnya..
100 Tahun Lalu, Lahirlah Teman Anak-anak Yang Abadi
Dalam sejarah sastra Korea, tahun 1930-an dianggap sebagai 'era
kehilangan' karena timbulnya penindasan berlebihan dari Jepang. Jika
mencermati gaya sastra pada waktu itu, ada banyak karya yang
mengungkapkan kesedihan mengenai perpisahan dengan orang-tua atau
kehilangan kampung halaman. Namun demikian, ada seorang sastrawan yang
menanamkan harapan dan impian untuk anak-anak lewat syair dan nyanyian
lagu anak-anak, walaupun dia juga lahir dan tumbuh pada era menyedihkan
dan kurang kundusif. Dia tiada lain adalah sastrawan bagi anak-anak, Yun
Seok-jung.
Sastrawan Muda Mulai Menulis
Yun Seok-jung yang lahir pada tahun 1911 memiliki bakat luar biasa di
bidang sastra sejak masih kecil, sampai-sampai mulai melakukan
kegiatannya sebagai sastrawan saat dia masih berusia 13 tahun. Salah
satu alasan dimana dia memusatkan pikiran untuk menciptakan karya untuk
anak-anak adalah untuk menggelorakan semangat dan pandangan anak-anak.
Pada waktu itu, anak-anak Korea terpaksa belajar lagu anak-anak Jepang
di sekolah. Namun, setelah Yun Seok-jung menyaksikan acara 'Hari
Anak-anak' pertama yang diadakan oleh Bang Jeong-hwan saat dia berusia
12 tahun, dia menyadari bawah masa depan bangsa Korea tergantung pada
anak-anak, sehingga dia menciptakan lagu anak-anak yang menarik dan
berirama dinamis.
Generasi Pertama Untuk Ciptaan Lagu-lagu Anak
Yun Seok-jung dijuluki sebagai 'Bapak Lagu Anak-anak Korea'. Sebenarnya,
terdapat ketentuan irama dalam lagu atau pantun tradisional Korea,
namun Yun Seok-jung menggunakan irama yang aktif dan dinamis lewat
gabungan irama tradisional tersebut, sehingga siapa saja dapat mudah
menikmati irama lagunya. Dia mempercayai bahwa walaupun keadaan negara
sangat menyedihkan, namun anak-anak harus mendengarkan lagu yang
bernuansa aktif untuk mencerahkan masa depan negara. Untuk itu, dia
berupaya untuk menghidupkan kata-kata anak tersendiri, sehingga
menerbitkan buku syair anak-anak pertama di Korea dengan judul 'Pita
Merah Yang Hilang' pada tahun 1933, dan juga menampilkan lagu-lagu
anak-anak yang masih dinyanyikan oleh anak-anak pada saat ini.
Menciptakan 1200 Buah Lirik Lagu Selama Hampir 80 Tahun
Saat Korea memperoleh kemerdekaan pada tanggal 15 Agustus 1945, Yun
Seok-jung menggubah lagu 'Anak Dari Negara Baru' untuk menyatakan
kegembiraan terhadap kemerdekaan. Tahun berikutnya, dia terus
menciptakan lagi 'Lagu Khusus Hari Anak' dan 'Lagu Khusus Upacara
Wisuda', sehingga dia menikmati masa keemasannya sebagai sastrawan.
Namun, akibat Perang Korea tahun 1950, pada waktu itu, dia mengalami
kesedihan, karena kehilangan ayah, ibu dan adiknya. Namun demikian, dia
aktif melancarkan berbagai upaya demi anak-anak dengan mendirikan
'Kelompok Tunas Baru' pada tahun 1956. Sampai dia meninggal dunia pada
tahun 2003, dia menciptakan 1.200 karya lagu dan syair untuk anak-anak.
Berkat jasanya itu, Yun Seok-jung mendapat 'Hadiah Magsaysay' pada tahun
1978. Dia pernah mengatakan 'kemurnian anak-anak membuat siapa saja
saling berbagi hati satu sama lain'. Seperti harapannya, lagu-lagunya
masih mengikat hati baik anak-anak maupun orang dewasa di Korea hingga
sekarang.
Source Kbs World
By IniSajaMo
Comments
Post a Comment
Terima Kasih sudah memberikan komentar dihalaman IniSajaMo