Asal usul nama kuil Chiljangsa

 


Pada zaman kerajaan Goryeo sekitar abad ke-11, seorang biksu besar bernama Heasoguksa memimpin kuil Buddha Chiljangsa. Dia mempunyai ilmu agama Buddha yang mendalam dan juga menguasai ilmu sakti. Namun di sekitar kuil ChilHyeonsa itu, 7 perampok tinggal dengan diam-diam. 


Pada suatu hari, salah seorang perampok memasuki kuil, karena ingin minum seteguk air. Seketika mengambil air, dia menyadari gayung yang dipegangnya terbuat dari emas. Dia mencurinya, lalu pulang ke rombongannya. Setelah melihat gayung emas curian temannya, perampok-perampok lain juga timbul rasa ingin mencurinya.

Hari berikutnya salah seorang perampok lain juga datang ke kuil, lalu mencuri gayung emas yang terletak di sekitar sumur. Hari berikutnya juga pencurian gayung emas dilakukan oleh perampok lain. Pencurian itu diteruskan setiap malam hari dan akhirnya ketujuh perampok mencuri gayung emas dari kuil. Mereka merasa sangat gembira, karena bisa mempunyai gayung emas, tapi kesenangan itu tidak bisa bertahan lama. Dalam hati mereka segera, timbul keserakahan lagi untuk memiliki satu gayung emas lagi. Maka, mereka satu per satu mulai mencuri lagi gayung emas dari kuil. Namun, anehnya gayung emas di kuil itu tidak kehabisan walaupun mereka bertujuh terus mencurinya. 

Perampok-perampok itu merasa aneh dan berpikir perlu mengecek gayung curiannya yang disimpan di dalam gudang rahasianya. Seketika membuka pintu gudang rahasia itu, mereka tidak dapat menemui gayung emas curiannya. Mereka menyakini peristiwa itu diperbuat oleh biksu Heasoguksa dan merasa takut pada kesaktiannya. Akhirnya, ketujuh perampok menghadapi biksu sakti itu untuk meminta ampun, lalu menjadi muridnya, biksu Heasoguksa.


Infromasi Wisata
Kuil Chiljangsa didirikan pada zaman kerajaan Shilla pertengahan abad ke-7 dan sudah ditentukan sebagai Aset budaya provinsi Gyeonggi no. 25. Selain kisah tersebut, kuil itu mempunyai sebuah kisah legendaris tentang seorang cendekiawan Park Mun-su.

Dalam perjalanannya untuk mengikuti ujian negara, dia sempat menginap di kuil Chiljangsa itu. Dalam mimpi, dia mendapat 7 persoalan ujian dari seluruhnya 8. Maka, dia dapat berhasil lulus ujian itu menjadi pengawas kerajaan. Oleh karena itu menjelang UMPTN Korea, para orang tua peserta mengunjungi kuil itu dan berdoa untuk anaknya agar dapat lulus ujian.



Source :kbsworld
Shared By IniSajaMo

Comments