Kisah Seounbawi di Ulsan


 


Di desa Ipam tinggallah seorang gadis cantik. Para bujangan di desa itu terpesona kepada gadis itu dan masing-masing mencintainya. Mereka suka mengelilingi rumah gadis itu supaya menyampaikan perasaan cintanya terhadap gadis itu, tapi dia jarang keluar dari rumah. 


Pada suatu hari, seorang biksu sempat mempir di desa itu dan kebetulan mendengar tentang kecantikan gadis itu. Sang biksu juga tertarik pada gadis itu, tapi dia menahan diri dengan mengingat bahwa dia sendiri seorang biksu, murid sang Buddha. Namun demikian, di dalam benaknya teringat tentang gadis yang belum pernah dilihatnya itu. Akhirnya, sang biksu berkunjung ke rumah gadis itu dan membaca doa di depan rumahnya. Ketika gadis itu membawa segayung beras sebagai amal, sang biksu tidak bisa tahan lagi dan akhirnya menjadi manusia biasa. 

Pada saat si gadis cantik itu menuangkan beras ke dalam karung, sang biksu memegang tangan gadis itu. Gadis itu terkejut, lalu masuk dalam rumah. Sang biksu tidak bisa menghapukan pikirannya tentang gadis itu. Pada hari esoknya, sang biksu melihat si gadis itu ke sungai untuk mencuci pakaian. Dia membuntuti gadis itu dan mengintipnya dengan terkagum selama si gadis itu mencuci. Pada saat itu, sebuah batu besar tiba-tiba mengalir dalam sungai. Si gadis melihatnya dan berkata sendiri, "Aneh sekali, sang batu juga akan mau menikah...?" Begitu si gadis selesai berkata, sang batu menyerang si gadis. Sang biksu yang melihatnya di dalam hutan berupaya menghampirinya dan segera menyelamatkan si gadis. 

Tapi sayangnya, dua-duanya tidak sempat melarikan diri dan tertindih dengan batu besar itu. Setelah itu, batu besar tersebut tidak bergerak lagi di tempat itu dan disebut orang sebagai Seonbawi dengan makna batu berdiri. Maka, orang-orang desa percaya bahwa di sungai bernama Baekryongdam roh gadis itu tinggal sementara di dalam sungai bersama roh biksu tinggal. Oleh sebab itu, pada hari mendung dan mau hujan, seekor ular besar yang berubah dari roh biksu menuju Baekryongdam untuk menemui roh gadis. 

Pada malam hari seperti itu di Baekryongdam itu, terdengar suara wanita menangis yang sedang menunggu roh biksu. Tentu pada hari itu, banyak hujan turun di daerah itu sampai terjadi bencana banjir.

Infromasi Wisata
Di daerah barat kota Ulsan, ada sebuah jembatan bernama Baekcheongyo. Jika menyeberangi jembatan itu, kita dapat menemui Seonbawai di tempat sejarak 3 km dari jembatan itu. Sepanjang jalan menuju Seonbawi itu dibentengi dengan hutan pohon bambu. Sehingga pemandangannya sangat indah. Kalau ada kesempatan, silahkan menikmati pemandangan indah bersama dengan kisah cinta yang menyedihkan itu.



Source :kbsworld/IniSajaMo

Comments