Legenda Imugi


Yeongjongdo dengan pemandangan Incheon Int. Airport



Di Desa Unbukri Yeongjongdo, Incheon hiduplah seorang petani duda bersama beberapa orang anaknya. Karena miskin, hampir setiap hari petani dan anak-anak kelaparan. Akhirnya si petani menetapkan hati untuk bunuh diri. Seketika dia ingin menggantung lehernya pada pohon di hutan, seorang wanita muncul dan bertanya. "Mengapa Anda mau bunuh diri?"

"Saya sebagai seorang ayah tidak tahan memilihat anak-anak kelaparan. Saya ingin mati sebelum menyaksikan anak-anak saya mati kelaparan," kata si petani.

Setelah mendengarkan cerita si petani, wanita itu membawanya ke sebuah rumah yang megah lalu hilang. Ketika si petani menganggumi kemewahan rumah itu, seorang wanita cantik keluar dari dalam kamar dan berkata kepada si petani.

"Kalau menuruti perintah saya, Anda pasti menjadi kaya dan sekaligus menolong saya."

Si petani bersumpah menuruti perintah wanita itu asal bisa hidup dengan kaya. Wanita memberikan petani banyak uang dan menyuruhnya membeli seekor kuda di pasar. Ketika si petani pulang membawa seekor kuda, wanita memuatkan beberapa karung uang di punggung kuda dan menyuruh si petani menghabiskan semua uang itu dalam satu hari.

Namun si petani tidak sanggup menghabiskan uang sebanyak itu. Ketika pulang, si petani dimarahi oleh wanita karena tidak menghabiskan uang tersebut. Hari berikut dia disuruh untuk menghabiskan uang itu. Dia ke pasar lalu membagi-bagikan uang kepada pengemis.

 Pada hari ketiga dia berjumpa dengan seorang kakek yang berambut putih dan dia memaksa si petani untuk membeli sebatang pipa tembakau dan kantung daun tembakau dengan semua uang yang dimilikinya. Ia juga menyuruh untuk kembali lagi esok hari setelah mengisap semua tembakau itu. Jika tidak, si petani mendapat kecelakaan.

Pada hari ketiga, kakek berambut putih menyuruh si petani untuk mengisap semua tembakau yang diberikannya lalu meludahi wajah wanita yang bersama dengannya. Si petani diancam akan mati jika tidak menuruti perintah kakek itu.

Namun, si petani tidak bisa meludahi wanita yang berbuat baik padanya. Karena itu dia meludahi batu di halaman. Begitu meludah, ludah petani tiba-tiba berasap dan batu terpecah menjadi dua. Wanita segera menunduk kepalanya dan mengucapkan terima kaih kepada si petani. Wanita itu sebenarnya adalah lipan dan kakek itu adalah Imugi. Dua-duanya adalah dewa penjaga desa tapi Imugi yang berbuat jahat mencemburui lipan yang berbuat baik sehingga mengutuk lipan lalu membuat si petani membunuhnya. Karena si petani tidak meludahi wajah wanita, maka lipan itu dapat menjadi manusia secara abadi. Setelah mendengar seluruh cerita wanita yang disamarkan lipan itu, si petani menikahinya dan hidup bahagia bersama dengan anak-anaknya.



  • Infromasi Wisata

Yeongjongdo tempat asal kisah ini adalah tempat bandar udara internasional Incheon yang setiap tahunnya dikunjungi oleh 27 juta orang wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri. Nama asli Yeongjongdo ini adalah Jayeondo karena ada banyak burung layang-layang di sana. Selain sebagai bandar udara, daerah ini terkenal juga karena ada beberapa pulau kecil yang berpemandangan indah di sekitarnya.






Source : KBS World
Image : google

Comments