Sang Petualang Wanita Joseon, Kim Geum-won

 Sang Petualang Wanita Joseon, <strong>Kim Geum-won</strong>



Wanita Di Kerajaan Joseon Mulai Bepergian

Saat terjadinya kegagalan panen pada tahun 1795, seorang pedagang besar di pulau Jeju, Kim Man-deok menyelamatkan ribuan rakyat yang mengalami kelaparan dengan menghabiskan biaya pribadinya. Sebagai imbalannya, raja Jeongjo bertanya kepada Kim Man-deok, apa yang ingin dicapai. Kim Man-deok memberikan jawaban bahwa dia ingin menikmati gunung Geumgang, karena wanita di Joseon dilarang bepergian dengan bebas pada waktu itu. Demikianlah, perjalanan merupakan keinginan yang tidak diperbolehkan bagi wanita terkaya di Jeju, Kim Man-deok.

Namun pada abad ke-19, ada seorang wanita yang rela menikmati pemandangan indah lewat perjalanan. Dia tiada lain adalah Kim Geum-won.



Gadis Yang Penasaran Berkelana Ke Penjuru Dunia

Kim Geum-won lahir sebagai anak selir dari rumah Yangban yang miskin pada tahun 1817. Sejak masih kecil, dia sangat pintar dan penampilannya juga cantik, namun tubuhnya tidak begitu sehat. Akibatnya, dia sering menderita penyakit, sehingga ayahnya mengajarkan ilmu kepada putrinya sebagai pengganti urusan rumah tangga yang patut dilaksanakan oleh wanita pada waktu itu.

Demikianlah, Kim Geum-won memiliki pengetahuan luas, seperti halnya laki-laki. Namun, dia merasa putus asa akibat status sosialnya. Hal ini disebabkan karena dia terpaksa menjadi selir dari Yangban, menikah dengan laki-laki yang berstatus sama dengannya, atau menjadi wanita penghibur yang dinamakan 'Gisaeng.' Oleh karena itu, dia ingin berkelana ke berbagai penjuru dunia yang lebih luas. Setelah itu, dia terus membujuk orang-tuanya. Akhirnya, dia mulai mengadakan perjalanan pertama menuju gunung Geumgang saat berusia 14 tahun.  



Mendaki Gunung Geumgang Dalam Usia 14 Tahun

Walaupun memperoleh restu dari orang-tuanya, sebenarnya dia berani memutuskan untuk mengadakan perjalanan yang tidak diperbolehkan bagi wantia di Joseon. Oleh karena itu, dia mengubah penampilannya sebagai laki-laki dan mulai menikmati pemandangan indah yang hanya dinikmati lewat buku gambar dari pelukis terkenal, meliputi kolam 'Uirimji' di Jecheon, 'delapan wilayah indah di Danyang', dll.

Akhirnya, Kim Geum-won berhasil menggapai puncak gunung Geumgang. Di sana, dia baru memahami perasaan atau emosi yang telah dirasakan oleh pelukis atau penulis ternama, setelah menikmati kuil Pyohun, lembah Manpokdong, puncak gunung Geumgang, dsb.

Setelah perjalanan di gunung Geumgang, dia tetap mengadakan perjalanan ke kawasan Gangwon, seperti kuil Naksan, Gyeongpodae, paviliun Jukseoru di Samcheok, dan gunung Seorak. Di kota Hanyang pun, Kim Geum-won mampir ke gunung Nam, gerbang Changui, dll.  



Perjalanan Geum-won Yang Diperingati Sebagai Catatan

Setelah pulang ke kampung halamannya, Wonju, Kim Geum-won menjadi wanita penghibur menurut kebiasaan Joseon yang harus mengikuti status sosial ibunya. Namun, syair yang dibuatnya mengenai pemandangan gunung Geumgang sangat terkenal, dan kemampuan Kim Geum-won dari segi syair sangat dihargai. Dengan demikian, dia menjadi selir dari Kim Deok-hui, yaitu sepupu kedua dari kaligraf ternama Kim Jeong-hui.

Setelah itu, Kim Geum-won tinggal di Seoul bersama suaminya, dan membentuk kelompok penyair wanita pertama Joseon bersama wanita penghibur atau selir yang berbakat seni. Syair-syair yang dibuatnya mendapat evaluasi tinggi dari kalangan Yangban.

Demikianlah Kim Geum-won bergaul dengan para penulis dari kalangan tinggi, namun dia tidak pernah menulis catatan mengenai perjalanan gunung Geumgang, karena tidak ingin meninggalkan tulisannya. Akhirnya, pada tahun 1851, dia menerbitkan tulisan yang mencatat perasaannya saat dia mengadakan perjalanan di berbagai penjuru di Joseon. Namun, sangat disayangkan, catatan mengenai Kim Geum-won tidak dapat ditemukan sejak tahun 1851. Seperti sifatnya yang tidak ingin terbatas oleh status sosial dan diskriminasi jender, barangkali, arwah Kim Geum-won mungkin masih mengadakan perjalanan di dunia dengan bebas hingga saat ini.
 




Source :allkpop
Trans Ind : IniSajaMo











 

Comments