Bulsechul


 Bulsechul



Cina merupakan salah satu dari empat tempat kelahiran peradaban manusia. Sebagian besar kebudayaan Cina yang berada sekarang dikatakan telah disempurnakan pada masa Dinasti Han. Oleh sebab itu, kelompok etnis utama di Cina disebut Bangsa Han dan huruf mereka disebut 'Hanja'. Dinasti Han dibangun oleh seorang pahlawan bernama Yu Bang dengan bantuan seorang ahli strategi bernama Han Shin. Han Shin dipuji pada saat itu sebagai orang tak tersaingi dan tak tertandingi dalam strategi. Istilah 'Bulsechul' yang berarti tidak mudah orang sehebatnya dilahirkan digunakan untuk menggambarkan pria luar biasa itu. Sekarang, istilah itu dipakai untuk nama grup musik tradisional Korea. 

Di Korea pada zaman ini, terdapat banyak jenis budaya dan itu memainkan peran masing-masing. Di antaranya, terutama ada kelompok musik muda yang berusaha keras untuk menghidupkan kembali popularitas musik tradisional Korea, seperti Han Shin telah berjasa untuk membangun bangsa baru pada berabad-abad lalu.

Grup musik Bulsechul terdiri atas 8 pemain alat musik, yaitu Gayageum, Geomungo, Daegeum, Haegeum, Suling, Ajaeng, instrumen perkusi, dan Gitar. Ciri khas utama dari Bulsechul adalah bahwa semua anggotanya adalah pria. Hal itu sangat jarang ditemukan di bidang musik tradisional Korea dimana musisi wanita dominan. 


Sejarah grup Bulsechul bermula dari tahun 2006 ketika semua siswa laki-laki dari Lembaga Seni Tradisional Korea di Universitas Seni Nasional Korea mengadakan konser eksperimental. Kinerja mereka memenangkan pujian dari bidangnya dan mereka mulai melakukan aktivitas musik dengan nama Bulsechul. Pada tahun berikutnya, Bulsechul berhasil meraih penghargaan Arirang dalam sebuah acara Proyek Musik abad ke-21 Korea yang disponsori oleh radio FM Gugak. 

Selanjutnya pada tahun 2008, kelompok ini memenangkan hadiah unggul di sebuh konser yang diadakan di Theater Chabgwoo Bukchon terhadap musisi Gugak muda. Setelah itu, Bulsechul menampilkan album pertamanya. Ciri khas musik Bulsechul itu adalah bahwa dapat dinikmati kaum muda di zaman modern sebagai musik kreatif, tapi itu tetap berbau tradisional. Oleh karena itu, musik mereka dinilai baik dalam pertunjukan di luar negeri seperti Amerika, Prancis, Inggris, dll.

Kebanyakan musik fusi dari musisi muda Gugak biasanya mengutamakan untuk membuat musik berdasarkan musik tradisional dan dapat dirasakan oleh orang modern. Akan tetapi, musik itu tidak berbeda dengan musik pop modern selain dimainkan dengan alat musik tradisional. Namun, Bulsechul menciptakan musik kreatifnya berdasarkan irama dari musik tradisional, seperti lagu rakyat dan musik ritual Korea serta dimainkan juga dengan alat musik tradisional. Oleh sebab itu, musik mereka dapat menjadi salah satu jawaban atas pertanyaan tentang modernisasi musik tradisional.





Source :KBS World
Shared by IniSajaMo

Comments