Rating 19+, Strategi Paling 'Ampuh' di Tengah Ketatnya Persaingan Industri K-Pop?




Beberapa waktu lalu, fans dihebohkan dengan pengumuman dari YG Entertainment bahwa salah satu member 2NE1, CL akan beradegan tanpa busana dalam video musik ‘Missing You’. Berbeda dengan ekspektasi fans, adegan tersebut pun ternyata penuh dengan unsur artistik dan masih diberi rating 12+.

Jika 2NE1 masih dianggap ‘aman’, maka berbeda dengan trio hip hop, Phantom yang baru saja merilis single terbarunya ‘New Era’. Sensor rating 19+ pun diberikan saat Kiggen, Sanchez, dan Hanhae merilis teaser yang menampilkan adegan wanita yang tak mengenakan sehelai benang sedikitpun, meski sebenarnya pihak agensi ingin menonjolkan kesan artistik. Yap, tak perlu menunggu waktu lama, Phantom sukses menarik perhatian fans lewat lagu nya tersebut.

Tak sampai di situ, duo Trouble Maker yang terdiri dari Hyunseung B2ST dan HyunA 4Minute pun sempat menuai kontroversi karena konsep comeback nya yang dianggap terlalu seksi dengan penampilan HyunA yang dinilai terlalu terbuka dan dianggap kurang cocok dengan budaya timur.

Meski demikian, Trouble Maker terus maju dan tetap melanjutkan kegiatan promosinya membawakan lagu ‘Now’ yang langsung sukses meraih banyak piala kemenangan di program musik.



Tak peduli dengan anggapan negatif dan kritikan,Trouble Maker bahkan semakin berani tampil di atas panggung. Tak main-main, keduanya sukses mencuri perhatian berkat adegan ciumannya di atas panggung perhelatan akbar MAMA 2013. Keduanya juga dikabarkan tengah mempersiapkan album khusus untuk kalangan 19+.

Rating 19+ pun tak berlaku bagi idola K-Pop yang mengusung tema vulgar saja. Namu juga adegan-adegan lain yang hanya terbatas di kalangan umur tertentu saja. Contohnya adalah boy group rookie yang baru saja merilis full album pertamanya, VIXX. Setelah merilis album dan video musik nya yang berjudul ‘Voodoo Dolls’, boy group asuhan Jellyfish Entertainment ini pun langsung menuai kontroversi karena adegan ‘bermain’ dengan organ tubuh dalam video musiknya, seperti menusukkan otak, mengiris kulit dengan pisau, dan adegan-adegan sadis lainnya.


Penampilan VIXX bahkan sempat dilarang untuk ditampilkan di program musik yang tayang di 3 stasiun televisi raksasa Korea, KBS, SBS, dan MBC. Demi menyiasatinya, VIXX pun akhirnya merilis versi yang lebih ‘bersih’ dari video musik sebelumnya untuk menjangkau mereka yang berada di bawah usia 19 tahun.

Masih dengan tren yang sama, group rookie History juga baru saja merilis teaser dengan rating 19+ untuk comeback terbarunya yang berjudul ‘What Am I To You’ yang berbeda jauh dari lagu debutnya.

History debut di tahun 2013 lewat lagu ‘Dreamer’ yang bercerita tentang kepolosan cinta pertama, sementara ‘What Am I To You’ bercerita tentang pemberontakan. Dalam teaser tersebut, banyak adegan merokok, minum-minum, dan pertengkaran yang langsung diberikan rating untuk 19 tahun ke atas.

Baru-baru ini, girl group Nine Muses bahkan telah mengumumkan akan comeback dengan lagu berjudul ‘Glue’ yang dalam perilisan teasernya, lagu tersebut akan diberikan rating untuk 25 tahun ke atas alias 25+. Hal yang jarang ditemui karena fans kini lebih familiar dengan rating untuk 19+.

Yap, meski sempat menimbulkan berbagai kritikan dan kontroversi, namun rating 19+ para idola K-Pop seakan menjadi sebuah tren dan strategi yang sepertinya ‘ampuh’ untuk menarik perhatian para pecinta K-Pop di tengah ketatnya persaingan di industri musik K-Pop yang masih sangat ‘hijau’ ini. Terutama bagi mereka para rookie alias pendatang baru yang berusaha untuk mendapatkan popularitas yang tak kalah dengan idola K-Pop yang lebih senior.



Source :yahoo

Comments