Skip to main content
Warisan Budaya Korea yang menjadi warisan bagi umat manusia
5000 tahun sejarah bangsa Korea meninggalkan berbagai
macam warisan budaya. Tanggal 6 Desember tahun 1995 adalah hari dimana
warisan budaya Korea mencatatkan namanya di daftar 'Situs Warisan Dunia'
UNESCO. Tiga unit warisan budaya dari dinasti Shilla Bersatu, Goryeo,
dan Joseon didaftarkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Pada saat
itulah peninggalan kuno Korea Selatan yang sarat dengan kebijaksanaan
leluhur Korea terlahir kembali sebagai warisan dunia.
Masyarakat Korea Selatan yang mengalami masa penjajahan Jepang dan
Perang Korea merasa bertanggung jawab untuk memulihkan harga diri bangsa
Korea dan menyerahkan warisan budaya kepada generasi berikutnya setelah
merehabilitasi warisan budaya yang dihancurkan. Memasuki tahun 1960,
kegiatan untuk memperbaiki dan merehabilitasi warisan budaya yang
dihancurkan aktif dilaksanakan. Pada tahun 1961, konstruksi untuk
merehabilitasi Gua Seokgul atau Seokguram dimulai. Pada tahun 1969, Kuil
Bulguk atau Bulguksa di kota Gyeongju yang mendampingi bangsa Korea
selama 1200 tahun direhabilitasi.
Selain rehabilitasi situs-situs peninggalan warisan budaya yang
dihancurkan, pemerintah juga berusaha untuk memperkenalkan nilai warisan
budaya seperti halnya Perpustakaan Tripitaka Koreaana atau Palman
Daejanggyeong di kuil Haeinsa. Yang dimaksud dengan Situs Warisan Dunia
UNESCO adalah situs warisan budaya yang didaftarkan sebagai situs
warisan dunia berdasarkan 'Pemeliharaan Warisan Kebudayaan dan Alam
Dunia' yang ditetapkan oleh Konferensi Umum UNESCO pada bulan Oktober
tahun 1972. Ketika Korea Selatan membuat surat lamaran atas tiga warisan
budaya pada tahun 1994, sebenarnya kuil Bulguksa tidak terdapat dalam
daftar itu. Namun, tim investigasi UNESCO yang mengunjungi Korea Selatan
mengusulkan agar Bulguksa dimasukkan kedalam daftar Situs Warisan Dunia
UNESCO.
Selain Seokguram dan Bulguksa, Janggyeong Panjeon di Kuil Haeinsa yang
merupakan tempat penyimpanan Tripitaka Koreana dan Jongmyo, yaitu kuil
Konfusius yang dibuat untuk menyimpan tablet kenangan dari raja serta
ratu dari Dinasti Joseon juga cukup menarik perhatian dunia.
Pada tahun 2015 ini, sebanyak 12 situs peninggalan di Korea Selatan
didaftarkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Pada tahun 1997, Istana
Changdeokgung dan Benteng Hwaseong suwon dari era Joseon didaftarkan
sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Tahun 2000, wilayah bersejarah
Gyeongju, serta Situs Dolmen di Gochang, Hwasun dan Ganghwa menjadi
Situs Warisan Dunia UNESCO. Pada tahun 2007, Pulau Vulkanik dan Tabung
Lava di Jeju didaftarkan sebagai Situs Warisan Alamiah UNESCO, menjadi
satu-satunya warisan alamiah UNESCO yang berada di Korea Selatan. Pada
tahun 2009, Makam Kerajaan Dinasti Joseon diakui sebagai Situs Warisan
Dunia UNESCO. Dua Desa Bersejarah di Korea, yaitu Hahoe dan Yangdong
pada tahun 2010, Benteng Namhansanseong pada tahun 2014, dan Wilayah
Bersejarah Baekje pada tahun 2015 ditambahkan ke daftar Situs Warisan
Dunia UNESCO. Selain itu, pada bulan September tahun 2015 ini, 15 unit
situs warisan budaya Korea telah dimasukkan ke daftar sementara, dan
menunggu peresmian sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.
'Jongmyo Jerye' yang merupakan upacara penghormatan tahunan terhadap
mendiang raja dan ratu, 'Jongmyo Jeryeak' yang merupakan musik yang
dimainkan di Jongmyo Jerye, 'Ganggangsullae' yang merupakan tarian
tradisional yang mendoakan kemakmuran dan limpahnya hasil panen,
'Arirang' yang mewakili lagu tradisional Korea, Gimjang yaitu budaya
pembuatan Kimchi pada sepanjang musim dingin, dan musik petani 'Nongak'
juga didaftarkan sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi
Manusia UNESCO. Oleh sebab itu, Korea Selatan memiliki sebanyak 17 unit
Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia UNESCO.
Warisan budaya Korea Selatan yang melalui usia sejarah 5 ribu tahun kini
diakui sebagai warisan dunia bagi seluruh umat manusia. Tantangan
bangsa Korea untuk menjadikan warisan budaya dan sejarah mereka sebagai
warisan dunia akan terus berlanjut hingga saat ini.
Source : KBS World
Comments
Post a Comment
Terima Kasih sudah memberikan komentar dihalaman IniSajaMo